Hari-hari kembali dijalani oleh Stella dan Marcel tanpa Shane lagi. Shane sudah kembali ke rumahnya. Akhirnya, lelaki itu memulai hidup yang normal. Shane dengan leluasa mengendarai mobil pulang pergi ke kafenya. Shane juga sudah bilang kalau 3 tahun terakhir ia punya sebuah kafe. Lisa ternyata sering makan di kafe ini dan merupakan salah satu kafe favoritnya.
Astaga betapa bangganya Haris dan Lisa memiliki anak seperti Shane Piorine ini.
Stella merasa sepi baru satu hari tanpa Shane di apart. Lelaki yang suka menggodanya dengan hal-hal mesum. Jadi rindu....
Oh ya, Marcel masih menjalani kisah cinta anehnya itu dengan Kate. Bahkan mereka cukup mesra di hadapan Stella.
Hari ini Stella memutuskan untuk pergi ke kafenya Shane. Menemuinya untuk menghilangkan bosan.
***
Fanny dan Diaz sampai di depan sebuah rumah mewah di kawasan elit. Astaga, kerja apa orang tuanya Diaz ini?! Atau Diaz yang membelikan rumah ini?
"Ini rumah luuu??" Fanny menatap tak percaya. Ini bukan rumah, bolehkan ia sebut ini istana?
"Iya bawel" ucap Diaz lalu menarik Fanny ke dalam rumahnya.
Pintu sudah dibukakan oleh beberapa pembantu Diaz.
Diaz sempat berhenti sejenak karena tertegun dengan isi ruang tamu.
"Sial, keluarga gue semuanya dateng ke sini!" Gumam Diaz yang cukup bisa didengar oleh Fanny.
"Nah ini dia anaknya" kata mamanya Diaz.
Fanny kini menyadari kenapa Diaz tadi berhenti sejenak. Demi apa ini serasa orang sekampung ada di sini. Fanny semakin lemas, haruskah ia lanjutkan ini semua?!
"Ayo sini, Diaz" kata sepupunya, Andrea.
Diaz nggak akan sanggup kalau harus memperkenalkan mereka semua satu-satu ke Fanny.
Diaz tersenyum lalu menyenggol tangan Fanny agar ikut tersenyum manis di depan mereka. Diaz dan Fanny duduk di sofa yang dikosongkan keluaga Diaz untuk mereka.
"Waduh cantiknya"
"Itu Fanny pacarnya Diaz?"
"Nggak kalah cantik sama Gladys ya"
"Liat deh pegangan tangan melulu, kayaknya Diaz bener-bener sayang sama yang ini"
Mereka bergumam sendiri, apa tidak tau yah kalau suara mereka cukup didengar oleh Fanny dan Diaz?
"Coba perkenalin dirimu sayang" kata mamanya Diaz.
"Ehm. Nama aku Stefanny Clavirn. Umur aku 20. Aku nggak kuliah, tapi aku kerja sebagai manager Stella Brady" kata Fanny lembut. Diaz tersenyum ketika melihat Fanny bisa lembut menjawabnya.
"Orangtua kamu kerja apa?" Tanya Papanya Diaz.
"Hm, sudah meninggal Om" kata Fanny lirih. Oke Diaz baru tau tentang ini.
"Lalu, kamu tinggal sama siapa?" Tanya mamanya Diaz.
"Sebelum bisa kerja kayak gini, aku dibiayain sama keluarganya Stella selama 2 tahun. Jadi, aku tinggal sama Stella. Setelah punya uang sendiri aku tinggal di apart sendiri" kata Fanny.
"Aw..." rintih keluarga besar ini. Mereka menaruh simpati pada pacar Diaz ini.
"Suruh tinggal di sini aja Kak" kata tantenya Diaz, adik dari mamanya.
"Hm, iya. Kamu tinggal di sini aja ya. Tenang, saya pasti akan urus semua keperluan kamu. Kamu berhenti kerja hadi managernya Stella dan kamu hanya tinggal tunggu hari pernikahan kalian" kata mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing GOODBYE
RomanceStella Brady seorang model cantik yang berpacaran dengan vokalis band, Marcello Arbastian. Tapi, tunggu. Pacaran itu hanya status, tidak pernah ada rasa di dalamnya. Jangan salahkan mereka, salahkan orangtua mereka yang mengungsikan mereka ke ibu ko...