Chapter 8 (Last)

2.8K 432 209
                                    

.

.

.

-Choi Hyena POV-

Aku menghela nafasku untuk menenangkan hatiku. Tangan Minhyuk Oppa yang menggenggam erat tanganku seolah-olah memberikan kekuatan padaku.

Kami berdiri di depan rumahku dengan niat untuk meminta ijin dan memberitahu Ibu dan Yura kalau minggu depan aku akan menikah dengan Minhyuk Oppa.

"Kau siap?" tanya Minhyuk Oppa.

Aku mengangguk mantap. Perlahan kuketuk pintu rumahku. Harus menunggu beberapa kali sampai seseorang membuka pintunya.

"Unnie? Hyena Unnie?" tanya Yura yang nampaknya baru selesai mandi karena rambutnya masih basah.

Aku mengangguk-angguk. "Iya, Yura. Ini aku."

"Unnie!" Yura memelukku erat-erat. Aku membalas pelukannya. Kami menangis meluapkan kerinduan kami.

Dia melepaskan pelukanku. "Ibu, Hyena Unnie pulang, Ibu!" teriaknya sembari menuntun tanganku untuk masuk ke dalam rumah.

Ibuku, dengan langkah tergopoh-gopoh keluar dari kamarnya dan mendekatiku. "Hyena kau pulang, Nak?"

Aku berlari mendekatinya dan berlutut di kakinya tapi dia menarik tanganku kemudian memelukku.

"Hyena, Ibu merindukanmu, Nak. Maafkan Ibu, Hyena. Ibu menyesal mengatakan yang tidak seharusnya seorang ibu katakan pada anaknya," katanya sesenggukan.

Aku mengusap-usap punggungnya. "Ibu sehat kan?"

Ibuku mengangguk-angguk kemudian melepaskan pelukannya. "Bagaimana kandunganmu, Hyena?"

Aku mengusap perutku yang mulai membesar. "Baik-baik saja, Ibu. Dia mulai tumbuh dengan sehat," jawabku. "Oh ya, Ibu, Yura, perkenalkan ini Minhyuk Oppa. Ada hal penting yang ingin aku beritahu pada kalian."

Minhyuk membungkuk pada ibuku dan Yura.

"Ayo duduk dulu kalau begitu. Yura, buatkan kakakmu minum," perintah ibuku pada Yura.

Aku duduk berdampingan dengan Minhyuk Oppa menghadap ibuku.

"Perkenalkan, aku Lee Minhyuk. Dan kedatanganku kesini adalah untuk melamar Hyena, putri Ibu. Jika Ibu mengijinkan kami akan menikah minggu depan," kata Minhyuk tegas.

Ibuku tersenyum lebar. "Kau yakin mau menerima Hyena yang hanya anak orang miskin?"

"Aku menyayangi Hyena apa adanya, Ibu. Bisakah kau merestui kami? Aku janji akan menjaganya dengan baik," jawab Minhyuk Oppa.

Ibuku mengangguk setuju. "Aku merestui kalian. Tolong tepati janjimu untuk menjaganya dengan baik."

Aku dan Minhyuk saling berpandangan kemudian tersenyum. Aku pun menyerahkan dua paperbag besar pada ibuku.

"Ini untuk Ibu dan Yura. Tolong kenakan saat pernikahan kami berlangsung," kataku.

"Hyena, Ibu tidak menyangka akan melepasmu secepat ini," ujarnya sembari menyentuh tanganku. Aku bisa merasakan kerinduan yang mendalam pada kami melalui sentuhan tangannya.

"Ibu, aku meminta maaf telah membuatmu kecewa. Jujur saja aku tidak menginginkan hal seperti ini terjadi. Tapi mungkin Tuhan sudah menentukan jalan jodohku adalah seperti ini," ucapku padanya.

Ibuku mengangguk-angguk. "Tidak apa-apa, Nak. Yang terpenting ke depannya kau bahagia, ya. Ibu selalu mendoakan yang terbaik untukmu."

"Terimakasih, Ibu."

RETROUVAILLES [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang