Hari-hari di sekolah kembali Liliana jalani.
Rasanya baru sejenak ia menghirup kebebasan dan tiba-tiba hari senin tiba.
Hari ini ada ulangan fisika dan kimia yang sudah menunggu.
Otak Liliana rasanya ingin mengeluarkan asap."Sar,lu udah belajar buat ulangan hari ini?" Tanya Liliana pada teman sebangkunya yang bernama sarah.
"Fisika sih gue belajar Li,tapi kimia heheh" jawab Sarah sambil nyengir dan menggelengkan kepalanya.
"Hffttt,gue udah belajar sih tapi masih agak kurang paham sama pelajaran kimia yang sekarang,mumet otak gue" celetuk Liliana.
"Udah ah bodo amat, gue juga udah nyerah deh sama kimia,ampunnnn" ucap sarah sambil megangkat kedua tangannya.
"Haha,jangan tinggi-tinggi sar,takutnya satu kelas kebauan gara gara nyium aroma ketek lu" ledek Liliana.
"Shit,gue ga bau ketek kali bu! Situ kali yang bau?" Jawab Sarah sambil menatap Liliana dengan tatapan sinis.
"Ya lu gatau aja ketek gue mah beraroma mawar kali,emangnya lu tuh!, bau jengkol" tambah Liliana.
"Sekalian aja wangi melati li, jengkol enak kok di semur! Gue sukaaaa" jawab Sarah.
"Dasar lu jengkol lovers,ih jangan deket-deket gue lu bauuu!!" Ledeka Liliana sambil menutup hidungnya seolah dia kebauan.
"Ku tak bisa,jauh,jauh,darimuuu" ucap sarah yang sedang menyanyikan salah satu lagu slank.
"Dan tak bisa,jauh,jauh,darimu" tambah Liliana.
Tiba-tiba kegiatan bernyanyi mereka pun terhenti.
"Assalamualaikun,selamat pagi anak-anak" ucap bu nia,guru fisika yang kali ini mengajar di jam pertama dan akan di isi dengan ulangan fisika."Waalaikumsalam buuuu" sahut murid-murid di kelas XII IPA 2.
"Baik,udah saya kasih tau kan sebelumnya, kalau hari ini kita akan ulangan harian,jadi harap di atas meja hanya ada alat tulis dan penghapus,selebihnya silahkan kalian simpan di tas kalian masing-masing" ucap bu nia.
Bu nia pun membagikan selembaran kertas ulangan yang harus di isi tentunya.
"Oke,semua sudah dapat! Jadi kerjakan masing-masing,jangan mencontek dan tidak berisik,paham?" Tanya bu nia kepada murid-murid.
"Pahammmm bu" sahut murid murid.
Semua siswa sibuk megerjakan ulangan kali ini, meskipun tak sedikit yang mencoba mencontek atau membuka buku untuk mencari jawaban."Li,ini nomer 8 gimana? Gue ga ngerti sama sekali" tanya sarah pelan agar suaranya tak terdengar oleh bu nia yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Itu di bagi 2 abis itu di kaliin terus di akarin" jawab Liliana pelan.
"Gue ga ngerti li,gue liat lu aja ya? Plissss" pinta sarah.
"Si dodol,yaudah nih gc" Liliana pun menyerahkan kertas penuh jawaban itu kepada Sarah.
"Thanks Liliana Anindya,lopyuu dah pokoknya" ucap sarah agak sedikit kencang,dan membuat bu nia mengalihkan fokusnya kepada mereka berdua.
"Liliana dan Sarah,harap jangan berisik dan kerjakan kembali ulangan kalian masing-masing,atau kamu mau saya hukum?" Ancam bu nia.
"I-i-iya bu,maaf bu saya berisik" ucap Sarah gugup.
"Lu si,pake berisik segala!" Ucap Liliana sambil menyikut Sarah.
"Maaf Li keceplosan hehe" canda Sarah.
"Udah lah kerjain lagi,yang ada nanti kena marah lagi kan" ajak Liliana.
"Siap boss!" Jawab sarah.Jangan lupa di vomment ya ceritaku ini,
See ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEP
Teen FictionJika suatu saat nanti kadar cinta di dalam hatimu berkurang atau bahkan menghilang. Jika suatu saat nanti kau berjalan menjauh. Jika suatu hari nanti kau menyakiti hatiku. Aku tak dapat berjanji untuk setegar pohon di kala badai, mungkin aku akan tu...