"Sajangnim, sudah waktunya" Ucap seorang namja yang masih terbilang muda pada atasan yang jalan di depannya
"Tunggu sebentar Junki ah... Aku... Ingin menikmati taman ini sebentar lagi" Ucap sang atasan kemudian menghela nafasnya "Katakan saja pada Tuan Song bahwa aku akan terlambat karena mengurus kerja sama dengan perusahaan Lotte World"
"Baik sajangnim" Namja berstatus sekretaris itu kemudian mengambil ponselnya dan menjauh dari keramaian itu untuk menelepon
Sedangkan namja berstatus Direktur itu melangkahkan kakinya mengeliling taman bermain itu. Dia kadang tersenyum mengingat apa yang dulu pernah dia lakukan ditaman bermain bersama sang kekasih.
'Boo... Aku teringat saat kita bersama - sama kesini untuk kencan... Ottoke Boo? Kenangan itu terlalu manis dan selalu membekas dalam ingatanku... Aku bahkan tidak ingin melupakannya. Kau dimana Boo?'
Yunho, namja yang sedang bernostalgia itu menghela nafasnya kembali. Semua begitu berat untuknya, disetiap langkahnya dia terus mengingat namja yang pernah dikasarinya dulu.
'Aku sangat ingat kau... Pernah berdiri di sana... Di bawah lampu itu menggunakan bando telinga kucing yang aku belikan dan aku pasangkan dengan paksa, telinga kucing itu mirip sekali dengan orang yang sedang berdiri didekat lampu itu Boo...'
Yunho merasakan matanya berkaca - kaca. Dia mencoba menatap langit berharap tidak ada airmata yang keluar dari matanya kemudian kembali menatap sosok yang berdiri didekt lampu itu.
'Di dekat lampu hias itu aku yang tak tahan melihat rona merah pipimu segera menarik tengkukmu dan menciummu... Aku masih bisa mengingatnya dengan baik Boo...'
Yunho berjalan mendekati lampu itu dan terhenti sekitar satu meter saat melihat sosok itu menoleh kearah depannya. Bukan, bukan menghadap Yunho.
Sosok itu menatap lurus entah kemana dan sosok itu hanya menampakkan sebelah wajahnya. Namun Yunho sungguh mengenali sosok menawan itu. Namun Yunho menyangka sosok itu hanya khayalannya saja. Dia tidak ingin saat sosok itu menghilang saat dia menyentuhnya. Dia pernah melakukannya dan hal itu membuatnya makin frsutasi dan makin merindukan namja tercintanya itu.
"Aniya... Itu bukan Joongie" Lirih Yunho kemudian membalikkan tubuhnya
Tidak mau berharap banyak, Yunho melangkahkan kakinya perlahan.
"Bukan... Dia bukan Joongie..." Sekali lagi dia meyakinkan dirinya bahwa yang dia lihat bukan Jaejoong, dia menggelengkan kepalanya perlahan
"Hahahaha... Haha..."
Deg
Langkah Yunho terhenti mendengar suara tawa yang sangat khas itu. Dia kembali menolehkan kepalanya dan masih melihat sosok itu di sana. Entah apa yang dia tertawakan, dia menutup mulutnya dengan punggung tangannya.
Dan Yunho tahu, itu adalah kebiasaan yang dilakukan orang tercintanya saat tertawa lepas. Jantung Yunho berdetak cepat, tidak salah lagi! Dia sudah memastikan, sosok itu adalah Jaejoongnya.
Yunho berjalan cepat ke arah sosok itu dengan pandangan matanya yang mulai mengabur karena airmata hampir keluar dari mata musangnya. Dia sangat merindukan namja itu hingga seperti ini.
GREP
"Eoh?" Sosok itu menoleh saat seseorang mengcengkram erat lengannya, dia memandang lengannya yang dipegang oleh Yunho
"Boo..." Lirih Yunho
Deg
Sosok itu mendongak dan terpaku melihat orang yang sudah mencengkram erat tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now
FanficJaejoong tinggal bersama anak semata wayangnya yang amat disayangi di Jepang. Namun, dia harus pulang ke Korea karena dibutuhkan. Apa Jaejoong mau pergi ke Korea dan mengingat semua kejadian yang menyakitkan hatinya disana? Yunjae, Yaoi, Mpreg, roma...