A Surprise

2.4K 205 2
                                    


Ini menjelang sebulan sebelum ujian akhir sekolah yang mana murid tingkat akhir akan menghadapi ujian lulusan menuju perguruan tinggi.

"Kang Hyemi"
Hyemi menoleh pada suara berat yang baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya. Sang pemanggil baru saja menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang putih miliknya.

"Hm?" Balas Hyemi dengan gumaman. Sebenarnya ia baru saja selesai memasang kancing seragam sekolah.

"Jangan ikat rambutmu seperti itu" protesnya yang di selingi mulut terbuka lebar akibat menguap.

"Masih mengantuk mengapa bangun cepat?" Hyemi baru saja selesai mengikat rambut dan memasang kaca mata di hidung mancungnya

"Tidak mau" protesnya manja. Di buktikannya dengan bibir merah alami laki-laki itu yang kerucutkannya ke depan, imut. Siapa yang menyangka bahwa laki-laki ini di takuti banyak orang di luar sana namun memiliki sisi imut di depan seorang perempuan. Ya hanya kepada Kang Hyemi.

"Ooh mengapa dirimu begitu imut?" Perkataan itu menjatuhkan harga diri laki-laki tersebut sebenarnya. Namun, melihat Kang Hyemi berjalan kearahnya dan duduk dengan manis tepat di sampingnya membuat ia tidak jadi merajuk. Alhasil di raih pinggang ramping Hyemi untuk ia peluk tubuhnya dan bermanja di sana

"Tidak usah di ikat rambutnya ya sayang? Di gerai saja. Kau terlihat sangat cantik seperti itu"

"Aku ini emang sudah cantik sejak lahir, sayang. Dan siapa yang menyuruhku tampil nerd di sekolah?" Kang Hyemi menyentuh rambut belakang prianya dan sedikit ia tarik ke belakang menghasilkan sebuah pekikan sakit disana.

"Dirimu itu sangat cantik sampai aku takut kau di ambil oranglain Hye, makanya aku tidak mau kau tampil modis. Dan jangan menarik rambutku ya, Ini sakit" laki-laki itu mengelus pelan tangan mulus milik Hyemi agar perempuan itu melepas rambutnya

"Sakit? Tumben sekali. Bukankah biasanya dirimu sering melakukan hal ini bahkan lebih keras?"

"Ya, aku tidak akan berbohong karena kau sudah tahu semuanya. Tapi jangan merusak tangan halusmu ini sayang" rayu maut laki-laki ini dengan mencium tangan Hyemi tanpa melepas tatapan mata mereka yang selalu Hyemi ketahui tatapan penuh pujaan penuh cinta laki-laki itu berikan padanya.

"Ck! Cepatlah bangun dan bersiap" Hyemi segera menarik tangannya dari tangan besar hangat milik prianya dan berlalu dari kamar pria tersebut.

"Galaknya kembali keluar" cibirnya bangkit menuju kamar mandi

Satu jam sebelum bel masuk sekolah berbunyi, Hyemi baru saja selesai menata meja makan untuk sarapan mereka. Ia lihat baru saja laki-laki yang sama dalam kamar tadi mucul dan menduduk dirinya di samping Hyemi

"Selesai sarapan kita ke sekolah bersama ya" gelas susu di samping kanan ia ambil dan di habiskannya setengah

"Boleh juga. Sebentar lagi jam masuk, aku bisa terlambat jika naik bis. Kurasa tidak masalah bersamamu" Hyemi setuju-setuju saja sambil memakan sarapannya.

"Ck. Mengapa setiap dirimu hampir terlambat baru menerimaku? Aku nyaris setiap hari memberimu tumpangan"

"Oh jadi tidak mau? Ya sudah"

"Bukan begitu maksudku, aish jinja" dumelnya yang tidak jelas membuat Hyemi terkikik geli

"Kajja" ajak Hyemi setelah ia meletakkan piring kotor mereka di wastafel.

.
.
.
.

"Bukankah itu Kang Hyemi?" Telunjuk lentik Jiyeon menunjuk kearah Hyemi bersama seorang laki-laki di dekat halte bis sekolah mereka kepada Go Ha Ra yang wajahnya memerah.

Secret Of LUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang