I AM BACK! This is the last part, tho._.
24 Februari 2016
Aku melihat tanggal di handphoneku. Ini hari yang sudah kutunggu , aku akan mengikuti olimpiade sains tingkat nasional dan semoga aku bisa mmberikan yang terbaik untuk mama dan Ally.
Pagi harinya, Ally mengirim pesan kepadaku, "Tanggal 24 Bri! Jangan lupa nanti jam 5 yaa.. aku tunggu di Hall JECC ya. See you!❤️"
"Aku ada janji apa ya?" kataku.
Aku berpikir cukup lama, "Astaga! Aku lupa Ally ada show hari ini aku bingung harus bilang apa ke Ally."
"Maaf Ally aku tidak bisa da....." saat aku ingin membalas pesan Ally, Mama menarik handponeku.
"Eh, mau olimpiade kok main handphone mulu, mana hpnya mama sita, tingkat nasional nih belajar ya... Sukses Brian! " kata Mama sambil mencium keningku.
"Bentar Ma, pinjem dulu!" aku mencoba mengambil handphone dari tangan Mama.
"Udah, gausah sana belajar!" ucap Mama dan aku menarik napas panjang.
Aku segera bersiap karena pukul 10 pagi aku harus sudah ada di tempat ujian. Sesampainya di ruang ujian, aku masih memikirkan bagimana keadaan Ally. Bel mulai mengerjakan dimulai, aku mengerjakan dengan serius, tapi Ally tetap ada dipikiranku. Bel selesai berbunyi pukul 15:00. Aku berusaha untuk bisa meninggalkan tempat itu secepat mungkin, tapi panitia olimpiade berkata bahwa aku harus menunggu sampai pengumuman pemenang dibacakan.
Ally's POV
24 Februari 2016 16:45
15 menit lagi pertunjukan ku dimulai, tetapi wajah Brian belum juga kuliah di bangku penonton. Aku mencoba menghubunginya, satu kali tidak ada jawaban, dua sampai empat kali hasil yang sama tetap ku dapatkan.
"Kemana sih? Bikin mood jelek aja deh!"
Aku melihat ke arah jendela, senja telah tiba dan aku berharap senja akan membawa Brian kemari, tetapi selama senja muncul hingga gelap menggantikannya Brian tak kunjung datang.
"Guys! Persiapan yuk, kita berdoa bersama sebelum mulai pertunjukan. Oke semua, berdoa dimulai," Ibu guru pembimbingku memimpin doa untuk kelancaran acara hari ini.
"Semoga Brian datang tepat waktu dan aku bisa membuatnya bangga. Amiin," doaku dalam hati.
Setelah doa selesai, kami mempersiapkan diri.
"16.58 guys! Semangat! seru Ibu guru.
"Ok, aku ga boleh lagi mikirin Brian. Cukup, sekarang semua apa yang aku lakukan demi sekolah," kataku dengan kesal.
17:00 dan acara pun dimulai
Brian's POV
Dua jam telah berlalu, sekarang sudah pukul lima sore, tetapi pemenang belum juga diumumkan dan aku mencoba mencari keberadaan mama untuk mengambil handphoneku. Aku berpikir bahwa setidaknya Ally mengetahui apa yang sedang terjadi, tetapi mama tidak terlihat dimana-mana. Aku terus melihat jam dan waktu berlalu begitu cepat. Senja sudah hilang, langit jingga kini telah berubah menjadi hitam. Aku masih tidak tahu apa yang harus kulakukan.
Akhirnya, para juri mengumumkan pemenangnya,"Selamat malam, kami akan mengumumkan pemenang olimpiade sains nasional ini. Dan pemenangnya adalah...."
Aku berdo'a agar juri tersebut segera mengumumkan pemenangnya sehingga aku bisa melihat penampilan Ally, walau hanya sebentar.
"Selamat kepada....... Brian Soeryonegoro!!" Aku sangat senang dan segera berlari ke sumber suara.
"Terima kasih buat mama sudah mendukung dari awal dan maaf buat Ally, Bri gak bisa nepatin janji. Love you, Ally," kataku. Aku mencari pintu keluar untuk berlari kearah motor dan segera mengemudikannya dengan cepat dan hati-hati.
Sesampainya di JECC, aku berlari dan melihat keadaan hall sudah sepi dan ini membuatku merasa menyesal karena tidak bisa melihat penampilan Ally. Tetapi, beberapa kru pertunjukan belum masih ada didalam gedung.
"Mas, tau penari yang namanya Allyssa gak?" tanyaku
"Maaf Mas gak tahu," katanya. Aku terus mencari dimana Ally dan akhirnya menemukannya.
"Ally, maaf aku tadi gak dateng, aku ada ..."
"Ngapain kesini? Masih inget aku?" Ally memotong perkataanku.
"Itu apa? Aku gak butuh apa-apa kok dari kamu. Aku mau pulang," dia melihat kearah medaliku dan berjalan menjauh.
"Tunggu! Ini medali, aku ikut olimpiade sains jadi aku gak bisa lihat pertunjukanmu dan menang. Maaf, ini semua aku lakukan juga buat kamu kok. I love you, Ally!" kataku sedikit berteriak.
Maaf aku sudah menghancurkan semuanya, tetapi aku janji akan membuat sesuatu yang lebih menyenangkan daripada 'pertemanan' kita dan kita akan melewati setiap senja bersama sampai semua perbedaan kita melebur menjadi satu dan tidak akan ada yang menyadarinya seperti matahari yang berganti menjadi bulan dengan bantuan senja.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA (COMPLETE)
Ficțiune adolescențiSeiring perubahan senja, semua perbedaan diantara kami menjadi sesuatu yang indah. Cover credit : Pinterest