Part 4

44 7 0
                                    

Flashback

Ally POV

"Hai, All!" seru seorang laki-laki yang sudah tidak asing lagi.

"Eh, hai Van! Udah balik ke Indonesia? Dari kapan?" tanyaku terkejut.

Ya, dia adalah Evan, B-Boy terbaik di sekolahku. Beberapa bulan terakhir Evan tidak di Indonesia, karena sekolah mengirimnya ke luar negeri untuk mengikuti pertukaran pelajar.

"Baru tadi pagi. Habis latihan ya? Mau ikut gue gak? Temen-temen gue dari beberapa negara ada yang ikut kesini, terus mereka mau bikin battle dance gitu di taman deket sekolah," jelasnya.

"Gimana ya? Aku udah mau di..."

"Udahlah ayo. Bareng gue aja kalo lo ga bawa mobil," katanya tiba-tiba memotong ucapanku.

"Okey, aku ikut deh," jawabku lirih.


Brian POV

"Akhirnya, sampai," kataku dengan nafas panjang.

Aku tetap mencoba menghubungi Ally dan hasilnya tetap sama, tanpa jawaban. Sampai beberapa lama kemudian, aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah temannya itu.

"Permisi.." tak begitu lama, pintu terbuka.

"Ya mas? Ada yang bisa saya bantu?" tanya tuan rumah dengan sopan.

"Apa didalam masih ada latihan dance pak?"

"Sudah selesai, dari tadi sore mas. Anak-anak juga sudah pulang semua."

"Oh, yaudah pak. Terimakasih," jawabku dengan sedikit bingung.

Ally tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dia selalu mengatakan semuanya dengan benar. Kemana dia? Aku mencarinya di tempat-tempat yang sering dikunjungi. Rumah sahabat-sahabatnya, department store dekat rumah, dan taman tempat favoritnya pun tidak ada. Mungkin dia pergi ke sekolahnya. Aku menelusuri semua jalan yang ada di dalam maupun di sekitar sekolahnya. Saat aku berjalan di dekat taman sekolah, ada banyak sekali laki-laki dan satu orang perempuan diantara mereka.

"Jaman sekarang emang ya, cewek satu mainnya sama cowok-cowok banyak banget gitu," kataku sambil menggelengkan kepala

Aku terus berjalan sampai akhirnya aku sadar bahwa perempuan itu adalah Ally. 

"Ally! Ally!" teriakku sambil sedikit berlari. 

"Ayo pulang!" Aku langsung menarik tangan Ally dan mengambil tas dan jaketnya yang tergeletak di tanah.

"Who is he?" tanya seorang laki-laki yang bisa kupastikan dia adalah bule.

"Lo siapa sih? Bisa ga kalo ga kasar sama cewek?" kata seorang laki-laki yang lebih tinggi dariku.

"Sorry guys,  I have to go," kata Ally dengan kencang karena aku terus membawanya menjauh dari segerombolan lelaki tersebut. 


See you in next part! 

SENJA                (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang