Chap 5

3K 181 2
                                    

"Apa harus aku diam tentang semua perasaan yang menyiksaku selama ini hah? Kau tak pernah tau betapa beratnya hal yang kurasakan untuk mencintaimu"

Nada suara Adam meninggi raut wajahnya mengeras membuat wanita yang ada di depannya hanya dapat diam terpaku

"...."

Tara merasa ada yang aneh dalam dirinya saat itu, ia merasa ada suatu benda berat menindih dadanya membuatnya sukar bernafas saat melihat Adam mulai diam dengan wajah yang tadinya penuh emosi sekarang berubah sendu matanya mulai dipenuhi cairan bening

Tara hanya bisa diam dan terus memandangi Adam

"Dam...lu gapapa kan?"

Suara Tara memecah keheningan diantara mereka berdua diletakanlah tangannya di atas punggung pemuda itu dengan lembut ia mengelusnya

"......"

Hanya hening tanpa jawaban yang terucap dari bibir Adam

"Maaf aku memang tak pernah tau bahwa seberat itu yang kau rasakan selama ini Dam"

Suara dan kata yang keluar dari mulut Tara pun seketika berubah menjadi lebih lembut
Adam hanya tertunduk lesu tanpa kata.

.
.
.

"Assalamualaikum Tara pulang..."

"Waalaikumsalam eh anak bunda udah pulang" sahut bundanya yang keluar dari kamar mandi

"Bunda..." suara Tara terdengar parau

"Iyah ada apa nak?"

Bundanya menyahuti tanpa menoleh dan tetap fokus pada majalah mingguannya

"Tara mau cerita sesuatu"

"Hah? Tumben anak gadis bunda mau curhat hihihi" seketika ibunya memandang heran padanya

"Ah bunda nih gak jadi deh" kesal Tara

"Loh loh loh kenapa gak jadi?"

"...."

Tara tak menjawab pertanyaan bundanya itu ia pun berlalu pergi menaiki tangga menuju kamarnya

"Kenapa anak itu tak biasanya seperti ini" gumam bundanya heran

*braak*

suara bantingan pintu kamar Tara membuat benda sekitarnya bergetar,

gadis tambun itu pun menghempaskan diri di kasurnya meluapkan semua yang dirasakan untuk hari ini

Terselip dalam lamunannya sekilas raut wajah Adam saat mengatakan bahwa pemuda itu mencintainya tanpa disadari sudut bibirnya terangkat membuat siluet senyum yang tulus

*I can't lie, you're on my mind
Stuck inside my heat
I wanna feel your heart beat
For me instead,
yeah, yeah*

Nada dering ponsel Tara membuat gadis itu tersadar dari lamunannya yang mulai liar

"Arrgh kenapa aku ini?"

Frustasinya terhadap apa yang sedang ia bayangkan, ia pun bergerak menuju meja kecil yang tak jauh dari tempat tidurnya untuk mengambil telepon genggam miliknya

dan dilihatnya pada layar ponsel tersebut disana tertera nomor yang tak ia kenal

'Siapa yah ini?' Tanyanya dalam hati

"Halo selamat sore" buka Tara dengan sopan

"Sore, Tar bisa gak kita bicara sekarang?" Suara berat dengan nada sendu menyauti dari seberang

"Adam? Mau bicara apa? bicara aja"

"Tapi gak lewat telpon gini" kali ini nada bicara Adam terdengar sangat lembut dan membuat Tara menurunkan sedikit nada suaranya

"Terus mau gimana dam?"

"Kita bisa ketemu sore ini kan?"

"Mungkin..eh ya bisa!?!" Jawab Tara adak bimbang

"oh baiklah kalo begitu, tempatnya akan ku kirim via sms"

Telpon tersebut langsung di putus sepihak oleh Adam

From : 082333xxxxxx

'Conae FishandChips
Jl.Pattimura no.375
sebelah barat Taman Kota'

Setelah Tara menerima pesan singkat itu dia duduk sejenak di tepi ranjang nya

'Haruskah gua pergi?'

Batinnya mulai bimbang akan tetapi tanpa di sadari kakinya sudah mulai bergerak beranjak menuju kamar mandi untuk segera bersiap

.
.
.

Kurang dari 1 jam Tara pun telah sampai di tempat yang dituju sesuai alamat

matanya pun mulai menjelajahi semua sudut resto tersebut

dan akhirnya pandangan terhenti di sudut ruangan dengan penerangan yang cukup redup tapi memberi kesan tenang sama seperti yang sedang duduk disana

seorang pemuda berkemeja maroon dengan ekspresi wajah tenang tetapi tak menghilangkan kesan menawannya yang membuat orang sekitarnya terkagum

Tara pun seperti berhenti bergerak saat melihat sosok yang akan ia temui itu

Dia pun berjalan perlahan menuju Adam yang saat itu sedang menatap layar handphone nya

"Dam?" Tara menegurnya memastikan ia tidak salah orang dan benar itu memang Adam

"Silahkan duduk Tar" dibalas oleh Adam dengan senyum yang belum pernah di lihat oleh Tara

membuat Tara merasakan suatu hal aneh yang belum pernah ia rasa kan

ia merasa ada segerombolan kupu kupu yang sedang menggelitik hatinya

to be continued....

(+) terima kasih readers atas partisipasinya *sok formal gubraaak* hahaha :D

Koala Bulet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang