it's so hurt park jimin [chapter6]

3.1K 290 2
                                    


Ada belasan ribu pertanyaan yang kini berputar – putar di kepala jimin,apa benar gadisnya itu,oh ralat. Mantan gadisnya itu,sudah 2 hari sejak jimin memutuskan hubunganya dengan nana namun ia sendiri yang masih menganggapnya gadisnya? ah sudahlah lupakan saja park jimin,fokuslah pada masalahmu dengan nana,jika benar nana sudah menguburnya dan sudah menerima keputusanya kemarin bukankah seharusnya jimin senang karna tidak lagi diganggu oleh Mantan gadisnya tercinta itu.

Jimin tidak perlu lagi untuk pura – pura bersikap acuh,sejak awal memang ini kan keinginana jimin? Membuat nana menjauh darinya dan perlahan melupakan jimin. Melupaka semua tentang jimin.

"itu jimin"

Kata salah satu siswi yang kini terlihat sangat antusias melihatnya. Jimin menghela nafas kasar,pasti berita mengenai dirinya dan kim nana sudah menyebar dan itu tandanya jimin harus menghadapi ratusan siswi yang mengincarnya,termasuk salah satunya yang kini duduk di depanya dengan senyum mengembang dan wajah yang merah.

"jimin-ssi,boleh aku duduk disini?"

Tanya siswi tersebut,nayeong. Siswi kelas sebelah yang sejak dulu mengincarnya,hah~ jimin jengah,wajah sok anggunnya itu benar – benar membosankan,jimin justru merindukan wajah cuek sekaligus manja nana. Tunggu...apakah barusan jimin memikirkan mantan gadisnya itu? Ayolah park jimin... kenapa justru kau yang tidak bisa melepaskannya seperti ini?

"jimin?"

Lamunan jimin terbuyar saat tangan nayeong menggenggam tangannya,seulas senyum juga nayeong berikan ketika jimin menatapnya

"oh tentu saja boleh,ajak pula teman – temanmu kemari karna aku harus ke toilet"

Pamit jimin yang kini langsung berdiri dari duduknya,sebenarnya jimin tidak benar – benar ingin ke toilet namun sepertinya alasan itu cukup membuat nayeong tidak akan mengikutinya.



****

Nana menengok kekanan dan kekiri memastikan bahwa benar – benar tidak ada yang melihatnya menuju keatap sekolah,namun tanpa nana sadari jimin yang baru saja keluar dari toilet melihat nana yang berjalan mengendap endap membuatnya menyerhitka dahinya,apa yang akan gadis ini lakukan,kenapa harus mengendap endap seperti itu dan tunggu,bukankah ini tangga menuju atap sekolah? Belum sempat jimin mencerna semuanya ia menghentikan langkahnya dan bersembunyi dibalik tembok,baru saja ia melihat suga yang keluar dari Gudang.Dan sama seperti jimin, suga juga mengikuti nana,sepupu jimin itu berjalan penuh hati hati agar sang gadis tidak menyadari. Awalnya jimin akan menghentikan kegiatannya mengingat nana bukan lagi gadisnya namun rasa penasaranya ternyata jauh lebih besar.

Nana membuka pintu satu – satunya untuk menuju keatap,ia bernafas lega karna pintunya tidak terkunci. Nana tersenyum senang,benar tebakanya,atap ini pasti kosong mengingat ini adalah jam pelajaran jadi mana mungkin ada yang akan mengganggunya disini.

Benar.Nana datang kesini untuk menenangkan pikiranya,dengan santai nana berjalan menyusuri atap,dan berhenti tepat di tepi bangunan

"hah~"

hembusan nafas berat keluar begitu saja dari bibirnya kemudian diikuti butiran air mata yang tanpa sengaja jatuh begitu saja

"kenapa aku menagis"

nana mengusap kasar matanya

"harusnya aku menikmati kesendirianku"

"hah~"

lagi dan lagi nana menghembuskan nafasnya seolah olah semua hembusan nafas yang ia keluarkan adalah cerminan bebanya selama ini

"kenapa kau terus keluar"

nana semakin kesal dengan dirinya sendiri,bukanya berhenti justru airnya matanya semakin deras

"ayolahhhh....kenapa kau tak mengerti"

Ucap nana kesal sambil terus menghapus air matanya

"kubilang berhenti"

"kenapa kau tidak mendengarkanku hiks"

nana kini menjatuhkan tubuhnya dan isakan tangisnya pun kini tidak bisa lagi ia tahan

"argh"

Nana sedikit mengaduh saat lutunya membentur kasar lantai atap yang tidak beralas apapun

" aku benci diriku sendiri,bahkan disaat sendiri aku masih memikirkanmu jimin-ah,aku benar – benar bodoh"

"aku bodoh hiks,aku hiks kenapa aku masih memikirkanmu jimin-ah hiks"

"gadis bodoh.bodoh.bodoh.bodoh.berhentilah memikirnya kim nana"

nana kini memukul mukul kepalanya sendiri,ia sangat kesal,bahkan hatinya terasa sakit sekarang,bagaimana bisa ia yang awalnya ingin melepas bebanya justru malah memikirkan jimin yang jelas jelas orang yang ingin ia lupakan

"berhentilah membenci dirimu" nana sedikit terkejut karna tiba – tiba ada yang memeluknya dari belakang,dan dari aroma parfum baju yang digunakan nana hafal betul ini parfum milik park suga,mantan kekasihnya.

[FANFIC BTS] it's so hurt park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang