PAINKILLER

1.6K 47 3
                                    


Casts: Kang Seulgi (Red Velvet)

Genre: hurt, Romance, angst, drama

***

Cinta hanyalah kenangan buruk

Cinta hanyalah kenangan menyakitkan

Kapankah..

Segalanya jadi baik baik saja?

Kapankah..

Matahari akan bersinar lagi?

Perpisahan seperti ini..

Cinta adalah cinta ketika rasanya menyakitkan

***

Hari itu cerah. Bukan hujan, gerimis membasahi wajah dan menyembunyikan airmata yang mengalir di pipinya. Itu juga bukan hari yang indah seperti momen bulan madu atau makan malam di restoran Italia, berciuman dibawah menara Eiffel, merasakan tiap sentuhan lembut di bibir untuk diingat selamanya.

Namun Seulgi tidak layak lagi untuk menerima semua itu bahkan untuk sekedar mengingatnya sebagai momen terindah yang pernah terjadi dalam hidupnya. Dia juga tidak mungkin untuk mengulang saat indah itu lagi untuk kedua kali. Jin tidak akan mengizinkannya, tidak akan merindukannya dan tidak akan berusaha untuk mencintainya lagi seperti dulu. Dia tidak akan memeluk, mencium atau bahkan tidur di ranjang yang sama dengannya.

Apakah semua perpisahan selalu sesakit ini?

Membuatku bahkan tidak bisa bernafas

Kenyataan bahwa Jin telah pindah dari rumah lamanya yang dulu Ia tempati bersama Seulgi dan malaikat kecil mereka membuat rumah ini terasa kosong dan tanpa cinta.

Tetapi Seulgi memilih untuk kembali datang ke tempat ini dengan alasan, ingin menikmati kembali potongan kebahagiaan yang pernah hadir cukup lama lalu pergi dari hidupnya.

Kakinya melangkah pada sofa yang berada di dekat dinding dan merebahkan dirinya disana. Untuk sejenak, sofa ini menjalankan fungsinya sebagai tempat beristirahat karena perjalanan panjang kemari namun Ia tersadar bahwa sisi sofa itu kosong. Tangannya meraba raba tempat dimana Jin biasa duduk di sampingnya dan merebahkan kepalanya di paha Seulgi.

Ia hampir menangis menerima kenyataan ini. Namun kedatangannya kesini bukan untuk menangis. Ia kembali bangkit dari sofa. Matanya berkeliling menatap ke seluruh ruangan.

Perabotan nya tidak banyak berubah dan hanya ditutupi oleh sehelai kain putih agar tidak berdebu.

Tangannya meraih kain kain itu, menghempaskannya ke lantai. Sofa, lampu hias, meja makan kecil dan dua kursi kayu tempat pertama kali Ia makan malam berdua bersama Jin dirumah mereka, semuanya masih di tempat yang sama seperti saat Ia tinggalkan. Sehelai kain putih terakhir yang ia singkirkan, memperlihatkan sebuah cermin tinggi di dalamnya.

Wanita itu berkaca pada refleksi dirinya sendiri yang terlihat sangat menyedihkan. Andaikan Ia bisa melihat Jin sejelas ini. Seulgi dapat melihatnya lebih dari sekedar seorang pria, suami, ayah ataupun cinta yang selalu Ia impikan sejak lama.

Seulgi hanya diam semenjak Ia menginjakkan kakinya dirumah ini. Ruangannya terlalu gelap atau ini hanya perasaan Seulgi karena terlalu lama hidup tanpa warna cinta, sebuah perasaan―tentang bagaimana keegoisan nya merenggut hak untuk bahagia yang seharusnya Ia miliki sampai mati, mengambil semuanya tanpa memberi harapan pada Seulgi untuk merasakannya lagi.

Ia membuka tirai hitam yang menutupi jendelanya. Sinar matahari yang cerah langsung merasuk ke dalam ruangan, menarik seluruh partikel suram yang bagai membelenggu tempat itu dalam waktu lama.

RED VELVET ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang