Part 4

2.2K 101 2
                                    

Kini Stella, Marcel, Diaz, Nicky, Gandy, dan Fanny sepakat untuk menjaga Shane gantian. Mungkin berdua-berdua atau ramean, terserah! Yang pasti ketika siapapun yang nggak sibuk harus menjaga Shane di apartemen ini!

Well, walau Marcel mengiyakan, Stella tau di lubuk hati Marcel dia nggak akan pernah mau menjaga Shane sendirian.

***

Diaz dan Marcel sedang dalam perjalanan menjemput Stella dari kantor managementnya. Stella yang kala itu mengenakan mini dress tali satu warna blue soft sangat terlihat mempesona. Marcel memarkirkan mobilnya di depan pintu lobi. Diaz tau lelaki di sebelahnya tengah memandangi boneka cantik yang sedang bercipika-cipiki ria dengan seorang model juga. Nggak lama boneka cantik itu masuk ke mobil Marcel duduk di sebelahnya dan wajah Marcel itu kembali jutek dan cuek seperti biasa ia tampilkan di depan Stella.

Jangan kira Diaz itu bodoh. Hanya dengan menatap tingkah mereka saja, Diaz tau kalau mereka pacaran bukan karena cinta tapi ada satu tujuan. But... Diaz hanya diam tidak ingin berkata apapun. Dia tau, dua orang ini menyembunyikannya dengan sangat rapat walaupun baunya tetap tercium oleh Diaz.

Sampailah mereka di basement lantai paling atas, dimana di sana ada apart Stella dan Marcel.

"Stel, aku pulang malem hari ini, nggak usah ditungguin. Jaga si Shane tuh jangan sampe apart ancur lagi" kata Marcel.

"Lu mau kemana, Bro?" Tanya Diaz lalu turun dari mobil. Ia muncul dari kaca tempat Marcel duduk.

"Gue ada urusan sama Katrine, tolong jagain Stella sama Shane ya" kata Marcel.

Aneh? Tumbenan dia ada urusan sama Kate?!

Diaz dan Stella masuk ke dalam apart dan melihat Fanny sedang membuat robot-robotan lego bersama Shane.

"Yey! Robot Shane selesai" teriak Shane. Mau nggak mau Stella dan Diaz tersenyum melihatnya.

"Hai, Di, kemana temen-temen lu?!" Tanya Fanny.

"Kalo Marcel lagi ada urusan, kalo Gandy sama Nicky biasa lagi nyari cewek di klub" jelas Diaz.

"Siang-siang gini? Aneh-aneh aja mereka" kata Fanny.

Stella sedang berada di dapurnya untuk memasak, tapi sepertinya bahan makanan sedang habis. Baiklah saatnya belanja.

"Ada yang mau ikut gue belanja?" Teriak Stella.

"Biar gue aja sama Fanny yang keluar lu kan abis pulang pasti capek, mending di sini jagain Shane" kata Diaz.

"Iya, Stel, gue udah capek juga main ginian" kata Fanny.

Stella muncul dari dapur, "serius? Makasihhh ya! Nanti gue kirimin apa aja yang mesti kalian beli"

Shane masih sibuk dengan legonya, ia bahkan tidak menghiraukan orang-orang yang berbicara ini.

"Shane, kamu di sini ya sama Tante Stella. Tante Fanny sama Om Diaz mau belanja dulu sebentar. Jangan bandel, jangan nyusahin Tante Stella ya nanti kamu diomelin Om Marcel lagi" kata Fanny lembut. Dia adalah contoh calon ibu yang baik. Bhak.

Sementara Diaz dan Fanny pergi berbelanja, Stella membaringkan tubuhnya di sofa dan menonton televisi. Sekalian ngejagain Shane yang masih mainin Lego.

"Shane? Kamu udah mandi sore?" Tanya Stella, Shane hanya menggelengkan kepalanya.

"Yauda, abis ini kamu mandi ya. Udah diajarin kan mandi yang bersih sama Om Diaz? Abis ini Tante mau tidur dulu, capek banget" kata Stella lalu menatap televisi kembali, mungkin dengan menonton akan mempercepat ia memejamkan matanya.

Shane menganggukkan kepalanya lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

***

Diaz dan Fanny sampai di supermarket yang ada di lantai dasar apartemen. Ya ada supermarket di sini, tentu saja.

Nothing GOODBYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang