"Lo kenal Mars?" Tanya Gaby saat mereka sudah berada di kelas. Tapi yang ditanya hanya diam. "Maksudnya 'kita udah jalan bareng, malah' itu apaan?" Tanya Gaby lagi, dia tidak akan menyerah kali ini.
Audrey masih melanjutkan tulisannya tanpa perlu menjawab pertanyaan Gaby. Gaby yang kesal karena diabaikan Audrey akhirnya menyenggol lengan kiri gadis itu.
"Aww!" Audrey meringis, lalu menoleh kearah Gaby dengan tatapan tajam miliknya.
Gaby memberikan smirk-nya dengan tatapan tidak kalah tajam. Walaupun tatapan Audrey lebih tajam. Audrey menghela nafas lalu berkata, "Lo bisa nggak, nggak ganggu gue nulis?" Gaby langsung menggeleng.
Audrey mengumpat, lalu akhirnya menjawab "kemaren gue pergi ke mall, trus ada anak kecil cowok lucu banget, dia sendirian, jadi gue samperin, ternyata dia adeknya si Mars, trus si Mars kenal gue, gue yang pasti nggak kenal dia. Karena gue suka banget sama adeknya, jadi gue ajakin beli eskrim, ya gue ngajakin adiknya, kakaknya otomatis ikut dong!"
Gaby ber-oh-ria sambil mengangguk-angguk. Audrey memutar bola matanya dan melanjutkan kegiatannya tadi yang sempat tertunda karena Gaby.
Gaby sebenarnya tidak habis pikir dengan 'ketidakpedulian Audrey terhadap sekitar' yang sepertinya sudah masuk level serius. Audrey tidak mengenal Mars? Siapa yang tidak kenal Mars?
Mars Rionny Putra, XI MIPA 2, Ketua basket, Masuk 3 besar Most Wanted Guy SMA Binus, dan jangan lupakan Club Musik. Dan hal yang tidak masuk akalnya adalah Audrey tidak mengenalnya sama sekali.
"Lo di sekolah ini ngapain aja sih, drey?"
Audrey menoleh mendengar pertanyaan Gaby. Dahinya mengernyit, "hah? Ngapain? Belajarlah," Jawab Audrey santai
Gaby hanya mendengus. Audrey mengerjapkan mata tanda dia sedang memikirkan pertanyaan konyol Gaby barusan, setelah yakin Gaby hanya iseng bertanya Audrey melanjutkan kegiatan menulisnya.
~~~
Terhitung 30 hari sejak kejadian putus dari kak Vino untuk Audrey. Dalam 30 hari atmosfer sekolahnya sudah berubah 180°.
Pada minggu pertama, SMA Binus heboh dengan berita putusnya Audrey dan Kak Vino. Topic putusnya Audrey menjadi pembicaraan setiap hari dalam seminggu. Tanpa henti. Dan selama itu juga Audrey dan Gaby selalu pergi ke ruang musik. Tempat yang paling aman.
Minggu kedua, warga SMA Binus tidak lagi seheboh di minggu pertama, tapi beralih pada hoax hoax receh yang semakin tidak masuk akal. Yang sama sekali tidak mendapat respon dari Audrey.
Minggu ketiga, pasca putus dari kak Vino, fans Audrey yang selama ini bersemedi karena pupus harapan akhirnya menemukan harapan baru.
Minggu keempat, SMA Binus sudah tenang. Berganti topik yang lain.
Dan sekarang Audrey sedang duduk sendirian di atap sekolah--yang omong-omong baru dia ketahui kemarin--. Sekolah sudah bubar sejak 30 menit yang lalu. Hanya tersisa beberapa siswa yang sedang eskul.
Audrey menarik napas lalu menghembuskannya sambil menikmati semilir angin sore sambil menutup kedua matanya. Entah mengapa, kata-kata Gaby terngiang di kepalanya.
"Stop ngerasa kalo lo orang jahat, karena lo sama sekali nggak salah. Lo ngarepin kak Vino balik? Nggak kan? Walaupun dia balik, lo nggak akan nerima dia lagi kan? Jadi untuk apa lo nyiksa diri sendiri? Just move, drey. Nggak ada salahnya. Nggak ada yang marah."

KAMU SEDANG MEMBACA
24
Ficção Adolescente"Pilih antara satu sampe seratus," "24" jawab Audrey tanpa pikir panjang. Toh cuman memilih angka kan? Semua orang juga bisa. "Lo bilang, lo nggak bisa move on?" Tanya Mars sambil mendengus. Audrey membuang mukanya, tidak mau menatap Mars. "Gue bah...