Part 1

74 3 0
                                    

Hellaw, y/n!!" teriak Louis sambil memasuki kamarku.

"Astaga, Lou! bisakah kau tidak mengagetkanku sehari saja?" teriakku kaget.

"tidak."

"kau menyebalkan. ini lagi, masuk ke kamar orang nggak bilang bilang. kalo gw lg ganti baju gimana?" semburku.

"kita sering mandi bersama waktu dulu pas masih kecil." kata louis sambil tiduran di sampingku.

"eww, itu waktu umur kita 2 tahun, lou!! sekarang beda. umurmu sudah 19 tahun!!" kataku lagi. memang, dulu aku dan louis sahabatan dari kecil. bahkan rumah kami bersebelahan, dan yang paling menjengkelkan, balkon kamar kami berdempetan sehingga memudahkan louis untuk menggangguku kapanpun.

"gimana kabar niall?" tanya louis. seketika aku terdiam.

"sudahlah, jangan bahas dia, louis." kataku. niall itu pacarku, tapi dia kuliah di australia. aku pernah mendengar dari temanku, dia melihat niall jalan berdua dengan seorang perempuan. saat kutelepon dia, dia malah marah dan menutup teleponnya duluan.

"hei, hei, what happened?" tanya louis sambil merangkul ku.

"nothing. hanya saja, aku.."

"shh, kalau kau tidak mau bicara soal itu tidak usah bicara." kata louis. louis memang menjengkelkan, tapi saat seperti ini dia sangat pengertian.

"okay." gumamku pelan.

----------

"y/n!! y/n wake up!! look! sekarang sudah jam 5 pagi!" kata louis di telingaku. aku menggeliat.

"lou, gw ada mata kuliah baru jam 9 pagi, tolol!!" umpatku.

"gw juga tau. udah ah ikut aja. gw pengen bawa lo ke suatu tempat." kata louis.

"mager ah gw lou!" rengekku. louis menggendongku tiba tiba. dia mendudukanku di kloset kamar mandi.

"mandi okay?" kata louis nyengir. aku cemberut.

"iya udah, ah sana keluar!!"  usirku. setelah louis keluar, aku hanya mencuci muka, gosok gigi, dan membilas badan.

"so, kita mau kemana?" tanyaku ketika kami sampai di mobil.

"udah ah, diem. bentar  lagi juga nyampe. tutup dulu matalu!" suruh louis sambil menyerahkan sapu tangan warna hitam. aku memutar mata lalu mengikatkan sapu tangan itu di sekeliling kepalaku.

"dah nyampe. turun lu!" suruh louis lagi.

"GIMANA GW MAU TURUN? GW AJA KAGA KELIATAN GINI!! LU BEGO APA GIMANA SIH??" protesku. aku mendengar louis terkekeh, lalu dia menuntunku.

"jangan dibuka dulu matanya, y/n." kata louis sambil membuka ikatan sapu tangan itu.

"1"

"2"

"3"

tepat saat hitungan ketiga, aku membuka mataku dan...

"whoa, ini sangat indah louis." seruku kagum.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang