Part 3

24 1 0
                                    

Wajah louis makin mendekat, dan..

"LOU MENYINGKIR DARIKU!!" teriakku. aku mendorong louis pelan.

"huhh, ni anak bikin punggung gw sakit aja." keluh louis.

"bomat ah, lu kira badan gw gak sakit ya?" kataku gusar.

"dah, ah, lanjut nonton!" seru louis.

"kaga ah, mending gw makan." kataku sambil nyengir. aku meloncat ke tangga sambil menoleh ke arah louis yang menatapku horor.

"halo aunty.." kataku.

"oh, halo sweety, dimana lou?"

"diatas tuh, lagi nonton film."

"ouhh, bilang kepadanya makan siang sudah siap."

"helo, phoebe. dimana daisy?" tanyaku kepada phoebe yang ada di ruang tamu.

"tuh." katanya sambil menunjuk daisy yang tertidur di sofa.

"WAAA... YN!!! HELP MEE!!" aku mendengar teriakan louis dari atas. reflek, aku berlari ke kamar louis dan menatap louis bingung.

"oh astaga, i.. itu tadi, hantunya.."

"lou! tadi kan gue udah bilang, itu tuh serem! udah ah, mak lu bilang makan siang udah siap. mau makan kaga lu?"
tanyaku.

"yayaya, tungguin gue!!" kata louis sambil menutup laptopnya dan menyusulku.

------------

"hai, Niall." sapaku di telepon.

"oh, hai sayang. bagaimana kabarmu?" tanya niall di seberang sana.

"i'm okay. niall, aku kangen berat..." rengekku.

"iya iya, aku juga kangen." kata niall. namun aneh, aku seperti mendengar suara wanita di sebelahnya.

"niall? siapa perempuan itu?"

"hah? eh? euh, siapa? ga ada siapa siapa disini."

"tadi jelas jelas aku denger kamu lagi sama perempuan. dia siapa ni?"

"apaan sih, yn, jangan ngarang deh, udh ya, aku tutup. lagi sibuk." kata niall pendek dan langsung menutup teleponnya. apa niall berkhianat? tidak. dia bilang tidak. tapi tadi siapa perempuan di sebelahnya? apa niall selingkuh? kenapa dia tega? tidak kusadari, setetes air mata jatuh di pipiku. aku mulai terisak. tiba tiba, louis sudah ada di sebelahku. tanpa bertanya apa apa dia memelukku dan membiarkanku nangis di pelukannya. ohh, dia memang cowok yang sangat perhatian.

Louis' POV

aku mendengar semua percakapan yn dan niall. kemudian terdengar suara isakan..sepertinya yn menangis. aku melangkahi balkon kamar dan menyebrang ke balkon kamar yn. kulihat dia sedang duduk di kasur dan terisak. aku segera duduk di sampingnya dan memeluknya. sungguh, hatiku sangat sakit melihat yn menangisi orang yang sudah mengkhianatinya. apalagi orang tersebut sahabatku sendiri.

"t-thanks, lou. baju lu jadi basah." kata yn sambil nyengir. astaga, saat keadaan seperti ini dia masih bisa bisanya tersenyum?

"kau bisa menipu orang lain dengan senyuman itu, tapi tidak denganku... aku tahu perasanmu saat ini, yn." kataku lagi.

iya. karena aku merasakannya. aku merasakannya dengan perempuan yang ada di dekapanku saat ini.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang