Part 4~ Pianica

74 9 2
                                    

Dinda memasuki ruang kelas yang suasananya seperti pasar, ribut mencari contekan, marah-marah gak jelas, dan menggoda orang lain agar dikasih contekan gratis.

Suasana seperti ini udah sering Dinda alami, tapi gak separah ini. Ya sih, siapa yang mau dikasih hukuman ngerjain soal 2 kali lipat.

"Hai, Dan udah ngerjain PR? Liat dong." Tanya Dinda dengan ramah.
"Kalau ada maunya aja baikin gua, kemarin lu marahin gua. Yaudah liat aja, tuh bukunya ada di Adiba dan Rissa." Danish jutek.
"Yaudah sih Dan. Btw tumben lu baik Dan." Memuji Danish.
"Sejak kapan gua gak pernah baik sama orang." Danish kepedean.

***
"Oiii liat dong barengan, lu mah lupa sama sahabat sendiri."
"Ehh Dinda. Lu ambil kursi dulu gih, biar bisa bareng liatnya dari pada lu diri terus. Oh ya, gua gak nyuruh lu duduk sama kita seterusnya ya, ini cuma buat ngerjain PR doang." Kata Adiba.
"Iyee, tau gua gampar juga lo." Dinda mengakat tangannya.

***
"Yesss, akhirnya selesai juga. Jalan yuk!" Ajak Rissa.
"Bentar, tunggu gua dong. Mau balikin buku sama kursinya dulu." Dinda berdiri dari tempat duduk.

"Dan thanks ya, kalau gak ada lu gua gak ngerjain PR nih."
"Ya sama-sama. Untung aja gua baik sesama manusia."

***
"Mau kemana nih kita?"
"Ke kelas 7 dong." Jawab Dinda
"Ngapain Din?"
"Ada deh, udah ikut aja."

***
Dinda memang ingin ke kelas 7 untuk mencari Jericho. Dia menulusuri kelas 7 manakah Jericho berada.

"Yes, akhirnya tuh anak ketemu juga." Tangan Dinda menunjuk pada orang tersebut.
"Yang mana Din?" Tanya Adiba.
"Heiii kamu."
"Sa-saya ka?"
Jericho sedang menyisir rambutnya yang berantakan. Tiba-tiba Jericho kaget ketika dipanggil kaka kelas.

"Kamu disuruh pak Sam untuk ikut ekskul pramuka." Dinda menatap mata cowo itu.
"Ohh ya kak, nanti saya temui pak Sam untuk bertanya-tanya dulu."
"Ehh gak usah. Pak Sam lagi sibuk untuk ngurusin rapat." Dinda menutupi kebohongannya.
"Ya sudah deh kak, memangnya ekskul pramuka kapan?" Tanya Jericho.

Dinda mati kutu saat ditanyai pertanyaan seperti itu, untung saja...

*tringgg*bel berbunyi*

"Nanti jam istirahat, aku ke kelas kamu lagi ya, untuk membicarakan ekskul pramuka."
"Oh ya kak."

"Siapa sih Din? Kok kayaknya lu pengen deket gitu ya. Pake aku-kamu segala lagi." Tanya Rissa.
"Ya itu doi gua."
"Haa? Kok lu gak cerita." Adiba tersentak kaget.
"Entar aja lah, kita harus cepet-cepet masuk kelas udah bel." Dinda menarik tangan sahabatnya.

***
"Dan songong lu, kan gua duduknya di dalem deket jendela." Dinda menunjuk bangku yang ada di dalem.
"Gak mau lah gantian, enak aja lu."
"Kan kemarin kita udah sepakat."
"Ya gua gak bilang 'sepakat' sama lu." Nyolot Danish.

Mereka yang tadinya ingin berantem terus menerus tiba-tiba ada seorang guru yang memasuki kelasnya.

"Heii sudah duduk. Ribut aja sih lama-lama saya jodohin juga kalian." Pak Broto menunjuk Dinda dan Danish.

Pak Broto adalah guru SBK yang senangnya jodohin murid. Pernah waktu itu anak kelas 8 dijodohin abis-abisan. Padahal mereka gak saling suka, pada akhirnya tetap saja mereka harus jadian. Karena mendapat ancaman dari pak Broto yaitu nilainya akan dikurangin atau tidak boleh mengikuti pelajarannya.

Plant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang