15

26K 4.5K 674
                                    

jane

june, 2016

line!

june : 4 missed calls
june : jane
june : jan
june : marjan

"tai" gue mengumpat pada notifikasi yang beruntut muncul.

malam makin larut, bersambut dentingan jarum jam, menandakan sudah lewat pukul sepuluh.

hari akan berganti tepat dua jam lagi, which means, latihan futsal dimulai tujuh jam setelahnya.

futsal'39 inti (14)

jane : ka arga sorry, gue gabisa ikut latihan
jane : mendadak ga enak badan.

arga : oke, gws jane

arjel : gws jane q

tito : gws jane

jane : makasih ka

line!

june : ngehindarin gue, masalah ga akan selesai
june : jangan kayak anak kecil

jane : emang gue anak kecil
jane : masih mau berurusan ama gue?
jane : sumpah ya, lo itu orang ter-ga-jelas 2k16
jane : sorry gue gapake embel2 "kakak", bukan bermaksud gasopan, tp gue kebawa emosi

june : kok lo ngegas sih?

"anjing, kalo bukan kakak kelas udah gua maki-maki kali"

tengtongtengtongteng trengg

incoming call from june...

"jane"

"...."

"jane"

"...."

"lu masih gamau ngomong, gue naik ke balkon rumah lu"

"a-apaa?"

"turun lu"

"apaan si gadanta, pergi lu"

"turun buruan pake jaket"

"pulang ga?"

"i will, cause youre my home"

call ended.

gue mengunci layar handphone dan melemparnya ke sudut kasur. merebahkan diri lalu berusaha memejamkan mata, berharap besok sudah pagi.

taaaak!

pletaaaak!

buuuuk!

ga mungkin maling kan?

tubuh gue dengan terpaksa bangun, membuka gorden kamar dengan kasar. mencari cari sumber keributan. merasa tak ada yang aneh, gue memaksa menengok kebawah balkon. gelap.

"jane"

"an--anjrit, ka june?"

ia meraih pegangan di balkon dengan kuat, lalu dengan susah payah ia merangsek naik.

"ba--balkon lo cocok dijadiin ajang ninja warior" ucapnya dengan nafas tersenggal, bersender pada tembok mengisi paru-parunya dengan udara.

"jane sumpah lo harus dengerin omongan gue"

gue tepis tangannya yang entah sejak kapan menggantung di bahu, "gue ngantuk, lo pulang aja"

ia menolak, maju beberapa langkah dan mempersempit ruang diantara kami "ikut gua" ucapnya, perlahan menarik tangan ku menjauh dari kamar. terlalu banyak pertanyaan yang membumbung di udara hingga tak sadar gue udah berada didalam mobil.

ka june sibuk nyalain ac dan radio, sebelum benar-benar pergi ia berbisik pelan "tante, jane nya aku pinjem dulu ya" lalu melajukan mobilnya menuju jalan raya.

setelahnya gue menyadari kami memasuki area tol jakarta - cikampek. ka june terlihat santai menatap jalanan yang lengang, sesekali melihat keadaan sekitar.

"jane, apa yang lo dengar tentang gue dan altha?" pertanyaan nya meniup sunyi diantara kami

"altha suka lo, lo suka altha, kalian pacaran, bikin gue nangis, lo ke balkon rumah gue, nyulik gue gatau kemana"

ia terkekeh pelan "thats bullshit"

"maksud lo?"

dia tak menjawab,ia meraih jaket hitam yang sedari tadi di kenakan lalu menyampirkan nya di tubuh gue. "pake,udaranya udah mulai dingin."

•••••

"nomor yang anda tuju tidak menjawab, silahkan coba beberapa saat lagi."

hanbin menghela nafas kasar, mengacak rambutnya frustasi. ingin rasanya menghubungi gadis itu, hanya untuk memastikan ia baik-baik saja, namun matanya tak bisa berkompromi lagi. sebelum benar-benar terlelap ia berbisik
"jane, jangan jatuh cinta sama june"

+++++++
the drama is about to begin.

kak june ; junhoe | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang