TakdirNya

529 26 5
                                    


Pagi yang cerah
Ketika mentari mulai menyapa angkuhnya dunia
Ketika pohon-pohon rindang masih enggan bergumam
Daun-daun hijaupun masih basah oleh embun semalam
Sekelompok burung begitu riang Hinggap dari dahan ke dahan Melompat dari ranting ke ranting
Ramai bercerita tentang suatu tempat
Hamparan terbentang indah
Penuh dengan sari-sari bunga dan buah
Yang siap di santap sebagai menu pagi mereka


Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan ?

"MasyaAllah, betapa luar biasa nikmat yang dititipkan Allah pada kita, hambaNya. Allah memberikan pertanyaan ini pada manusia sebanyak 31 kali dalam Surah Ar-Rahman" gumamku.

Hari demi hari berganti, waktu demi waktu berlalu. Aku mulai melibatkannya dalam doa ku pada Allah. Aku hanya mengutarakannya padaNya. Ada rasa bersalah karena menyebutnya dalam doa ku. Bersalah karena merindu, karena dia bukan siapa-siapaku. Jika dia bukan jodohku, bagaimana esok pertanggungjawaban ku pada jodohku ?, tentang hati ini yang sebelumnya telah terselip rasa yang belum halal.

"Ra, kamu sudah bangun sayang ?" Suara umi yang berhasil membuyarkan lamunku.

"Iyaa umi, Rara sudah bangun kok" jawabku santai, karena saat ini memang hari libur kenaikan kelas.

"Umi tunggu dimeja makan ya Ra" jawab umi sambil meninggalkan kamarku.

"Iya umi" ucapku yang langsung mengikuti langkah umi.

"Selamat pagi Rania Arva Az-zahra, putri abi satu-satunya" ucap abi sejenak yang membuatku mendongak ke arahnya, "Jangan patahkan harapan kami ya Ra" lanjut abi dengan suara lembutnya.

"Selamat pagi juga abi, umi. Abi, Rara nggak bakal mengecewakan kok, yang penting doa nya aja buat Rara ya" jawabku pada abi dan umi.

"Tak perlu kamu meminta Ra" ucap umi, "ohh iya hari ini kamu jadi keluar sama Salma ?" lanjutnya.

"Iya umi, InsyaAllah nanti Salma mau kesini jemput Rara" jawabku.

Suasana yang sangat nyaman, dengan lontaran canda tawa abi dan umi yang begitu ku rindukan, tiba-tiba terdengar seseorang yang mengetuk pintu.

"Assalamualaikum" ucapnya.

Suara yang tidak asing untukku, ya dialah Salma, entah mengapa ia datang ke rumahku sepagi ini. Langsung saja aku membukakan pintu untuknya.

"Wa'alaikumsalam, ada apa pagi-pagi datang kesini Sal ?, bukankah masih nanti jam 10.00 ?" jawabku dengan penuh keheranan.

"Ahh kamu Ra, lagi badmood nih. Ke danau yuk" ajak Salma dengan wajahnya yang begitu kusut sekali.

"Ya udah, tunggu disini sebentar"
ucapku yang langsung mengambil tas dikamar.

***

Indahnya alam semesta
Awan berarak
Ombak Danau menari-nari
Udara bertiup sepoi-sepoi
Dari ketinggian bukit,
Ku pandang birunya langit
Subhanallah...
Ya Robb,
Inilah keagungan Ilahi

Di sini lah,
Di Danau ini
Tempat yang indah
Menyimpan berjuta kisah, berjuta cerita
Tentang kisah anak manusia
Berjuta kisahku dan Salma

"Indahnya perasaan yang Allah berikan kepada keturunan Adam dan Hawa, perasaan yang diterbitkan dalam hati, yang terjaga hingga suatu saat nanti" gumam Salma yang tak terdengar jelas oleh ku.

"Maksud kamu Sal ?" Jawabku singkat.

"Ahh enggak apa-apa Ra. Ohh iya bukankah kita ini sama-sama LDR yaa ?" tanya Salma yang membuatku tersontak.

Takdir IlahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang