Chapter 5

9.3K 860 15
                                    

"Mw-mwo?" Tanya Jaejoong tidak yakin

"Bisakah kau datang ke sini Joongie?"

"Wa-wae?"

"Kami... Hiks..."


Jantung Jaejoong berdebar kencang, dia merasakan sesuatu tengah terjadi pada keluarga Kibum. Keringat dingin mulai keluar dari pelipis Jaejoong, dia mencoba menghapus keringatnya itu dan memfokuskan pendengarannya pada suara Kibum.


"Waeyo hyung?" Tanya Jaejoong dengan lembut



Changmin yang melihat eommanya seperti itu mendekatkan telinganya pada ponsel sang eomma dan mendengarkan omongan mereka.


"Kami mengalami kecelakaan tadi siang... Sebuah truk menabrak kami hingga terguling kearah jurang. Hiks..."

"Omona!" Pekik Changmin dan Jaejoong

"Wonnie... Hiks... Wonnie... Dia koma Joongie..."

"Ya Tuhan!"

"Aku sudah mengabari keadaan kami pada orangtua kami tapi... Orangtua Wonnie di Kanada sana... Perusahaannya hampir bangkrut Joongie, mereka sedang berusaha membangkitkan kembali saham mereka yang anjlok entah karena apa... Sehingga aku mengatakan bahwa Wonnie tidak terluka parah. Dan... Hiks... Appaku yang mendengar aku kecelakaan dan Wonnie yang koma... Hiks... Mengalami Stroke... Eomma dan dongsaengku menjaganya di Busan sana... Otte? Hiks..."

"Hyungie..." Lirih Jaejoong " Taeminnie otte? Dia... Dia baik - baik saja kan hyung?!" Tanya Jaejoong panik

"Taeminnie... Dia... Mengalami patah pada tangan dan kakinya juga sedikit luka di kepalanya..."

"Omo... La-lalu?"

"Hanya kau yang ada Joongie... Aku tahu kau... Kau pasti berat menginjakkan kakimu ke sini tapi..."

"Aku..." Jaejoong menggigit bibir bawahnya

Changmin yang mulai mengerti arah pembicaraan dua orang dewasa disampingnya segera menjauhkan telinganya dan duduk bersila. Jaejoong menolehkan kepalanya pada Changmin dan memandang Changmin teduh.



"Aku... Aku akan beritahu Changmin terlebih dahulu hyung"

"Arasseo..."

"Kau istirahatlah... Aku mendoakanmu dari sini hyung"

"Gomawo Joongie hiks..."

"Berhentilah menangis hyung, kau membuatku ingin menangis juga" Ucap jaejoong pelan

"Mianhae... Hiks... Aku... Hiks..."

"Ara hyung... Aku akan mengambil keputusan secepatnya. Hyung beristirahatlah, aku dan Minnie akan membicarakannya"

"Gomawo Joongie gomawo..."

"Ne hyung..."


Pik



Jaejoong mematikan sambungan telepon itu kemudian menggenggam ponsel itu dengan erat dan menatap sang anak yang ada di sampingnya.

"Otte Minnie? Kibum ahjumma membutuhkan kita disana..." Lirih Jaejoong

"Minnie..." Changmin menundukkan kepalanya "Ingin tidur eomma..."




Jaejoong tersenyum miris, dia sangat tahu bahwa anaknya sangat menghindari negara kelahirannya. Dia tahu kembali ke sana sama saja membuka semakin lebar luka Changmin yang bahkan tidak pernah tertutup.



"Ara... Kajja kita tidur"



Jaejoong menuntun Changmin agar berbaring kemudian mencium kening Changmin dan menyelimutinya. Changmin tersenyum kemudian mendekatkan tubuhnya pada sang eomma dan memeluknya erat.
.
.
Malam berganti pagi namun Jaejoong tidak juga bisa memejamkan matanya. Dia terus saja menepuki punggung Changmin yang terlelap. Dia memikirkan semuanya.

NowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang