Part 6

35 2 0
                                    

"yn?"

"ya, mom?" tanyaku sambil membuka mataku. ugh, kepalaku berat sekali.

"ayo sarapan. kau sudah siap kan?" tanya mom. aku mencoba berdiri, tapi, karena kepalaku sangat sangat berat, otomatis aku berpegangan kepada nakas di sampingku dan..

PRANG

gelas yang sengaja kuletakkan di atas nakas jatuh dan pecah.

"yn? ada apa?" tanya mom. aku dapat mendengar langkah kakinya menaiki tangga .

"astaga, kau kenapa?" tanya mom.

"a.. aku hanya pusing." kataku.

"lebih baik kau tidak usah ke kampus dulu ya. gelasnya biarkan saja. nanti mom beresin." kata mom. aku mengangguk dan duduk di tempat tidur.

"yn? astaga, ini sudah jam delapan dan kau masih tidur?" tanya louis dengan suara cemprengnya.

"ahh, lou diamlah. gue pusing, ga ke kampus. udah sana lu ke kampus!" seruku sambil mendorong louis keluar. dia menatapku sebentar.

"BYEE!!!" seruku sambil menutup gorden jendela sebelum dia masuk lagi.

"huhh.." desahku. aku menjatuhkan badanku di kasur dan tertidur.

----------

"yn, makan dulu. ini sudah jam 2 siang." kata mom sambil meletakan sepiring nasi dan sup ayam.

"iya, nanti aku makan. makasih, mom"

mom mengangguk dan segera keluar dari kamar. aku mendengar dering teleponku di atas nakas. aku bebalik lalu menutup telinga dengan bantal. bunyi itu tidak berhenti, dan akhirnya dengan malas malasan aku mengambil handphone.

"halooo??" tanyaku. terdengar suara niall disana.

"oh, hai niall ada apa?" tanyaku yang berusaha membuat suaraku menjadi senormal mungkin.

"yn? kau sakit?" tanya niall.

"ah? emm, tidak."

"kau bohong. aku tahu betul suaramu saat sedang berbohong, yn, jangan berani mencoba berbohong padaku." kata niall.

"oh, okay, aku memang sakit. tapi cuma sakit biasa, cuma demam sama pusing dikit." kataku. benar saja, niall langsung heboh.

"Hah? kau sudah ke dokter? kau sudah minum obat? kau sudah makan?" tanya niall.

"iya iya sudah, tapi aku belum ke dokter. kalau demamku makin tinggi aku janji akan ke dokter." kataku. ya, aku berbohong. aku melirik sepiring makanan yang ada di atas nakas.

"ya sudah, istirahat, jangan kecapekan," kata niall.

"okay, ni. i love you."

"love you too."

aku meletakan iphone ku itu di atas nakas dan berbaring membelakanginya. tiba tiba dering teleponku berbunyi lagi.

"halo?!" tanyaku judes.

"judes amat lu!" terdengar suara louis yang kencang.

"bodo amat. lu mau ngapain si?"

"masih sakit?"

"masihlah." gumamku malas.

"ahh, lemah lo! udah ah, tungguin, gue beliin obat ntar. bye.." kata louis yang langsung mematikan teleponnya. tidak sampai 10 menit louis sudah ada di kamarku. dia meniup telingaku

"AHHH" teriakku kaget. louis hanya menatapku nyengir.

"ngagetin aja!" seruku. louis menatap makanan yang ada di piring lalu menatapku.

" gue lagi malas makan, lou." kataku.

"oke gue suapin sini." kata louis. aku tahu tatapannya. dia tidak mau dibantah. dengan malas aku duduk dan menyenderkan badanku di tembok.

"aaaaa...."

"lou, gue bukan anak kecil." kataku sambil terkekeh pelan. louis hanya nyengir menatapku sambil menyuapiku. aku memandangi seluruh wajahnya. louis ini baik, tampan, tapi sayangnya dia dingin terhadap perempuan lain.tanpa sadar, aku tersenyum kecil.

"udah puas belom?" tanya louis. aku tersadar dari lamunanku.

"hah? udah puas apaan?"

"udah puas belom lu ngeliatin muka gw?" tanya louis. mampus, aku ketahuan.

"bodo ah terserah." kataku.

"yee, udah ah minum obat dulu sana." louis mengambil plastik berwarna putih dari nakas, lalu memberikannya kepadaku.

"tidur sana, gue balik ya." kata louis sambil bersiap melompat dari jendela. dengan sigap aku menahan tangannya.

"apa?"

"temani aku disini, oke?" pintaku.

"childish." gumam louis jengkel. aku hanya nyengir dan berbaring membelakangi louis. dengan segera mataku tertutup rapat. aku masih setengah tertidur ketika ada yang membisiki telingaku.

"i love you, yn."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang