Chapter 4

109 9 0
                                    


Vancouver, 2014 may 18th

Ahra menginjakkan kakinya tepat di Vancouver International Airport. Dengan langkah mantap Ahra menyalakan ponselnya sambil terus melacak GPS milik Kris. Dia datang bukan karena SM atau ancaman Mr.Kim. Tapi karena EXO, karena kekeluargaan mereka. Ahra mensyukuri keahlian Bahasa Inggrisnya yang fasih, setidaknya dia bisa mengetahui tempat-tempat yang ada di Vancouver dan bisa bertanya kepada siapapun.

Taksi yang di tumpangi Ahra berhenti di depan sebuah rumah minimalis yang di desain sangat nyaman. Ahra tidak melihat siapapun di depan rumah. Ponsel Ahra berkedip menemukan GPS Kris dari rumah minimalis itu. Setelah membayar Ahra langsung keluar dari Taksi sambil menggeret kopernya. Dengan gerakan singkat, Ahra memencet bel dan menunggu seseorang membuka pintu.

Dua sampai tiga kali Ahra memencet bel tapi tak seorangpun membukakan pintu. Ahra membiarkan kopernya berdiri di teras rumah itu. rumah ini terawat baik, itu artinya rumah ini di huni. Ahra akan sabar menunggu.

Tepat saat itu seorang wanita cantik dengan rambutnya yang panjang terurai membukakan pintu rumah, umurnya kira-kira di sekitar akhir 50an. Tubuhnya tinggi dan kulitnya putih, entah kenapa Ahra berfikir wanita ini seharusnya ada di Hollywood karena wajahnya yang mirip dengan artis-artis Hollywood.

"Hello, i'm Ahra. I'm looking for Kris. Does he at home now?" Tanya Ahra hati-hati

Wanita itu tersenyum samar lalu mempersilahkan Ahra masuk ke dalam rumahnya. Ahra menurut dan duduk begitu disuruh, wanita itu kemudian muncul lagi dengan nampan berisi teko teh dan dua cangkir.

"Saya ibunya Yi Fan. Dan kau Ahra? Gadis yang sering jadi perbincangan itu? Kau cantik sekali nak." Ibu Kris mulai bicara dengan Bahasa Inggris

"Terimakasih. Tapi apa Kris ge eh maksudku Yi Fan..."

"Tak apa kalau kau terbiasa memanggilnya Kris. Minum dulu." Ibu Kris menyodorkan secangkir teh dan lagi-lagi Ahra berterimakasih

"Dia sudah melakukan yang terbaik. Ah dia ada dirumah, kau mau bertemu dengannya? Dia ada di kamarnya sekarang." Ucap ibu Kris lagi sambil tersenyum

Ahra menggelengkan kepalanya pelan. Lalu kembali meneguk teh perlahan.

"Mama, kau memasak apa hari ini?"

Ahra langsung menoleh begitu mendengar suara Kris dan hampir menjatuhkan cangkirnya begitu melihat Kris yang tampak pucat, dia memakai kaus lengan panjang berwarna hitam dan celana katun berwarna putih. Ahra langsung menaruh cangkirnya, hanya memperhatikan namja jangkung itu tanpa bicara.

"Mama memasak dim sum kesukaanmu. Nah Ahra, kau bicara dengan Kris saja ya? Saya akan menyiapkan makan malam untuk kita semua."

"Eung itu..." Ahra tidak sempat menjawab karena ibu Kris langsung berjalan pergi menuju dapur, sedangkan Kris masih mematung di depan tangga.

"Oppa..." Tanpa sadar Ahra memanggil Kris

Kris baru saja bangun tidur dan merasa haus menggerogoti tenggorokannya. Dia bergegas berjalan keluar kamar dan tidak menemukan ibunya. Saat menuruni anak tangga dan berniat menghampiri dispenser, Kris hanya iseng bertanya pada ibunya sampai dia menemukan sosok mungil itu sedang duduk tepat di ruang tamu rumahnya. Mendadak rasa hausnya menguap begitu saja.

"Kenapa kau ada disini?" Tanya Kris langsung

"Aku mencarimu." Jawab Ahra seadanya "Kau kenapa tidak kembali? Konser sebentar lagi kan oppa?" Sambung Ahra

"Jangan memanggilku oppa, kau tau aku bukan orang Korea dan ini bukan Korea."

Ahra tersentak mendengar ucapan Kris yang terkesan tajam.

GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang