First Moment

1.3K 45 4
                                    

Ketika senja menghilang, Sembunyi dalam gelapnya malam,
Goreskan cerita begitu dalam,
Kecewa,
Satu kata penawar duka lara
Kan hadir kembali senja di esok hari
Setia menemani hati yang sepi

Rania Arva Az-zahra namanya, nama yang indah untuk seorang wanita yang luar biasa dan cerdas. Panggil saja dia Rara, gadis remaja yang masih duduk dibangku kelas XI SMA bergengsi di Jakarta.

Berawal dari keterlambatannya  mengikuti acara peringatan Isra' Mi'raj disekolahnya. Terlambat mungkin bagi murid lain adalah hal yang biasa, tapi itu tidak untuk Rara. Apalagi terlambat untuk mengikuti acara yang sangat berharga baginya.

"Alhamdulillah, untung saja pintu gerbang belum ditutup" gumamku yang langsung berlari menuju kelas XI IPS 2 untuk meletakkan tasku.

"Assalamualaikum" ucapku  kepada Salma Lunetta sahabatku, yang hanya ada dia seorang didalam kelas.

"Wa'alaikumsalam, kamu nggak apa-apa Ra ? Tumben banget kamu telat seperti ini ?" balas Salma dengan khawatir terhadapku.

"Aku nggak apa-apa Sal, tadi cuma bangun kesiangan aja, ya sudah ayok kita menyusul acaranya !" ajak ku kepada Salma yang masih mengkhawatirkan ku.

Langsung saja aku dan Salma menuju ruang dimana acaranya berlangsung. Lantunan ayat-ayat suci pun mulai terdengar, yang menandakan bahwa acara sudah dimulai.

"Subhanallah, betapa indahnya Kalam Allah itu terdengar. Siapa pemilik suara indah itu Sal ?" ucapku sembari menikmati alunan ayat-ayat suciNya.

"Kamu benar Ra, sungguh indah didengar. Dia memang pandai mengaji ditambah dengan suara merdu yang dimiliki. Sungguh laki-laki yang shaleh Ra" jawab Salma sambil memujinya.

"Kamu kenal dia Sal ?" jawabku singkat.

"Haha, semua siswa juga kenal siapa dia Ra, Muhammad Fatih Kausar. Laki-laki cerdas dan shaleh, tapi sebentar lagi mau lulus Ra. Kenapa ? Kamu kagum sama dia ?" celoteh Salma yang tak lepas atas pujian yang selalu ia berikan.

"Kamu bicara apa sih Sal, bukankah kamu yang kagum dengannya ?,Sudahlah jujur saja  dengan ku" ucapku yang berhasil membuat Salma mengerucutkan bibirnya.

"Apa'an sih Ra, kamu mah gitu" sambil menatap Rara yang penuh bahagia.

Aku dan Salma memang sudah lama berteman, sehingga tidak ada kecanggungan apapun diantara kita berdua.

***

Tak terasa, acarapun sudah selesai. Semua siswa berhamburan untuk pulang kerumah masing-masing, termasuk Salma sahabatku. Disini aku memutuskan untuk mengerjakan tugas diperpustakaan terlebih dahulu. Baru beberapa langkah, ada seseorang yang menabrakku,membuat buku yang ku pegang jatuh berserakan.

Aduhhh pekikku refleks

"Ohh maaf, kamu nggak apa-apa ?" ucap laki-laki yang menabrakku.

"Ohh nggak apa-apa" jawabku masih sibuk membereskan buku ku yang berserakan dan seketika aku menengadahkan kepala, terlihat wajah seorang laki-laki tampan dengan lesung dipipinya yang berdiri disebelah kak Rian.

"Kak Rian ?" ucapku spontan.

"Astagfirullah Rara kamu nggak apa-apa ?, Maafin teman kakak ya Ra" jawab kak Rian yang memintakan maaf untuk temannya itu.

"Iyaa kak, Rara nggak apa-apa. Ya sudah kalau begitu Rara mau ke perpustakaan dulu ya, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka lirih

Kak Rian yang duduk dibangku kelas XII IPA 3, dengan sifat yang sangat ramah dan care nya. Aku dan kak Rian memang sudah lama kenal, karena kak Rian sendiri pernah satu organisasi dengan ku. Beda halnya dengan laki-laki disebelahnya tadi, laki-laki yang sangat dikagumi sahabatku, yang aku sendiri tidak pernah melihat wajahnya disekolah ini.

***

Jam begitu cepat berlalu. Waktu pun sudah mulai sore, dimana aku harus segera pulang, kalau tidak umi dan abi pasti mengkhawatirkan ku"

"Assalamualaikum" ucapku ketika sampai dirumah.

"Wa'alaikusalam, baru pulang Ra ?" tanya umi ku yang sedang duduk didepan tv.

"Iya umi, maaf Rara pulang terlambat, tadi Rara mampir ke perpustakaan dulu sebelum pulang" jelasku singkat kepada umi.

"Iya sayang, besok lagi kalau pulang jangan terlalu sore ya" tegas umi terhadapku.

"Iya umi, Rara nggak bakal pulang sore lagi kok. Ya sudah Rara ke kamar dulu ya umi"

"Iya Ra, jangan lupa istirahat" jawab umi lagi yang sangat perhatian denganku.

Derttt dertttt baru beberapa meter kaki ku melangkah di kamar, tiba-tiba bunyi sms terdengar dari hpku yang mengharuskan aku untuk segera membacanya dan terlihat nomor tidak di kenal di hpku.

"assalamualaikum, maaf jika saya menggangu hanya ingin meminta maaf atas kejadian tadi dan ini nomor hp saya, di save ya :)
oh ya nama kamu Rania Arva Az-zahra bukan? Saya tau dari teman saya Rian, maaf tadi saya lupa bertanya nama kamu dan salam kenal ya :)"  *Muhammad Fatih Kausar*

Sms itu berhasil membuat senyumku berkembang. Hari-hari berlalu dan aku pun semakin akrab dengan kak Fatih. Dia begitu baik padaku, memberikan nasihat-nasihat yang begitu bijak untuk memecahkan setiap masalah yang ku alami, membantu ku belajar dan memperdalam alquran juga hal-hal agama lainnya.

________________________________________________________________________

Assalamualaikum, salam kenal ya...
Ini cerita pertamaku, maaf kalau banyak kesalahan dan belum dapat feelnya

Jangan lupa vote dan comment nya yaaaaa
Nantikan kelanjutannya...

Terimakasih

Takdir IlahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang