Sweet

3.4K 210 11
                                    

Di pagi hari ini terdengar suara burung berkicau riang tanda pagi sudah menjemput dan meninggalkan gelapnya malam.

Ada seseorang yang masih bergelung di balik selimut hangatnya, ia tidak terusik sama sekali oleh matahari yang menyinari wajahnya karena tirai yang ada dalam kamarnya sudah di buka oleh sang nyonya rumah.

Sang nyonya rumah mendelik kesal melihat seorang tersebut masih tidur dengan nyenyaknya yang menampilkan wajah bayi menggemaskannya. Mereka benar-benar bodoh menakuti seseorang yang tidak patut ia takuti. Lihat saja wajah bayinya itu.

Perempuan tersebut menghembus keras nafasnya sampai poni rambutnya bergoyang. Ia benar-benar kesal sekarang meski masih pagi.

Dengan langkah tergesa dan penuh bergelora perempuan tersebut berjalan kearah bayi besar yang masih tidur tersebut dan menggoncang tubuhnya dengan brutal sampai laki-laki itu terbangun dan mendelik kesal.

"Astaga Hyemi, mengapa membangunkan aku begitu sih"

Hyemi bersedekap kedua tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya ke depan.

"Kau itu susah sekali di bangunkan, Luhan!!" balas Hyemi

"Kau bisa membangunkan aku dengan ciuman. Aku akan bangun segera"

"Dalam mimpimu!" Hyemi melotot tajam mendengar bicara Luhan yang asalan di pagi hari namun hal itu kebalikan oleh Luhan, ia merasa tidak takut sama sekali dengan tatapan Hyemi melainkan ia suka. Apapun reaksi Hyemi itu Luhan sangat suka dan Hyemi tetap saja cantik di matanya.

Dulu Luhan suka sekali mengelak akan kehadiran Hyemi dalam kehidupannya bahkan Luhan pernah menganggap Hyemi bukanlah apa-apa.

Sekarang malah Luhan tidak ingin Hyemi jauh dari jangkauan matanya. Jikalau bisa Hyemi selalu ada di sisinya. Tapi itu tentu saja tidak mungkinkan. Siapapun yang bertanya Hyemi pada Luhan, Luhan pasti menjawab Hyemi adalah cintanya, hidupnya.

Sejujurnya melihat Ha Ra cs menyakiti Hyemi, Luhan sudah murka. Tapi ini adalah pilihan Luhan bukan? Meminta Hyemi tidak memperlihatkan dirinya yang asli dan menutupi dirinya dengan menyamar seperti cupu yang ketinggalan.

Dan Luhan haruslah tetap bersabar sampai mereka lulus dari senior high school maka Luhan akan memperlihatkan siapa mereka yang sebenarnya. Betapa besarnya cinta Luhan kepada Hyemi.

"Ck, masih saja mengelak. Aku masih mengantuk, biarkan aku tidur sebentar" setelahnya Luhan benar-benar merebahkan kembali tubuhnya yang membuat Hyemi mendelik kesal

"Luhan" desis Hyemi

"Cium aku dulu baru bangun"

"Bangun sekarang, atau kau tidak mendapatkan apa-apa setelah ini"  ancam Hyemi bagaikan petir menyambar melihat reaksi Luhan yang langsung terbangun.

Tapi bukan namanya Luhan jika tidak mampu menaklukkan Hyemi.

"Kyak" pekik Hyemi terkejut saat Luhan menarik tangannya dan menjatuhkannya ke atas tubuh Luhan

"Luhan, apa yang kau-?"
Perkataan Hyemi terpotong sebab bibirnya sudah lebih dulu di bungkam oleh ciuman Luhan. Hyemi ingin menolak namun apa daya dirinya yang seorang perempuan dan Luhan seorang laki-laki yang di berikan kekuatan lebih besar dibandingkan perempuan.

Apalagi dengan tangan Luhan yang menahan punggungnya membuat Hyemi tak kuasa untuk menolak ciuman manis Luhan di pagi hari.

Dengan perlahan Luhan melepaskan ciumannya yang menyisakan benang tipis diantara kedua belah bibir dan Luhan tersenyum manis melihat cantiknya Hyemi.

"Mwo?" Tanya Hyemi tidak mengerti mengapa Luhan memandangnya lama

"Aku tidak menyangka menikahi seorang bidadari cantik sepertimu" puji Luhan menyentuh rambut Hyemi dan menyelipkannya di belakang telinga perempuan itu.

Secret Of LUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang