it's so hurt park Jimin [ Chapter 14 ]

3.1K 279 9
                                    


" Ya kau gila! "

Suga segera menarik lengan Jimin untuk menjauh dari tembok yang baru saja Jimin pukul.

" Ya. Aku sudah gila hyung. Aku menjalani pengobatanku dengan baik, aku makan dan belajar dengan giat, dan dengan teganya kalian menyembunyikan hal ini padaku. Aku bahkan bertingkah seperti anak kecil belakangan ini, Nana selalu ada untukku hyung, dan ketika sekarang dia yang terkulai sekarat aku bahkan tidak bisa menjaganya "

" Jimin tanganmu. "

Ucap Namjoon ketika menyadari tetesan darah yang mengotori lantai. Reflek baik Jimin maupun Suga mengarahkan arah pandang mereka pada tangan Jimn yang ditunjuk oleh Namjoon. Dan benar saja ternyata tangannya terluka, Jimin baru menyadarinya sekarang. Rasa nyeri seketika Jimin rasakan. Sedangkan suga berdecak kesal.

" Kau selalu saja menyusahkan. Ayo kita obati lukamu. " Jimin menepis tangan Suga kasar.

" Aku tidak mau "

Jimin memilih untuk duduk disebelah Namjoon dan membiarkan tetesan darah pada tangannya tetap mengalir, Namjoon yang melihat tangan Jimin merasa nyeri sendiri, pasti sangat sakit hingga memar seperti itu.

" Jimin, Nana ingin kau sembuh. " Ucapan Namjoon barusan membuat Jimin mengalihkan pandanganya pada Namjoon.

" Itu yang selalu ia katakan padaku setiap hari. Jadi sebaiknya kau obati lukamu dulu, Nana juga pasti tidak ingin kau seperti ini." Lanjut Namjoon dan itu berhasil membuat Jimin bangkit dari duduknya.

" Ya. Mau kemana lagi kau ? " panggil Suga melihat Jimin melangkah pergi.

" Mengobati Lukaku." Kata Jimin yang kini berjalan meninggalkan Suga dan Namjoon.

Suga menatap Namjoon, seulas senyum mengembang pada bibir mereka.




***

Sudah 2 hari Jimin mengurung diri di Kamar mandi, Sejak kematian Nana ia tidak ingin bertemu siapapun dan tidak mau diganggu oleh siapapun. Suga membiarkanya, begitu pula orang tuanya. Awalnya mereka khawatir Jiwa Jimin akan terguncang lagi, namun setelah pemakaman Nana. Jimin hanya diam dan mengunci diri di kamar, tidak ada teriak atau tangisan yang terdengar, meskipun berkali – kali suga membujuknya untuk makan namun hasilnya nihil.

Jimin kini menenggelamkan kembali tubuhnya pada air bathup yang selama 2 hari ini menemaninya. Menahan nafasnya dan kembali memejamkan matanya, mencoba menenangkan diri dan pikiranya yang kacau karena kehilangan Nana. Namun justru kilasan balik tentang dirinya dan nana yang selalu muncul dalam otaknya. Lekas – lekas jimin muncul ke permukaan dan membasuh mukanya kasar.

" Aku tidak bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Aku tidak bisa ."

Katanya yang kini berucap dengan mata berkaca – kaca, ditatapnya kertas berwarna kuning yang terlipat rapi yang sengaja jimin letakkan dibelakang backup. Surat dari Nana yang Dititipkan kepada Namjoon. Namjoon memberikannya tepat setelah acara pemakaman selesai, namun hingga detik ini Jimin belum berani untuk membukanya. Jimin terlalu takut, ia masih belum percaya dengan semua yang dialaminya.

Dengan tangan gemetar dan bibir yang biru Jimin mengambil kertas kuning tersebut, membuka lipatnya dengan penuh hati – hati, debaran jantungnya meningkat berkali kali lipat. Jimin kembali memejamkan matanya sebelum ia benar – benar siap untuk membaca isi surat tersebut.

Jimin - ah ....

Kau marah ?

Jangan marah puing puing :*

Aku tau... Kau pasti marah. Jangan berbohong.

Jimin menangis. Kali ini ia bersamaan dengan senyum yang ia paksakan.

Jimin.. aku menyayangimu. Aku masih menyayngimu. Aku peduli padamu jiminah.

Dan aku tau kau juga menyayangiku kan ? Jangan berbohong. Aku punya beberapa bukti.

" Gadis ini masih saja " jimin mengusap air matanya sekaligus tertawa hambar.

Pertama ketika kau tidak sadar bahwa kau tidak ingin aku bersama Suga. Jika tidak percaya tanyakan langsung padanya. Belasan kali kau berkata seperti itu ketika kau sedang tidak sadar.

Kedua, kau menciumku disaat aku memintamu untuk berkata bahwa kau membenciku. Kau tau, itu ciuman pertamaku, Suga tidak pernah menciumku. Mana berani dia menciumku kekekek. Dan aku senang karena kau menciumku. Aku suka. Ciumanmu lembut.

Ketiga, kau pasti membaca suratku. Itu sudah membuktikanya.

Jimin.. bolehkan aku menyebutkan permintaanku, mau kan kau melakukannya untukku ?

1. Pergilah ke Jepang untuk sembuh.

2. Kunjungi aku jika sempat

3. Jangan berkelahi dengan Suga

4. Seringlah main kerumah, aku menunggumu. Kak Namjoon pasti akan menyambutmu.

5. Carilah penggantiku Jim. Kau harus tetap hidup. Cepat sembuh dan hiduplah seperti dulu. ( ini point penting. Catat ! )

Aku akan selalu disampingmu jadi jangan takut, jika kau berbuat sesuka hatimu aku akan menjewermu. Aku tidak ingin putus. Mati kita menjalin hubungan beda dunia. Tapi berkencan dan temukan penggantiku didunia sana. Aku akan menungumu di sini. Aku mencintaimu Jim .

Kim Nana

e��4��

[FANFIC BTS] it's so hurt park jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang