Part 5

38 6 2
                                    

Brian POV

"Udah, Bri! Sakit tau!" teriak Ally sambil mencoba melepaskan tangannya.

Aku menjadi pusat perhatian beberapa orang disekitar tempat itu.

"Ayo naik, kita pulang," kataku sedikit dingin.

Ditengah perjalanan, kami sama sekali tidak berbincang-bincang. Tapi aku mendengar suara Ally sedikit mengeluh.

"Kok lewat sini sih. Mau ke taman ya? Enggak ah! Aku lagi males. Ayo pulang aja!" pinta Ally.

Tapi, aku tidak mendengarkannya. Sampailah kami di taman.

"Turun!"

"Enggak mau!"

"Sebentar aja, sampai ada senja."

Akhirnya, dia mau mengikutiku ke tempat biasa kami duduk. Sekarang sudah pukul 16.00, berarti sebentar lagi senja datang. Setidaknya aku bisa lebih tenang saat senja datang.

15 menit telah berlalu tapi kami masih saling tidak  berbicara.

"Ngapain sih main sama cowok-cowok gitu? Udah kehabisan temen cewek?" kataku pelan.

"Berlebihan banget sih. Jangan sok tau deh!" 

"Udah minta jemput, eh malah pergi sama orang lain."

"Kamu gak mau jemput aku lagi? Kenapa gak bilang dari dulu sih? Aku juga bisa kok pulang sendiri. Gak usah sok dibutuhin banget gitu bisa ga? Orang kamu juga gak tahu kan itu tadi siapa?" katanya dengan jutek.

"Bukan masalah aku gak mau jemput lagi atau aku sok dibutuhin All, tapi ini masalah 'kamu'. Gimana kalau aku gak jemput kamu tiba-tiba ada yang culik kamu? Gimana kalau ternyata mereka itu sebenernya punya niat jahat sama kamu? Gimana? Mikir dong makanya. Jangan pake perasaan mulu. Buat apa Tuhan kasih kamu otak kalau gak kamu buat mikir? Jangan sia-siain apa yang Tuhan kasih ke kamu All. Cewek itu gak selamnya harus buat keputusan atau selesaiin masalah pake hati," kataku sambil berdiri.

"Maaf, Bri," suaranya lirih


Will finish the flashback part on the next part. See ya!

SENJA                (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang