Chapter 7

8.8K 813 17
                                    

Aku menoleh ke belakang kursiku dan mengambil cangkir yang berisikan kopi di sana. Aku meneguknya perlahan kemudian kembali menatap pemandangan luar kantor sembari memegangi cangkir kopiku.

Saat Joongie, ah... Masih bolehkah aku memanggilnya seperti itu? Itu merupakan panggilan manisku untuknya selama ini....

Saat Joongie... Meninggalkan rumah dan aku berlari menuju kalender rumahku, aku mengetahui bahwa hari itu adalah hari ulang tahun Minnie, anakku. Saat itu aku merasa menjadi appa yang sama sekali tidak berguna.

Aku berlari sampai ke depan namun eomma memegang tanganku dan mencegahku keluar, dia berkata Joongie tidak pantas untuk aku kejar lagi karena sudah mengkhianatiku.

Ya....
.
.
- FLASHBACK ON -
.
.
"Eomma! Aku tidak menyetujui ini semua!" Teriakku

"Dia tidak pantas untukmu! Kau lihat dia berselingkuh bukan? Lihat baik - baik foto ini!" Pekik eomma sembari menunjukkan foto yang berisikan Joongie tengah berjalan menuju sebuah hotel




Tiba - tiba amarah menyelimutiku kembali. Kenapa kau tega sekali Boo? Apa kurangnya diriku dibandingkan dengan dirinya? APA?!



"Oppa, lebih baik oppa istirahat saja. Namja itu.... Pasti akan kembali karena tidak akan bisa apa - apa tanpamu" Ucap Ahra

"Tidurlah Yun... Istirahat adalah hal yang kau butuhkan saat ini" Ucap eomma pelan




Akhirnya aku mengangguk pelan dan eomma membawaku menuju kamar tidurku. Mereka kemudian meninggalkanku sendirian di kamar karena eomma pulang ke rumah utama sedangkan Ahra pamit untuk pulang juga.

Aku menoleh ke arah meja nakas, aku tidak mendapati figura fotoku. Apa dia mengambilnya? untuk apa? Bukankah dia punya orang lain?



"AAARRGGGGHHH....! Akan ku bunuh namja itu jika aku bertemu dengannya!"
.
.
.
Aku menatap wajahku dicermin, mataku menghitam karena aku tidak tidur semalaman memikirkan anakku, Minnie. Perasaan bersalah kembali menyelimutiku saat aku mengingat bahwa kemarin adalah hari ulang tahunnya.

Ayah macam apa aku yang bahkan melupakan ulang tahun anak semata wayangnya?

Setelah mencuci wajahku aku beranjak menuju kamar dan membuka lemari pakaianku. Mengambil celana dan kaosku. Hari ini aku tidak akan masuk kantor karena pikiranku yang masih kacau.



Drrttttt....

Drrrtttt...




Aku menoleh, di atas meja nakas ponselku bergetar dan aku segera mengambilnya. Appa?



"Yeob..."

"Datang ke rumah segera"




PIK





Eh?
Ada apa dengan appa? Kenapa? Apa appa sudah tahu masalahku dengan Joongie?

Segera aku kenakan pakaianku dan aku keluar dari apartemen menuju rumah utamaku. Aku mengendarai mobil dengan pikiran kacau bahkan aku sempat dimaki oleh pengendara lain karena ketidak hati - hatianku.




CEKLEK




"Selamat datang tuan" Sapa salah seorang pelayan dirumah

"Appa eodie?"

"Tuan besar dan nyonya besar ada di ruang tengah"



Aku mengangguk mengerti dan berjalan menuju ruang tengah. Disana appa menggunakan jas rapinya terlihat tengah berdiri dengan tangan bersedekap didadanya. Aku perlahan menghampirinya.



NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang