Hari-hari liliana sebagai siswi kelas tiga SMA memang sedang sibuk-sibuknya.
Banyak tugas,les tambahan,pelajaran tambahan dan segala persiapan menjelang ujian nasional."Li,kantin yuk?" Ajak Rilo yang sudah ada di depan pintu kelas Liliana.
"Eh,iya iya bentar aku rapihin buku dulu" sahut Liliana.
"Yukkk!!" Ajak Liliana semangat.
Mereka berdua jalan berdampingan menuju kantin,
Melewati koridor-koridor kelas.
Banyak mata yang menyaksikan keberadaan mereka berdua sambil sesekali berbisik.
Maklum,Rilo termasuk salah satu most wanted di sekolahnya.
Sedangkan Liliana hanya cewe manis yang terkesan biasa saja dan tidak termasuk di dalam jajaran cewe most wanted di sekolahnya.Setelah mereka berdua sampai di kantin puluhan pasang mata pun tak pernah luput untuk sekedar melihat mereka berdua.
"Ril,di situ aja yuk duduknya?" Pinta Liliana.
"Yaudah,aku terserah kamu aja" jawan Rilo.
"Kamu mau pesen apa?" Tanya Rilo.
"Aku mau mie ayam sama orange jus aja deh" jawab Liliana.
"Ok tuan putri,tunggu ya!" Rilo mengacak-acak rambut Liliana sambil sesekali mengelusnya lalu bangkit menuju Kios-kios makanan di kantin."Permisi de,ini pesananya" ucap salah satu ibu kantin yang menghampiri mereka berdua dengan nampan berisi 2 mangkuk mie ayam dan 2 gelas orange juice.
"Terimakasih bu" Ucap Liliana dengan senyum manisnya.
"Aduh aku laper banget tau Ril tadi ga sempet sarapan" cerocos Liliana dengan mimik wajah yang menggemaskan.
"Ihhh lucunya Liliku!" Ucap Rilo sambil mencubit pipi Liliana yang sedikit chubby.
"Ih,jangan di cubit terus! Yang ada nanti nambah lebar nih pipi" Jawab Liliana sambil Menutupi pipinya dengan kedua tangannya.
"Iya deh maaf,abisan gemesss,haha" ucap Rilo.
"Yaudah ah,makan dulu aku laper tauuu" jawab Liliana.Setelah mereka berdua menghabiskan makanan,
Rilo mengantar Liliana ke kelasnya.
Kelas mereka berdua memang berbeda,Liliana di kelas XII IPA 2 ,sedangkan Rilo XII IPS 1.Hay, maaf kalo ada typo! Dan jangan lupa buattt voment ceritaku ini ya!
See ya
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEP
Teen FictionJika suatu saat nanti kadar cinta di dalam hatimu berkurang atau bahkan menghilang. Jika suatu saat nanti kau berjalan menjauh. Jika suatu hari nanti kau menyakiti hatiku. Aku tak dapat berjanji untuk setegar pohon di kala badai, mungkin aku akan tu...