Apdetnya kelamaan.. yang penting baca aja ya..
Acha POV
"Aa.. aww, pelan pelan." Jerit Adit.
"Ya, ini gue dah pelan kok, bawel deh lo ah."
Setelah dirasa selesai, aku kembali mencek luka Adit memastikan pendarahan berhenti.
Sesuatu yang dingin kini menyelimuti punggung tanganku, sangat dingin. Matanya terpejam, senyumnya memberikan ketenangan.
Adit menahan tanganku di pipinya yang sangat dingin, senada dengan suhu tangannya.
"Tangan lo anget, pinjam bentar ya." Ujar Adit
Aku hanya diam, tak mampu berkata kata. Dan aku hanya menurut, memberikan Adit kebebasan untuk itu. Tak hanya Adit yang merasakan kenyamanan, aku juga ikut merasakannya.
Mata berpigmen coklat itu menatapku, tatapan yang damai dan indah, membuatku terpukau dan enggan untuk tak membalasnya.
Serasa waktu berhenti, entah berapa lama kami seperti ini. Hal seperti ini saja berhasil membuat pusat kerja tubuhku berdenyut kencang.
Adit melepaskan genggamanya, mengembalikan tanganku dan meletakkannya diatas pahaku, tak lupa senyuman manis sebagai sentuhan terakhir.
"Cha, jalan yuk. Masih siang, gue suntuk di Apartemen."
"Lah? 2 hari lagi kan ujian Dit, lo kaga ngapal emang?"
"Hemm.. gue mau refreshing dikit. Ayolaahh." Pinta Adit
"Hemm, kalo lo maksa sih apa boleh buat, tapi sebelum itu gue mau minta tolong sama lo."
"Minta tolong? Minta tolong apa?"
Aku hanya membalas dengan seulas senyum.
"Ikutin aja,"Adit mengangguk pasrah, mentancapkan gas dan melaju membelahi jalan raya.
Sepanjang perjalanan, pikiranku melayang kemana mana, mengingat kelakuan empat sahabatku. Aku merasa jauh sekarang, dan juga perkataan Felly tadi, sukses membuatku frustasi. Bahkan Adit saja tak terlalu aku acuhkan. Aku benar benar tidak fokus.
"Cha? Chaa??" Sapa Adit melirik sekilas ke arahku dan kembali terfokus ke jalan raya.
"Hah, i-iya, apa Dit?"
"Lo kenapa? Lo ada masalah?" Tanya Adit.
"Hemm, engga kok. Gue baik baik aja," balasku sambil tersenyum guna meyakinkan Adit.
Adit ternyata bisa peka juga.
"Lo lagi ga fokus? Dah minum Aqua belum? Hahahaha.." Ujarnya.
Krikkrikkrik..
Aku menatapnya cengo dan berulang kali mengerjapkan mata. Sumpah demi apapun lo renyah banget Dit.
"Gue garing ya? Yaahh.. tapi seenggaknya lo ketawa dikit lah kalo gue garing, gue kan jadi malu." Ujar Adit sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hehehe, yaampun lo lucu banget lucu bangett.." Ucapku dengan nada terpaksa.
"Cha, setelah ini belok mana?"
"Oh, diperempatan itu belok kanan, kalo ada gerbang besar biru muda masuk aja dan kita sampai."
Adit menurut, aku tak sabar menunggu respon Adit.
Seketika keningnya mengerut, dan memandang tak percaya kearahku, dihadapan kami terdapat gerbang besar dengan tulisan "RSJ Darma"
"Cha, lo lagi ga bercanda kan?" Tanya Adit meminta penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be MINE
Teen FictionSiapa yang tak mengenal siswa tampan yang digilai oleh banyak Siswi di SMA Harapan Jaya. Dia adalah Adit, Cowok kece dan kaya yang diam diam disukai oleh ice girl yaitu Natasha. Hingga waktu semakin berlalu, membuat mereka kian dekat. Akankah cinta...