3--> Semisterius itu kah?

30 1 0
                                    

Sorry for typo(s)!!!!

Dan, selamat membaca.

Kriing!!! Kring!!!! Kring!!!!

Suara bel istirahat menggema sampai ke penjuru sekolah. Akhirnya, bel istrihat ke-2 pun berbunyi. Alangkah senangnya murid-murid SMA Nusa Pertiwi. Termasuk Anas. Anas tiada hentinya berdoa agar istirahat ke-2 berbunyi, dan hamdalah doanya dikabulkan. Sebenarnya, ada istirahat pertama, tapi hanya 15 menit. Dan, mana cukup 15 menit untuk makan dan bercengkerama dengan kawan-kawan? Alhasil, dia hanya duduk di bangku yang berad di depan kelasnya sambil mendengarkan lagu Adelle yang Hello di ponselnya melalui earphone.

- - - -

Jam istirahat pertama.

"Hai" sapa Daniel kepada Anas.

"Ngapain lo disini?" tanya Anas to the point

Tetapi Daniel tidak menjawab dan langsung merebut satu tali earphone yang sedang berada di telinga Anas, sontak Anas kaget dan langsung melirik Daniel dengan tatapan maksud-lo-apa.

"Lo kangen mantan? Kok dengerinnya lagu galau gini" tanya Daniel yang sepertinya tahu ia sedang mendengarkan lagu apa.

Anas hanya diam saja sambil menikmati lagu itu. Sepertinya dia sangat mendalami lagu itu.

"Anas, jangan diem aja" pinta Daniel.

"Apasih lo ribet banget. Kepo aja idup lu" kesal Anas.

"Gue nanya baik-baik kok lunya sewot gitu" suara Daniel yang sudah naik entah berapa oktaf.

"Lunya kok ngegas gitu? Gue jawab biasa aja kok" kata Anas sambil melirik Daniel dengan tatapan lu-baper-amat.

"Oke Anas, lo denger ya, apapun yang mau lo ceritain ke gue, gue siap kok dengerin masalah lo kapan aja, karna gue selalu ada di samping lo, selalu" kata Daniel dengan suara yang sangat lembut. Dan misterius.

"Apasih misterius banget."

- - - -

Dan sekarang ia langsung meluncur ke kantin menemui sahabat-sahabatnya.

"Mikum guysss" sapa Anas setelah sampai kantin.

"Kalo salam yang bener ya" sindir Dian.

"Aih Dian, iyadeh assalamualaikum" akhirnya Anas mengulang salam dengan benar.

"Waalaikumsalam" jawab mereka bertiga berbarengan.

"Nas, kenapa? Muka lo kusut amat?" tanya Nia yang melihat wajah sahabatnya seperti cucian belum digosok sebulan lalu di tumpuk di paling bawah. Gimana itu jadinya(mikir lah elah)

"Gara-gara anak baru itu" jawab Nur spontan.

"Aduh Nur, jangan buka aib gitu lah" kesal Anas.

"Eh, iya maaf maaf" Nur meminta maaf sambil cengengesan tidak jelas.

"Anak baru siapa namanya? Ganteng gak? Boleh lah kenalin ke gue" goda Nia.

"Dasar lo tuh ya, kalo masalah cowo aja no satu" sindir Dian.

"Iri aja lu" jawab Nia.

"Daniel Wiratama. Ga ganteng. Sok cakep. Ngeselin" jawab Anas.

"Ganteng kok. Banget malah. Oh Sehun aja kalah sama dia" jawab Nur polos.
(Gak. Gantengan Oh Sehun. 11-12 lah)

"Jangan. Samain. Oh Sehun. Sama. Dia" jawab Anas sambil menekannkan setiap kata yang diucapkannya.

"Iya,maaf" kata Nur.

"Jangan terlalu benci, itu gabaik tau. Lagian baru kenal kan? Jangan nge-judge orang sembarangan. Busuk diluar belum tentu busuk di dalem kan?" Kata Dian yang akhirnya berbicara. Biasanya dia paling anti membicarakan ikhwan.

"Ya pokoknya dia ngeselin Di, hari pertama aja udah senyebelin ini gimana kedepannya? Audah gue pusing" Anas yang seperti menyerah.

"Nas, Daniel Nas, Daniel" kata Nur.

"Apaan sih Nur, gausah ngomongin dia lagi deh. Puyeng pala incess ini" oceh Anas.

"Jadi, ini yang namanya Daniel Wiratama?" tanya Nia.

Ternyata, ada seseorang berjalan mendekati meja kantin yang ditempati RF. Dan dia adalah, Daniel.
Setelah mendengar Nia berbicara, Anas langsung menengok ke belakang dan melihat sosok pria tampan(eh enggak) berdiri tepat dibelakangnya.

"Hai, kalian lagi ngomongin gue ya?" tanya Daniel dengan muka sok gantengnya(eh emg ganteng kok)

"Elo anak baru ya?" tanya Nia sok basa basi. Padahal dia udah tahu.

"Eh iya kenalin gue Daniel Wiratama. Kalo mau tahu tentang gue tanya Dian aja, dia tahu semuanya kok" jawab Daniel.

"Eh lah, kenapa jadi gue? Kenal lo juga enggak" jawab Dian bohong.

"Alibi aja Dian. Lo kan gabisa bohong" jawab Daniel sambil menaik-turunkan alisnya.

"Jadi, kalian udah saling kenal? Dan lo gabilang sama gue Di, teman macam apa lo?" tanya Anas yang sedikit bingung.

Kapan mereka kenalan? Kan tadi pagi mereka gak ketemu?lah peduli apa juga gue? tanya Anas dalam hati.

"Apasih lo, baper amat" jawab Dian.

"Daniel, lo dicariin sama temen-temen lo tuh" kata Nur.

"Eh iya. Yaudah ya, gue duluan. Bye Anas. Inget ya, kita akan selalu bertemu" kata Daniel dan langsung pergi menghampiri teman-temannya.

"Oke, sekarang tinggal kita ber-4. Dan lo Dian yang bakal jadi 'tersangka'." udah kayak di Hakim di pengadilan aja nih si Anas.

"Apasih. Lo fikir gue apaan udah jadi tersangka aja" jawab Dian dengan wajah cemberut.

"Iyalah. Jadi, dimana lo kenal si cowok kuno itu?" tanya Anas to the point.

"Iya, bener tuh. Kok lu punya temen seganteng Cameroon Dallas gapernah dikenalin ke gue sih? Jahat lo ya, kalo ada cowok ganteng aja di simpen sendiri" oceh Nia. Pantes ya dia punya sederet mantan, lah liat cowok ganteng aja langsung begini.

"Iya. Gue kan juga mau punya temen ganteng" sekarang Nur. Lah ikut-ikutan aja dia.

Kenapa semuanya dukung Anas? Jahat banget YaAllah. Dian berkata dalam hati.

"Apasih kalian, jangan pada ngehakimin dede gini dong. Dede kan takut" jawab Dian dengan nada seperti nada anak kecil.jijik

"Jijik amat deh gue dengernya. Jawab yang serius Dian YaAllah" kesal Anas.

Kriiiing!!!!!!!

Bel masuk berbunyi kembali.

Dan, pengadilan ditutup. Sidang lagi nanti.

"Sekarang, lo boleh ke kelas, tapi nanti pulang sekolah lo gabisa lari. Gue bakal nungguin lo di didepan kelas, jadi jangan coba-coba lo lari, kalo lo lari, END lu sama gue" ancam Anas. Memangnya bisa Anas ngambek sama Dian? Kalo ada apa-apa juga nanyanya sama Dian mulu.

"Apasih, baper lo. Iyaiya. Yaudah gue duluan yaa, assalamualaikum"

"Byee calon bidadari surga, waalaikumsalam" jawab Anas lebay.

Setelah itu, mereka langsung pergi dari kantin menuju ke kelas masing-masing.

Jakarta, 6 Juni 2016. 23.01

Wahaii. Hari ini saya post lagi, sisa kemaren, besok-besok kalo saya ada inspirasi aja yaaa. Oh iyaaa jangan lupa sarannya, soalnya itu bermanfaat banget buat saya. Okelah?oke.

Maaf juga, malem-malem gini update-nya, ada kuotanya malem doang soalnya.haha. maaf yaaaa.

Regards

Jihannursetyo

Apakah ini Takdir?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang