EXO First Concert- The Lost Planet. 20:00 KST
Panggung megah, lampu-lampu besar yang menerangi seisi tempat konser, suara teriakan para fans, galaxy wave yang dibuat oleh para fans yang mengacungkan lighstick mereka, dihiasi beberapa papan yang bisa menyala bertuliskan nama member EXO dan bendera lalu beberapa aksesoris konser lainnya. Hampir semua fans berdesakan sambil memegang kamera EOS DSLR mereka dan memotret sebanyak mungkin.
Ahra berdiri paling depan, tidak benar-benar di depan panggung, tapi masih bisa melihat EXO dengan jelas. Mereka melakukan yang terbaik, konser berjalan lancar selama dua hari terakhir ini. Ini adalah hari ketiga konser mereka. Dan mereka mencoba menampilkan yang terbaik lagi.
Hanya ada 11 orang yang berdiri di atas panggung menggunakan jas seragam mereka, biasanya yang berdiri paling ujung adalah galaxy yang tingginya hampir dua meter. Biasanya ada satu member paling tinggi di ujung sana, biasanya bagian rap akan selalu sempurna bersama rapper berumur 23 tahun itu. Ahra bisa melihat beberapa fans yang menangis dan membicarakan tentang EXO yang hanya 11 orang. Sampai perhatian Ahra teralih saat ponselnya berdering cukup keras. Ahra meliat video call yang masuk dan mencoba melihat siapa yang menghubunginya. Apa ibunya menelfon dari Daejon?
Ahra memutuskan pergi dari kerumunan dan berjalan masuk ke backstage setelah menunjukkan ID Card SMent miliknya. Ahra melihat video call yang agak terputus-putus.
"Hello?"
"Hello, Ahra?"
Ahra melebarkan matanya melihat sesosok wanita cantik disana. Wanita yang sama yang pernah dia temui di Vancouver. Ibu Kris. Tapi untuk apa dia menelfon lewat video call? Tunggu dulu, wajah ibu Kris terlihat lebih tua dan matanya sembap.
"What's going on? Are you okay Ms. Wu?" Tanya Ahra
"Yi Fan ingin bicara..Tunggu sebentar ya." Ucap ibu Kris lalu mengarahkan ponselnya pada Kris
Ahra kembali melebarkan matanya, dia menutup mulutnya dengan sebelah tangan, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Hei star." Ucap Kris dengan suara beratnya
Kris terbaring dengan sebuah infus menancap di tangannya dan sebuah masker oksigen menutupi setengah wajahnya, dia terlihat kesakitan dan terlihat sangat pucat. Beberapa alat menempel di dadanya, Kris seperti orang yang sakit parah. Benarkah ini Kris? Ahra mengerjapkan matanya dan masih menatap Kris yang terbaring lemah.
"Sebenarnya aku tidak ingin membuat siapapun tau hal ini tapi..." Kris menahan ucapannya lalu membuka masker oksigennya
"Andwae oppa, jangan dibuka. Aku bisa mendengarkan suaramu."
Beberapa staff yang ada di backstage menatap antusias ke arah Ahra yang terlihat serius dengan video callnya, yang membuat para staff penasaran adalah suara Kris yang terdengar di balik video call itu. tapi tak ada satupun yang mau bertanya pada Ahra karena mereka tau Ahra juga sedang bermasalah dengan CEO SMent.
"Apa mereka sukses dengan konser mereka?"
Ahra menahan air matanya dan tersenyum.
"Ne Kris ge, maksudku...Yi Fan ge." Ahra tersenyum palsu "Mereka sedang di atas panggung, mereka semua senang dengan konser mereka dan berharap gege bisa datang." Ahra lalu menghapus air matanya. Apa yang membuatnya menangis adalah, dia baru tau sesuatu sedang terjadi pada Kris dan dia tau hal itu buruk.
"Ahra bisa kau rekamkan video call ini untuk EXO?"
"Changkkaman ." Ahra berdiri dan langsung berjalan ke ruang broadcast, dimana semua VCR di tayangkan tepat di depan layar besar yang di tonton semua fans bahkan di lihat oleh EXO sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy
FanficMantis tries stop carriage, i'm doing pretty good. I wish everyone to be blessed and happy, hope that you all are getting better and better. Thank you for all for the people that stuck up for me and encouraging me, i thank all the voices out there...