Chapter- 02

620 51 0
                                    

Emely sudah tiga jam mencari
pemilik alamat di kertas yang
ia gengam sekarang tapi ia masih
belum menemukan nya, hingga ia pasrah lalu duduk di halte yang berada tidak jauh dari tempat ia berdiri sekarang.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh, sekarang
aku harus kemana lagi," Emely
terus mengerutuki diri nya
sendiri.

Gadis itu memutuskan untuk
berjalan ke arah barat siapa tau
diri nya beruntung, dah oh dia
bertemu dengan dua orang yang
mungkin menurut nya umur
mereka jauh berbeda dari diri
nya, dan bodohnya Emely dia
menghampiri dua pria itu tanpa
rasa takut.

"Em.., permisi pak, apa bapak
tau alamat ini?." Tanya Emely
menunjukan kertas yang ia bawa
ke dua pria itu

Kedua nya tampak berbisik dan
itu membuat Emely merasa sedikit cemas, oh entah yang dia
pikirkan sekarang adalah dirinya
harus cepat menemukan pemilik
alamat itu, lalu kembali ke caffe
tempat ia berkerja.

"Kami tau nona, tapi alamat ini
lumayan jauh dari tempat kita
berdiri sekarang, kalau nona
mau kami akan mengantarkan
mu nona. " Ucap salah satu dari
mereka, dan Emely mengangguk.

Setelah hampir satu jam Emely
mengikuti dua pria itu berjalan
ia tampak gelisah akan keadaan
nya, oh ralat bukan keadaan tapi
tempat yang ia lalui sekarang,
dan benar saja Emely melihat
sekeliling nya penuh dengan pepohonan yang lebat.

Emely mengehentikan kaki nya
untuk terus berjalan. Bagaimana
bisa Emely masuk ke hutan dan
dia hanya bertiga yang paling
parah nya lagi, dia satu- satu nya
wanita yang ada di hutan ini,
dan apa yang menakutkan?, oh
sunggu bodoh, Emely bersama
dua orang pria yang tak ia kenal.

"Maaf pak, tapi kenapa kita bisa
masuk hutan lebat seperti ini?."
Tanya emely kepada dua pria itu
dan mereka hanya tertawa.

"Hey teryata kau baru sadar
nona manis, kau tak tau kami
siapa?," Tanya salah satu dari
mereka berdua.

"Oh astaga!, kalian," Emely panik, keringan dingin mulai turun dari kening Emely.

Mereka tertawa dan mulai
mendekat ke arah Emely, salah
satu dari mera mencengkram
tangan Emely dan yang satu lagi
mendekatkan wajah nya ke arah
Emely.

Emely menendang perut pria
yang hendak mencium nya itu
dan mengigit tangan pria satu nya lagi yang mencengkram
tangan nya, kesempatan itu di
ambil Emely lalu dia lari kedalam hutan.

Entah berapa lama Emely berlari
ia menengok ke belakang tidak ada yang mengejar nya, dan terkejut nya Emely melihat ada
singa jantan yang berjanan ke
arah nya.

Ku ulangi singa jantan.

singa jantan dan.

singa jantan.

"Oh Tuhan bagaimana ini, aku-
apa- apa yang harus aku lakukan? Sudah beruntung dua
pria itu tidak mengejarku dan
sekarang apa? Malah singa jantan yang mendekatiku."

Emely mulai panik, lalu di liat
nya pohon yang ada di samping tubuhnya, dengan cepat ia
mulai memanjat dan sudah hampir sampai tiba-tiba tubuh
Emely jatuh ke bawa.

Dan benar saja singa itu mulai
mendekat ke arah nya. Emely
sungguh panik, ia melempari
semua makanan yang ada di
dalam kantong makanan itu ke
arah singa.

Singa itu terlihat marah dan
melompat ke arah Emely,
sedangkan Emely mulut nya
sudah berkomat kamit membaca do'a.

DAMN!

Emely merasa tidak
ada yang menyerang nya, dengan
hati yang takut, perasaan yang
tercampur aduk, ia membuka
mata nya dan terkejutlah ia.

Serigala berwarna gold ada di
depan dan menatap nya dengan
tatapan khawatir, yang Emely
lakukan jauh di luar dugaan.

Ia malah meleluk seringa itu
dan mengucapkan terimakasih

********

Adrian sedang ingin memanah
hewan yang dia incar, sebenar
nya dia bisa memakai kekuatan
wolf nya tapi ia tidak mau karna
menurut nya itu tidak perlu.

Saat anak panah itu hampir
lepas tiba-tiba ia mencium bau
yang sangat menyengat indra
penciuman nya, bau green tea
dan vanilla itu semakin
memabukan dirinya.

Mate! mate! mate! adrian mate
kita ada di sini

"Aku sudah tau itu Wil, tapi di
mana dia?."

"Bodoh!! ikuti bau itu maka kau
akan menemukan nya, cepat!!"

"Aku tau itu, diam lah."

Adrian terus mengikuti bau itu,
dan dia melihat seorang gadis
sedang menutup mata nya
dengan kedua tlapak nya, betapa
terkejutnya ia melihat singa
jantan yang ingin melompat ke
arah gadis itu, tanpa persetujuan
dari Adrian, wolf nya, Wilson.
Mengambil alih tubuh nya dan
langsung membunuh singa itu.

Masih dalam wujud wolf nya.
Adrian mengampiri Emely yang
ketakutan. Dia mulai mendekati Emely dan berdiri di depan nya, dilihatnya Emely membuka mata nya dan menatap nya kaget.

Adrian pikir Emely akan pingsan
atau kabur atau mungkin
berteriak tapi pikiran itu semua hilang ketika Emely tanpa aba- aba langsung memeluk wolf Adrian sambil mengucapkan terima kasih.

"Oh serigala baik, aku tau kau
baik dan kau tidak mungkin
memakan ku'kan. Terima kasih
sudah menolongku." Ucap emely
masih memeluk wolf itu.

Emely mungkin sudah gila yang
ia lakukan malah mencium
kening wolf itu. Wolf Adrian
mengeluarkan lolongan senang
nya, Emely melihat nya binggung.

Lalu Emely membalikan tubuh
nya dan merapikan pesanan nya
nya, maksudnya pesanan orang.

Sedangkan Adrian sudah
mengubah wujudnya mejadi
manusia kembali dan berjalan
menuju Emely.

Emely makin terkejut lagi, ia
memikirkan bahwa diri nya di
akan di culik oleh hantu serigala.
Ia malah tertawa sendiri sambil
mengamati Adrian dari bawah
sampai atas, dan di ulang nya
hingga tiga kali.

"Hah?, dua orang pria yang aneh,
lalu singa jantan yang hampir
menerkam ku, lalu seekor wolf
dan sekarang apa?." Emely
melihat wajah Adrian ."Pangeran
berkuda putih" .

Lalu emely memegang kepala nya sambil mengelengkan nya
dan menatap Adrian lalu dia
tertawa' lagi.

Adrian melihat nya dengan
menaikan sebelah alis nya.

"Ekh apa dia mate kita sakit?."

"Entah Wil aku tidak tau."

Adrian mendekatkan diri nya
ke Emlely dan menghapus jejek diantara mereka. Adrian memeluk Emely lalu mencium aroma Rmely lebih dalam.

"Ok, apa aku boleh pingsan?."
Tanya Emely dan Adrian
mengangguk. Dengan hitungan
dekit Emely pingsan dan Adrian
mengendongkan nya menuju
pack dengan perasaan bahagia.

Pelan pelan adrian berbisik
di telinga Emely

"Sekarang kau milik ku sayang."













Eh? emely nya gila yah ohh...
dia kurang obat teryata

Dan adrian? sepertinya dia juga gila..

Selamat berangkat terawah semuaaaaaaa...

Beli obat lah buat mereka? emely ama adrian..
wkwwk :D

#Voments nya yah ditunguu

Chapter 2 by:LutfiNikmatuRohma

Bogor, 7 juni 2016

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang