3. Bawalah Cintaku.

47 3 0
                                    

casts for this story^^
.
.
.
.
.
.
"Bawalah pergi cintaku. Ajak ke manapun kau mau. Jadikan temanmu, temanmu paling kau cinta. Di sini ku pun begitu. Terus cintaimu di hidupku. Di dalam hatiku, sampai waktu yang pertemukan kita nanti."

---

Diana pergi untuk selama-lamanya. Kehilangan, Sam sangat kehilangan. Hampa, kosong, suasana hati Sam sangat kacau. Orang yang sangat disayanginya pergi, pergi untuk selama-lamanya.

Sam bingung, harus berbuat apa sekarang tanpa Diana. Sam teringat tentang waktu-waktunya bersama Diana yang sekarang tinggal kenangan.

Sam telah mengunci dirinya di dalam kamarnya sudah beberapa hari. Memikirkan banyak hal. Ia teringat tentang secarik kertas yang Diana berikan untuknya. Sam langsung membuka lacinya dan mengambil kertas itu. Dia menyiapkan dirinya untuk membaca itu dan menarik nafas.

Halo, Sam.
Kuno banget ya, aku masih ngomong sama kamu lewat ini. Tapi gakpapa, ya? :)
Iya, aku tau aku sekarang udah gak ada di sisi kamu lagi. Tapi hatiku masih milikmu, kan?
Sam, aku berterima kasih banget sama apa yang kamu udah lakukan ke aku. Kamu mengajari aku banyak hal. Kamu udah sabarrr banget sama aku. Maafin aku, kalau aku ada salah sama kamu, selalu membuatmu cemas. Aku gak tau kenapa kamu begitu mencintaiku, padahal aku hanyalah wanita yang lemah, tapi denganmu Sam, aku berusaha untuk bertahan, kamu bikin aku jadi kuat. Makasih untuk semuanya, Sam. Aku udah gak sama kamu lagi, jadi kamu gak perlu cemas dengan kondisiku lagi, ya? Do'akan aku yang terbaik.
Sam, aku minta tolong, kamu harus move on ya, jangan mikirin aku lagi, aku gak mau kamu cemas. Cari orang yang bakal gantiin aku, yang cinta sama kamu sebagaimana aku mencintaimu. Cintai dirinya sebagaimana kamu mencintai aku. Kamu harus percaya, pasti ada orang yang bisa gantiin aku. Aku mau kamu senang, jangan sedih lagi ya, Sam.
Sam, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Oh iya, terima kasih, Sam sama semua bunga mawar merah yang selalu kamu kasih ke aku. Bunga mawar merah adalah hal yang aku paling sukai setelah dirimu.
Sam, aku akhiri ya, surat ini. Satu hal yang aku mau, kamu harus mencari orang yang bisa gantiin aku. Jangan sedih mikirin aku, aku gak mau. Aku mencintaimu. Sangat.

Diana.

Air mata Sam terjatuh lagi. Bagaimana bisa ia melupakan, Diana? Sam tidak tau, apakah yang akan terjadi selanjutnya kalau Diana tidak ada di sisinya lagi. Sekarang ia merasakannya. Ia bingung. Sam memang pernah jantuh cinta, tapi tidak pernah sekuat ini. Sam sangat mencintai Diana.

Teringat tentang mawar merah, Sam langsung bangkit dari kasurnya. Dia ingin memberikan Diana bunga. Sam langsung mencuci muka karena mukanya yang bengkak akibat menangis. Sam memang sangat sedih. Sam pun ke luar dari kamarnya.

"Sam...?" panggil ibunya.

Sam menoleh ke arah ibunya.

"Kamu terlihat rapih, kamu mau ke mana?"

"Aku mau ketemu Diana, mom. Aku pengen kasih dia bunga." Sam tersenyum.

Ibunya tersenyum menepuk pundak Sam. "Sam, kamu yang sabar ya.."

Sam mengangguk pelan lalu menundukkan kepalanya. "Yaudah, kalau gitu aku pergi dulu ya, mom."

"Mom boleh minta tolong belikan ini?" Ibu memberi kertas kecil berisi daftar belanjaan. Isinya tidak banyak. "Mom akan memasakkan makan malam kesukaanmu. Jangan pulang terlalu sore."

"Baik, mom" Sam mencium tangan ibunya. "Aku pergi dulu."

Sam menaiki mobilnya menuju toko bunga yang selama ini ia kunjungi untuk membeli bunga mawar merah untuk Diana. Sesampainya di toko bunga langganannya, ia pun membuka pintu toko bunga itu. Terdapat beberapa pelanggan di sana.

"Permisi?"

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang wanita yang sepertinya pegawai di toko bunga itu. Wanita itu juga seumuran dengan Sam. Sam baru melihatnya, karena biasanya yang melayaninya adalah seorang laki-laki.

"Saya ingin membeli mawar merah ini.." Ekspresi Sam berubah menjadi sedih.

"Baiklah.." Wanita itu mengambil bunga mawar merah itu dan membungkusnya, ia jadi bingung melihat Sam yang sedih.

Sam memberinya uang, dan mengambil bunga itu. "Terima kasih."

Wanita itu mengangguk, "Terima kasih."

Sam pun segera pergi ke tempat peristirahatan terakhir Diana. Dia meletakkan bunga mawar merah itu di depan batu nisan Diana.

"Diana.. aku di sini.. Bawa bunga mawar merah, bunga kesukaanmu. Diana.. Aku udah baca surat yang kamu kasih ke aku.. Aku juga mau bilang terima kasih sama kamu.. Kamu juga ngajarin aku banyak hal.. Aku belum yakin kalau bakal ada orang yang bisa gantiin kamu.. Aku butuhnya kamu.. Kamu, Diana.. Tapi kalau itu yang kamu mau.. Aku bakal berusaha, aku cuma mau kamu senang.. Aku masih sangat mencintaimu, Diana. Aku belum mau mencari orang yang bisa gantiin kamu, aku maunya kamu.. Tapi, sekarang kamu udah gak ada.." Sam mulai menangis.

"Diana, bagaimana kabarmu sekarang? Aku akan selalu berdo'a untukmu Diana. Diana, aku rindu. Kamu tau, Diana? Sebenarnya aku ingin menikahimu.." Sam menangis lagi.

"Diana, aku sangat menyayangimu. Aku akan selalu datang ke sini, mendo'akanmu, tak lupa juga membawakan bunga kesukaanmu.. Mawar merah.. Diana, kamu yang tenang ya, di sana."

"Diana.." Sam mulai tersenyum, "Aku suka namamu, makanya aku sangat suka menyebut namamu. Diana, Diana. Nama yang bagus, nama yang cantik, sama sepertimu."

"Diana, aku harus pergi dulu ya, ibuku menyuruhku untuk membeli ini." Sam mengeluarkan kertas kecil dari saku celananya. "Dia akan memasakkan makan malam untukku, makan malam kesukaanku! Kamu pasti tau apa, kamu kan sering membantu ibuku memasak, Diana. Yasudah, aku pergi dulu ya, Diana. Aku akan ke sini membawakanmu bunga lagi."

Sam pun pergi, ia lalu ke supermarket membeli bahan sesuai dengan daftar isi belanjaan yang diberi ibunya. Setelah itu Sam pulang,

"Mom, aku pulang."

"Iyaaa" kata ibunya dari dapur. "Ke sini, Sam."

Sam pun ke dapur sambil membawa belanjaannya.

"Kamu sudah beli?"

"Sudah dong mom, lengkap." kata Sam bangga.

"Wiih keren, kamu bisa belanja!" Ibunya cukup lega, melihat Sam yang kondisinya mulai membaik ditinggal Diana.

"Aku mau bantu mom memasak, boleh?"

"Eh? Kamu masak?"

"Iya mom"

"Ini kan perkerjaan wanita?"

"Sekali iniii aja" Sam memang berusaha untuk menyibukkan dirinya.

"Yasudahlah, kamu ganti baju dulu ya." kata ibunya seraya mengeluarkan barang belanjaan dari plastik.

"Oke, mom!" Sam pun segera ke kamarnya mengganti baju dan membantu ibunya memasak untuk makan malam.

author note : i made a casts for this story! :

Savannah Montano as Andrea

Jessey Stevens as Sam

Neels Visser as Mario

Alissa Violet as Diana

kalau aku sempet on di pc aku bakal add column casts nya kok di chapter pertama ;p oke enjoy this story guys!

RebornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang