Chap 1

8.2K 307 5
                                    

Suasana sekolah pagi ini cukup berbeda dari biasanya, para siswa kelas 2 SMA datang lebih awal.

Jam besar yang terpasang di depan gedung sekolah bertingkat 3 ini masih menunjukkan pukul 06.15 pagi, tapi sekolah sudah ramai tak seperti biasanya yang sepi dan baru ramai saat bel masuk kurang 5 menit berbunyi.

Ternyata hari ini adalah pengumuman pembagian kelas baru untuk siswa kelas dua yang lulus uji level menuju kelas 3.

Tak terkecuali Kintara. Siswi tambun dengan kulit coklat menghiasi tubuhnya yang berangkat tergesah gesah mengayuh sepedanya hingga hilang kendali dan berhenti dengan cara menabrak tong sampah di depan gerbang sekolahnya, itu pun juga berusaha mencari celah diantara siswa lain untuk mencari tau dimana kah kelas barunya dan siapa saja teman barunya nanti.

Walaupun susah payah dengan tubuhnya yang gendut, dia berhasil menemukan namanya di urutan nomor 8 dan ternyata dia masuk di kelas 12 IPA 3.

Gadis itu pun bergegas meninggalkan papan pengumuman dan dengan cepat menuju kelas barunya yang terletak di pojok kanan lantai pertama sesuai petunjuk denah yang rampung ia teliti 2 menit lalu.

Dilihatnya ke dalam kelas itu. Ternyata baru ada beberapa siswa yang masuk ke dalam, dia pun berusaha melempar senyuman ramah ke semua mata yang melihatnya di sana.

Dengan seksama matanya pun mencari tempat duduk. Dia memilih bangku kedua dari belakang tepat di samping jendela kelas.

Di lirik Jam tangan miliknya sudah menunjukkan pukul 06.55 tapi kenapa kelas ini masih sepi pikirnya,

dia pun memutuskan untuk berjalan ke luar kelas melihat suasana diluar, belum sampai dia di pintu tiba tiba segerombol siswa masuk dengan sedikit berlari, Tara pun kembali ke bangkunya dan merasa sedikit kaget,

Tara melihat salah satu teman akrabnya di kelas 2 kemarin sedang bingung mencari tempat duduk di dalam kelas.

Tara baru sadar saat dia memalingkan pandangannya dari jendela kelas dan Tara pun melambaikan tangannya

"Jihaaan....sini bangku ini kosong!" Sambil menepuk pelan bangku disampingnya

temannya itu pun berlari kecil kearahnya dan langsung mengambil posisi duduk disamping Tara

"Tara kau juga ada di kelas ini horeee horee.." Tara hanya membalasnya dengan senyumanya.

"Maaf Jihan aku tadi tidak melihatmu" ucapnya sedikit merasa bersalah pada temannya itu

"Iya iya santai aja ra "

.
.
.

Tanpa sengaja aku melihat seseorang yang berjalan dengan santai masuk ke dalam kelas dengan tas ransel yang hanya tersemat di sebelah lengan kanannya membuat mataku sejenak terbelalak dan memandangnya dari atas hingga bawah

'Siapa dia itu' gumamku jengkel dalam hati.

Lagaknya itu membuatku geram kenapa bisa sesantai itu padahal dia datang terlambat dan langsung masuk kedalam kelas tanpa memberi salam dulu,

'apa-apaan kelakuan seperti itu benar benar tak sopan, kenapa aku harus sekelas dengan cowok seperti itu' sesalku dalam hati.

.
.
.

Wali kelas yang sedari tadi berdiri di depan kelas itu pun memulai perkenalan diri pada para siswa barunya dan dilanjutkan oleh siswa dan siswi dengan cara maju bergantian,

hampir semua siswa sudah maju dan memperkenalakan diri mereka masing masing tapi ada seorang siswa yang belum melakukannya.

Dia adalah siswa yang tadi terlambat masuk kelas, dan saat semua siswa lain melihat kearah bangku yang ditempati pemuda itu dengan damai dan tak merasa terusik ia tertidur pulas, dengan posisi kedua tangannya di atas meja.

Siswa lain yang sebangku dengannya pun refleks membangunkan pemuda itu dengan cara menggoyangkan sedikit tubuh pemuda itu walau agak susah karena tubuh pemuda itu lebih besar dari pada temannya.

Tapi akhirnya si pemuda itu pun terbangun dengan wajah yang tetap dingin dan matanya yang sedikit memerah. Tanpa diperintah dia tiba tiba maju dengan sikap jalan yang terlihat malas ke arah papan tulis.

"Saya Adam Setoadji salam kenal"

Suaranya terdengar berat khas pria dewasa tetapi dengan intonasi yang terkesan  malas. Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya dan  dia pun kembali kebangkunya.

"Oh jadi itu namanya" gumam Tara dengan sedikit keras hingga teman sebangkunya bisa mendengarnya.

"Iya tuh namanya bagus kayak orangnya tapi kenapa ganteng ganteng hobinya tidur ya Tar?" Sahut Jihan dengan cepat.

"Hah apaan mana aku tau Han tanya sendiri ajah sana!" Sahut Tara sedikit kaget.


to be continued....

Koala Bulet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang