Kim Seokjin

10.2K 850 17
                                    

"Daripada bersembunyi, lebih baik menghadapinya. Yaahh, meski tidak mudah menghadapi kenyataan itu tapi, tenanglah hyung. Aku dan yang lain selalu disisimu! Jadi, semangatlah Seokjin hyung" ucap Taehyung riang sambil merangkul pundak Seokjin

***

Dia masih ingat apa yang didengarnya hari itu. Tiga hari sebelum kecelakaan yang menimpa keluarga Taehyung, yang menewaskan kedua orang tua dan saudaranya. Disebuah hotel tempatnya dan para member BTS menginap saat show dikota lain. Di taman belakang hotel itu dia melihat Taehyung bersama laki-laki asing namun sepertinya dia pernah melihatnya disuatu tempat.

Bukan bermaksud menguping, sungguh. Seokjin akan menghampiri mereka namun urung karena dia mendengar sesuatu yang membuat jantungnya hampir berhenti berdetak. Bersembunyi dibalik pohon, dia terdiam.

"Kau anak haram Kim Taehyung!" ucap orang yang berdiri dihadapan Taehyung. Nada suaranya ketara sekali menahan kesal dan kebencian. Jin menoleh sejenak, disana Taehyung diam mematung lalu tiba-tiba saja dia berjongkok menutup kedua telinganya.

Orang tadi dengan kasar menghempas tangannya, "Dengar! Kau hanya anak haram yang dibawa kakakku kerumahnya tanpa tahu luka apa yang telah dia dibuat pada istrinya... Kau tahu kenapa ibumu membencimu? Kenapa dia sangat suka melihatmu kesakitan? Ya, karena kau anak haram yang menebar duri dikeluarganya! Gara-gara kau hubungan keluarga kami tidak seharmonis dulu!"

"Tidak! Jangan teruskan! Kumohon.. " Taehyung terisak sambil meronta melepaskan tangannya dari cekalan laki-laki tadi, namun besar kekuatan mereka tidak sebanding. LIhat betapa berototnya orang itu.

Seolah tidak mendengar permohonan Taehyung, dia melanjutkan "Ayahmu dijebak oleh perempuan jalang pemilik Diskotik yang dulu adalah mantan kekasihnya, dia membuatnya mabuk dan menidurinya.. Setelah melahirkan, dia dengan seenaknya membuang bayi haram itu didepan rumah! Menuliskan pesan 'Tolong rawat dia, maafkan aku'... cih menjijikan!"

Orang itu mendorong Taehyung dengan keras, hingga membuatnya terjatuh kebelakang. "Aku sangat tidak setuju dia mengambil dan merawatmu! Dia minta agar kami tidak memberitahumu tentang hal ini sampai saatnya nanti! Sial..!! Seharusnya kau mati saja brengsek daripada membuat istri kakakku merasa sakit! Kami membiarkanmu mengikuti audisi agar kau bisa menjauh dari kehidupan kami tapi, kenapa kau malah muncul lagi kemarin?!."

Taehyung hanya terdiam, shock. Begitu pula dengan Jin.

"Aku sangat ingin melihat bagaimana media dan teman-temanmu tahu tentang Kim Taehyung yang ternyata anak haram. Heh, pasti mereka akan pergi menjauhi makhluk sepertimu!" Setelah mengatakan itu, orang tersebut pergi meninggalkan Taehyung yang masih diam terduduk.

Dan saat itulah, Jin mengingat. Orang itu adalah paman Taehyung. Namanya Kim Seohan.

Jin melihatnya, punggung Taehyung bergetar tapi, kakinya terasa berat untuk melangkah kesana. Dia hanya bisa mengamati punggung rapuh itu dari kejauhan. Tak terasa, matanya mengeluarkan airmata. Ada rasa sakit yang menjalar dihatinya. Dia dan member lain memang belum tahu banyak tentang kehidupan Taehyung karena dia begitu tertutup.

Saat sudah bisa mengontrol diri, dia berjalan mendekati Taehyung namun tiba-tiba saja Taehyung berdiri, berjalan terseok meninggalkan tempat itu. Seokjin menghela nafasnya.

***

Seokjin kembali ke kamarnya, jam 7 malam. Dia masih teringat kejadian tadi. Bagai kaset rusak yang terus memutar di otaknya. Ketika memasuki kamar, dia tersenyum miris melihat keadaan didalam, para member dengan seenaknya membuka beberapa snack diatas kasur sambil bermain games dan bertingkah konyol. Namjoon melihat hyungnya itu memasuki kamar.

"Hyung, kau darimana saja? Kenapa baru kembali?" Tanya Namjoon, yang lain menoleh. Seokjin terdiam mengamati mereka semua, matanya melihat Taehyung yang sedang asik bermain game.

Itu sedikit mengherankan, menurutnya.

Jimin mengernyit karena Seokjin hanya diam sambil mengamati Taehyung, "Hyung, kau kenapa? Sakit?". Pertanyaan Jimin membuatnya tersadar. Dia tersenyum lalu menggeleng perlahan.

"Tidak, aku tidak apa-apa. Hanya sedikit lapar.. mungkin". Yang lain hanya mengangguk, lalu saat Jin akan mengganti kaosnya dengan yang baru, tiba-tiba Jungkook mengatakan sesuatu yang menghentikan aktifitasnya.

"Tae-hyung, bagaimana kabar keluargamu?" Tanya Jungkook polos, Taehyung menegang sejenak kemudian menoleh tersenyum canggung. Matanya melihat kearah lain saat menjawab pertanyaan Jungkook.

"Ah, mereka baik-baik saja. Tadi aku sempat menelpon. Kenapa tiba-tiba kau menanyakan mereka?" Tanya Taehyung balik. Jungkook mengangkat bahu,

"Aku hanya ingin bertanya, habisnya setiap kami semua menghubungi keluarga hanya kau yang sibuk sendiri. Aku kira kau melupakan mereka".

Hoseok menambahi, " Benar, telpon mereka sekali-sekali. Aku yakin mereka pasti merindukanmu". Taehyung hanya menggangguk menanggapinya.

Lagi, Seokjin melihat punggung rapuh itu ketika Taehyung berbalik meninggalkan kamar dengan alasan ingin mengambil sesuatu dikamarnya. Seokjin sangat ingin memeluk tubuh itu, menopangnya agar tidak jatuh. Namun saat ini dia tidak bisa melakukan apa-apa karena dia yakin Taehyung pasti tidak mau ada orang yang mendengar percakapannya tadi dengan orang tadi.

"Hei.. " Seokjin berkata lirih, membuat orang-orang disana menoleh kearahnya. Dia menatap satu persatu teman-temannya.

"Kumohon.. Jangan bertanya tentang keluarganya lagi... 'Karena itu akan lebih menyakitinya' " Kalimat terakhir dia lanjutkan didalam hati. Yang lain terlihat bingung dengan kata-katanya tapi, dia mengacuhkan itu.

'Kau berusaha bersembunyi dari sakitmu itu kan, tae?'


Tbc..

Woah, saya baru nyadar kalo judulnya agak abal dan gak jelas.. Maaf ya

Don't You See Us Here?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang