Dinda POV
Gua dateng ke sekolah, tak lain tujuannya adalah untuk menimba ilmu.
Kebetulan saja gua dateng berbarengan dengan sahabat gua, yaitu Adiba dan Rissa.Semua sapaan dan godaan selalu kami pedulikan.
"Hai, cewek cantik."
"Dinda aku padamu."
"Duhh kerasa di surga nih, banyak banget bidadari. Kalau kalian jadi bidadari aku siap kok jadi bidadaranya. Kalian rebut-rebutan aku gitu, jadi kayak cinta segiempat."Tau apa jawaban dari gua dan sahabat gua?
"Ya."
Kami gak tau, ini jawaban orang dingin, cuek dan bercampur judes.
Atau justru malah jawaban dari cewek murahan, karena mau ngejawab godaan dari cowok genit.***
Sekarang Adiba yang harus mengalah mengambil satu kursi, agar kita dapet duduk berbarengan dengan santai dan nyaman.Entah kenapa dari kemarin gua itu seperti orang yang stres mikirin sesuatu. Akhirnya gua memutuskan untuk mencuci mata.
Kalian pasti berfikir gua masih mikirin kejadian kemarin, ya ini semua gara-gara Danish. Kenapa tiba-tiba dia dateng dan membawa masalah bagi gua.
Pertama, dia buat rusuh dengan gua di tempat les.
Kedua, murid baru di sekolah ini, apalagi gua harus duduk berbarengan dengan dia.
Ketiga, gua harus dihukum gara-gara dia.Beruntungnya gua waktu dihukum adalah ketemu doi. Tapi gua bingung harus gimana agar gua bisa nguntit dia. Kan gua lagi dihukum sekarang, duh gua takut cewek itu merebut Jeri dari gua. Ohh Gua tau...
"Dan kalau bu Aisyah tanya gua kemana, bilang gua lagi mencret atau bocor." Gua langsung pergi.
Entah apa jawaban Danish. Ya atau tidak, gua gak peduli yang penting gua bisa nguntit dia terus.
Gua berjalan pelan-pelan dan menutupi wajah agar tidak ketahuan dengan anak lain. Karena gua tau pasti, setiap gua lewat selalu digoda.***
Gua kesel banget saat semuanya berjalan dengan lancar tiba-tiba ada yang menarik tangan gua untuk pergi.
Benar saja dia si anak pembawa masalah."Lepasin tangan gua." Teriak gua.
Entah apa penjelasan dia, gua gak peduli. Langsung saja gua menuju ke ruang kelas dan mengeluh semuanya pada sahabat gua.
Tiba-tiba semua murid melihat ke arah pintu ruang kelas.
"Pagi anak-anak... Perkenalkan nama ibu Suijah Maryani. Kalian bisa panggil ibu Ijah. Ibu guru baru di sini, sebelumnya mengajar di SMP 1X5. Semoga kita bisa saling bekerja sama." Senyum bu Ijah yang baru saja dateng.
Gua benci banget sama pelajaran ips, karena gua selalu ketiduran gara-gara dengerin panjang lebar semua sejarah-sejarahnya.
Baru saja guru itu dateng langsung saja mendapat serangan dari Junaedi, dia adalah anak yang duduk di paling belakang.
Gua merasa kalau nanti bu Ijah akan marah, karena yang dikatakan Junaedi adalah perkataan yang sangat kasar. Mana mungkin seorang guru tanpa tanda jasa dikatakan seorang pembantu.
Bu Ijah tak menghiraukan perkataan Junaedi.
Selesai pelajarannya bu Ijah memberikan 40 soal isian. Entah ini pembalasan dendam bu Ijah atau ingin anak-anaknya tambah pintar. Bu Ijah juga memberikan ancaman jika tidak dikerjakan akan diberikan soal dua kali lipat.***
"Ha gua cape banget, banyak banget masalah yang menimpa gua." Sambil menaruh tas di tempat tidur.
"Liat hp dulu deh. Siapa tau ada yang bersedia memberikan jawaban ips di grup Line atau membahas bareng-bareng."Gua langsung membuka grup yang bernama "LelahPR" . Setiap hari memang grup ini selalu ramai. Apalagi sekarang, mereka pasti sibuk menggoda siapa pun agar mau memberikan jawaban PR IPS secara gratis.
---
Reihan Agga Rizky: PR IPS kapan dikumpulin?Tania Putri: Besok, lu makanya dengerin bu Ijah.
Hilal Dhia Putra: Duh banyak banget lagi. Kayaknya tuh guru dendam deh.
Shofwan Liem Arzani: mana nih 3 bidadari cantik dan pinter #kode. Udah ngerjain belum? Kalau udah kirimin sini dong.
Faidy Immanuel: hoiii, gak ada bahan contekan ya? Atau gak bahas bareng-bareng deh.
Adinda Fainela Putri: yahhh, gua lagi males nih ngerjain PR nih. Gua kira ada contekan makanya gua buka grup.
•Faidy Immanuel invite Danish Akbar Yudhistira•
•Danish Akbar Yudhistira join the group•
Fahira Adiba Dariani: wahhh, ada pendatang baru nih. Danish udah buat PR IPS belum?
Danish Akbar Yudhistira: udah kok, mau liat? Besok aja ya, nyalin di sekolah pagi-pagi. Kan IPS jam pelajaran terakhir.
Fahira Adiba Dariani: sip deh, makasih Danish.
Muhammad Abdullah: yess, akhirnya dapet contekan juga.
***
Apa?! Dia masuk grup kelas, duh bikin kesel aja sih. Padahal gua berharap banget gak ada yang invite dia.
Tapi kalau dipikir-pikir. Ternyata dia rajin juga ya, padahal baru tadi dikasih PR, tapi udah selesai. Gimana ya cara gua minta jawaban dia secara halus, karena tadi kayaknya dia kesel deh gara-gara omongan gua kasar.
Haiii readers
Jangan lupa vote, comment dan follow yap 😊
Thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
Plant Girl
Teen FictionIni bukan cerita tentang cewek yang menyukai tanaman atau cewek yang sering merawat tanaman. Cerita ini menceritakan kisah seseorang yang harus berjuang menghadapi segala rintangan dan badai sekalipun. Perasaan itu tumbuh dari bibit yang sudah ditan...