Burung berkicau heboh dan riang di luar sana setelah matahari memancarkan sinarnya. Seseorang masih bergelung dengan indahnya bersama selimut yang masih membungkus seluruh tubuhnya. Aliran nafas teraturnya tanda bahwa ia sama sekali tidak terusik dengan suara burung dan panas pagi matahari yang langsung menerpa wajah tampan rupawannya.
"Ck" seseorang berdecak keras dan langsung melempar dirinya ke kasur yang masih berisikan seorang yang tidur nyenyak. Ia sedikit kesal perihal sikap susah bangun pagi laki-laki itu.
Setelah sinar matahari dan goyangan kasur akibat seseorang yang naik brutalpun tidak mengusik tidur tampan laki-laki itu.
"Apa ia sudah bangun?" Seorang perempuan bertanya di balik pintu kamar
"Apa Luhan selalu susah di bangunkan setiap pagi?" Laki-laki yang duduk di sebelah tubuh rebahan Luhan menoleh mendengar suara perempuan itu menyapanya
"Ya setiap pagi ia selalu menyebalkan. Bukankah kau sahabatnya dari masih memakai popok? Mengapa tidak tahu" perempuan itu mendengus dan melongos begitu saja.
"Ck! Masih saja bersikap jutes. Kyak Luhan-ah palli ireona!!!" Sehun mengguncang tubuh Luhan tanpa henti sampai laki-laki itu mengerjapkan bulu mata panjangnya. Tubuhnya bergeliyat meregangkan ototnya yang kaku.
"Mengapa kau yang membangunkanku?"
"Karena cintamu itu tidak mau membangunkan rusa tidur seperti mu" jawab Sehun sambil berdelik pada Luhan
"Ck! Cinta? Siapa yang kau sebut dengan cinta?"
"Perempuan yang satu-satunya nyonya di rumah besar ini" jawab Sehun sarkastik
"Sudahlah pergi sana. Aku mau mandi dulu" Luhan melempar bantal tepat ke muka Sehun, namun belum sempat Sehun membalas serangan bantal kepada Luhan, rusa cina itu sudah dulu hilang dari pandangannya masuk ke kamar mandi laki-laki itu. Meskipun tubuhnya sedikit kecil di bandingkan Sehun, namun kehebatan Luhan dalam berlari jangan di ragukan. Karena ia adalah team kapten sepak bola sekolah mereka. Dan center di team basket.
"Aku tunggu di depan ya bersama sang nyonya rumah" Sehun sengaja mengeraskan suaranya untuk mengusik mandi Luhan di dalam sana. Dan benar saja, kepala bersurai cokelat madu itu muncul di balik pintu dengan tangan mengacungkan pasta gigi tinggi-tinggi siap meemparnya menyentuh wajah tampan Sehun.
"Berani kau merayunya ku lempar pasta ini padamu" garang Luhan pada Sehun yang langsung berhamburan keluar kamar.
"Oh Sehun"
Panggilan itu menghentikan langkah larian Sehun. Ia menoleh dan mendapati sang nyonya rumah yang meletakkan gelas susu di meja makan
"Ya?" Tanya Sehun balik
"Mengapa berlarian?"
"Pagi-pagi Luhan sudah marah. Rusa cina itu nyaris melemparku dengan pasta gigi. Gimana coba dengan wajah tampanku ini jika benar-benar terkena lemparannya? Kan bisa gawat" dumel Sehun tidak jelas dan dengan seenak hatinya ia mendudukkan diri di bangku meja makan.
"Kau yang masak? Terlihat lezat" puji Sehun merasa puas melihat hidangan sarapan yang terlihat lezat di meja makan.
"Tunggu Luhan dulu baru makan Oh Sehun" protesnya mendapati Sehun mengambil potongan makanan di atas meja.
"Ne" jawab Sehun pasrah dan setelahnya ia akan berlagak menjadi anak baik yang polos menunggu ibunya datang.
Tidak lama Luhan datang dengan seragam yang pas di tubuhnya dan tas ransel yang di sandang bahu kanan. Ia duduk dan acara sarapanpun di mulai.
"Mau ke sekolah bersama?" Tanya Luhan pada perempuan yang baru saja selesai meletakkan piring kotor. Ada pelayan rumahnya yang akan membersihkan piring kotir itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of LUHAN
RomanceSiapa yang tidak kenal 'Evil Angel' yang di ketuai oleh Luhan di sekolah ini? Laki-laki bak dewa yunani yang begitu diincar, harta yang melimpah dan selau dikelilingi perempuan cantik dan seksi. Namun di balik semuanya, ada sebuah rahasia besar yang...