Chapter- 05

388 27 1
                                    

Sejak kejadian itu, Adrian merasa sangat bersalah karna dirinya terlalu cepat untuk melakukan nya. Seharusnya ia mendengarkan Wilson wolfnya.

Dan sekarang inilah yang terjadi. Ia melihat Emely seperti tidak mempunyai aura kehidupan membuat nya merasa sesak dan ingin mencabiki tubuhnya sendiri.

"Emely.." ucapnya lirih.

Emely tidak menengok bahkan tidak bergerak sedikitpun, hanyalah hembusan nafas dan pandangan kosong yang ia lakukan.

"Emely ku mohon jangan seperti ini, kau menyiksa ku sayang".

Setetes air mata membasahi pipi mulus Emely. "Aku lebih tersiska karna dirimu".

Rasa senang bercampur rasa sedih terasa di hati Adrian, dengan Emely ingin berbicara lagi dengan nya itu sudah sangat membuatnya bahagia, namun kata-kata yang keluar dari mulut Emely lah yang membuatnya sedih.

Emely mengusap air matanya kasar lalu menatap benci ke arah Adrian. "Keluar" ucapnya.

"Tidak, aku tidak akan keluar" tolak Adrian.

Emely bangkit dan mendorong Adrian secara kasar hingga pria itu jatuh.

"Aku hanya menyuruh kau keluar, aku ingin sendiri. Tidak kah cukup untuk mu karna kau telah mengambil semua nya dari ku. Ha, sekarang apa yang kau mau? membunuhku?silahkan".

Emely merasa dirinya sekarang sudah benar-benar hancur, lalu apa lagi yang ia harapkan selain meninggalkan dunia ini.

"Emely.."

"Diam, aku ingin sendiri. Kumohon. " lirih nya

Bukannya keluar untuk meninggalkan Emely, Adrian justru memeluk Emely dengen erat. Sedangkan Emely berusaha untuk melepasnya namun tenaganya tidak sebanding dengan Adrian.

"Lepas, jangan sentuh aku"

Adrian menangis di pelukan Emely. "Aku mencintai mu Em" jujurnya.

Emely melepas pelukan Adrian lalu membuat jarak tiga meter diantara mereka.

"Kau membuat hidupku hancur An".

"Kau merampas harta yang selama ini aku jaga, dan mau mu sekarang apa"

Adrian hanya diam memerhatikan Emely.

"Jawab aku Adrian"

"Aku akan menikahi besok".








Hai ketemu lagi, maaf yah baru bisa dilanjut :D

Next? Voment please..


Chapter 5 by: Lutfi nikmatu rohma.






Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang