Sorry for typo(s)!!
Dan, selamat membaca.
Akhirnya, menunggu yang sangat melelahkan pun selesai. Daniel dan Anas pun langsung berjalan di koridor menuju mading untuk melihat di kelas mana ia akan menguras otak menuju Universitas. Anas yang merasa risih diikuti terus oleh Daniel akhirnya berbelok ke arah WC perempuan dan tidak langsung menuju mading.
Tuh cowo kenapa kali ngikutin gue mulu, gak capek apa? gerutu Anas dalam hati.
Akhirnya, setelah merasa bahwa situasi aman Anas pun keluar dan menuju mading. Setelah sampai mading, Anas pun mencari namanya. Dia menemukan namanya di kelas XII-MIA2.
Gasekelas sama Dian lagi? Kapan kali sekelas sama dia? Punya temen kok pinter amat? Tanya Anas dalam hati.
Lalu, dia menuju kelas barunya. Berharap mempunyai teman yang asik dan baik seperti kelas sebelasnya. Dan berharap tidak satu kelas dengan Daniel si cowo sok cakep. Eh emang cakep kok(lah).
Dengan santai dia masuk ke kelas barunya dan menemui salah satu sahabatnya yang sekelas dengan dia yaitu Nur. Langsung saja dia mengisi kursi disebelah Nur yang masih kosong sambil mengobrol yang tidak penting.
Kriiing!!!!!
Setelah bel berbunyi, para wali kelas pun masuk ke kelas binaannya(?). Dan, ternyata wali kelas di kelas Anas adalah Pak Fairuz. Dia guru terkiller. Sebenarnya bukan killer. Hanya saja, setiap perkataan dia tidak ada yang bisa membantahnya, entah salah ataupun benar. Dia masuk dengan langkah santainya. Dia guru muda yang umurnya masih sekitaran 26th-an. Belum punya istri, jadi yang jomblo, silahkan lah(apasih).
Dia datang membawa murid baru; Daniel. Anas yang melihat kedatangan tuh cowo kuno langsung memasang wajah kesal. Padahal, dia berdoa agar tidak satu kelas dengannya, tapi Tuhan berkehendak lain.
YaTuhan, saya kurang apa coba?ibadah gapernah lupa kok, tapi doa saya kok ga dikabulin? Tanya Anas dalam hati.
Dan, mulainya Pak Fairuz berbicara.
"Selamat pagi anak-anak. Bagaiman liburannya? Cukup puas?" tanya Pak Fairuz basa basi.
"Kurang Pak"
"Masih pengen liburan Pak"
"Uang saya habis Pak buat liburan"
Itulah sedikit jawaban dari murid-murid. Pak Fairuz hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Baik, tenang semuanya. Sebelum saya memperkenalkan murid baru disini saya akan memberi tahu bahwa, kalian harus sebangku dengan lawan jenis, jadi sekarang cepat pindah. Saya hitung 1 sampai 3 kalo belum pindah saya suruh kamu lari keliling lapangan" jelas Pak Fairuz yang langsung ditanggapi heboh oleh satu kelas.
"1......" Pak Fairuz mulai menghitung dan siswa-siswi langsung mencar mencari tempat duduk. "2......3......STOP!!"
"Jadi, kamu yang tidak kebagian kawan Anastasia Husna?" tanya Pak Fairuz sok lembut.
"Eh eh, iya Pak" jawab Anas gugup.
"Kamu memang tidak pernah ada niatan yah kalo pelajaran saya" sindir Pak Fairuz.
Nih guru apa coba. Salah mulu hayati dimata dia. Oceh Anas dalam hati.
"Saya udah coba cari teman Pak, ya tapi emang tidak ada" jawab Anas jutek. Dari kabar yang beredar, katanya Pak Fairuz pernah suka sama Anas. Tetapi, karna Anas terlalu dingin jadi ya dia gapeka gitu, makanya Pak Fairuz jadi kayak gasuka gitu. Katanya juga sih, dia belum move on. Tapi, ya baru katanya loh ya. Jangan langsung percaya aja.
"Alasan. Yasudah, saya ingin memperkenalkan murid baru disini. Daniel, ayo kenalkan dirimu pada teman-teman barumu ini" Kata Pak Fairuz.
Yaila, sok baik amat dah. Dumel Anas.
"Halo. Kenalin gue Daniel Wiratama kalian bisa panggil gue Daniel. Gue pindahan dari Sky High Internasional School. Semoga kita bisa berteman" Daniel yang memperkenalkan dirinya dengan sopan dan sok manis(eh emg manis kok).
"Bagi nomor telepon dong"
"Kalo gak nomor telepon nomor rumah aja deh"
"Id line sama instagram dong"
"Ada snapchat atau path gitu"
"Twitter dong. Yah ga gaul nih"
Itulah perkataan segelintir cewek-cewek yang matanya ijo kalo ngeliat cowok bening dikit. Apalagi yang sekelas Zayn Malik, Adam Levine, atau Harry Styles bisa-bisa langsung pingsan kali mereka.
"Sudah-sudah. Kalian tuh ya, belajar yang bener jangan cowok mulu" Omel Pak Fairuz.
"Bapak bilang aja ngiri. Kan bapak jomblo. Iya gak temen-temen?" jawab Natasha. Cewek yang sok famous. Dan berani sama semua guru, termasuk tuh, Pak Fairuz.
"Iya bener tuh" jawab anak-anak kompak.yoi.
"Kalian tuh ya, mau saya keluarin dari kelas saya?" tanya Pak Fairuz dengan suara yang sudah nyampe 7oktaf(yakali)
"Enggak Pak" jawab anak-anak kompak,lagi.
Najong, baru diginiin udah kicep aja. Anas mengoceh dalam hati.
"Yasudah, Daniel kamu duduk di samping Anas ya, dan kamu Anas, semoga kamu jadi ada niatan ya dipelajaran saya kan udah ada cowok ganteng disebelah kamu. Karna, kita bakal setahun ketemu terus" kata Pak Fairuz yang seperti menancapkan pisau ke jantung Anas. Tepat pada sasaran.
"Hm.." jawab Anas malas.
Lalu, Daniel pun duduk dibangku sebelah Anas. Sambil tersenyum sangat manis lalu menyapa "Hai, kita bertemu lagi, dan akan selalu bertemu" misterius.
YaTuhan, dari sekian banyak laki-laki, kenapa harus dia? Anas berserah dalam hati.
Jakarta, 5 Juni 2016. 23.51
Halo gaessss. Apakabar??? Berapa minggu gue gamain wattpad?hm, au dah, ga gue itungin.
Sebenernya ini udah gw ketik dari tgl 5 kan yaa, tapi karna ada beberapa kesalahan, jadi ya baru sekarang deh bisanya,wkwkwk.
Dan semoga, kalian suka, karna ini gaje banget emang.
And, thanks all💕
-28062016
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah ini Takdir?
Teen FictionAnastasia Husna. Daniel Wiratama. Apakah mereka bisa bersatu? Apakah mereka akan selalu bersama? Apakah mereka akan baik-baik saja setelah semua yang terjadi di hidup mereka? Apakah mereka memang di takdirkan untuk bersama? Atau bahkan itu hanyalah...