.
.
.BRAAK!!
PRANG!!
Suara benda-benda yang dilempar sembarangan terdengar nyaring, membuat Taehyung kecil yang meringkuk disudut kamarnya semakin membenamkan kepala dikedua lututnya yang tertekuk. Semua kemarahan dan cacian masih terdengar.
Taehyung kecil tahu, sangat tahu… Sang Ibu tidak suka jika dia masuk kekamarnya walaupun dengan ijin ayahnya. Dia tadi hanya bermaksud meletakkan kado kecil untuk ibunya yang dua hari lalu berulang tahun, dia membeli kado tersebut dengan uang tabungannya. Dia tidak bisa memberikan langsung, mengingat bagaimana dia sangat dibenci oleh ibunya itu. Meski dia tahu jika kado itu akan berakhir ditong sampah.
“KAU TERUS MEMBELA ANAK SIAL ITU!! KAU MEMANG TIDAK PERNAH MENGERTI PERASAANKU!!” teriakan ibunya terdengar sangat marah.
“DEMI TUHAN KIM HANNA!! DIA HANYA INGIN MEMBERIMU SESUATU!! Arrgghh..! AKU LELAH DENGANMU! SEBAIKNYA AKU PERGI SAJA!!”
BRAK!
Pintu luar terbanting dengan keras, meninggalkan isak tangis ibunya. Pertengkaran itu terjadi saat rumah hanya dihuni Taehyung dan kedua orangtuanya. Saudaranya sedang pergi kerumah sang nenek diluar kota. Beruntunglah mereka tidak melihat pertengakaran tersebut.
Beruntung?
Jika mereka beruntung, lalu Taehyung bagaimana? Dia sedari tadi menahan tangis ketakutan karena dia mengingat ucapan ibunya seminggu yang lalu ketika dia menangis.
‘Anak sial tidak diijinkan untuk menangis’
Taehyung tidak mengerti kenapa dia begitu dibenci, ayahnya bilang dia tidak perlu tahu. Tapi, dia merasa sakit dan sesak disaat seperti ini.
“Maafkan Tae” ucapnya lirih
***
Apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan Rasa sakit?
Melelahkan sekali untuk berdiri
***
Taehyung menggelengkan kepala kala kilas balik masa lalu memenuhi otaknya saat ini. Dia duduk ditaman sambil memeluk kedua lutut menahan dingin. Dulu saat lolos audisi dia sangat senang, berharap nanti bisa membahagiakan keluarganya dan mereka memang bahagia.. mirisnya bahagia karena dia akan pergi dari rumah kecuali sang ayah tentunya.
Member BTS sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri hingga menutupi hampir semua kisah kehidupannya selama ini dengan tersenyum dan bertingkah konyol. Dia takut jika mereka tahu, dia akan ditinggalkan dan sendiri lagi.
Lalu, tanpa sengaja dia bertemu dengan kakak sepupunya bernama Kim Hyerin yang bekerja dihotel tempatnya juga member lain menginap dan beberapa hari yang lalu dia bertemu dengan pamannya bernama Kim Seohan.
Dengan Hyerin yang menginjak kakinya dan kebenaran dari sang paman membuatnya semakin takut untuk terlalu dekat dengan yang lain. Ketika pulang kerumah setelah pemakaman keluarganya itu untuk berkunjung, mereka yang merupakan sanak-saudara kedua orangtuanya berlomba menampar pipinya dengan keras dan mendorongnya keluar dari rumah. Airmatanya terjatuh sedikit tapi, dengan segera dihapusnya kembali. Mereka seharusnya tahu, dia juga merasa kehilangan. Dia juga merasakan sakit.
Taehyung dari kejauhan melihat sang manager yang hendak mendekat namun dengan cepat dia menggelengkan kepala, berharap managernya bisa mengerti. Saat menoleh kedepan, dia sudah disiram lagi oleh bibinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't You See Us Here?
FanfictionTaehyung takut kehilangan. Taehyung takut sendirian. Apa yang akan terjadi bila member Bangtan mengetahui rahasianya? *** Warning: Cerita abal yang gak jelas. Ini ff pertama diwattpad, typo, alur kecepatan, dan kesalahan kalimat