Seutas Pertikaian

9 0 0
                                    

1 tahun berlalu dengan ukiran cerita-cerita menyenangkan yang ku buat bersama Alan,sahabatku. Tetapi, semua berubah ketika seorang gadis kecil pindah ke perusahaan tempat ayahku dan ayah Alan berkerja. Namanya Vanessa. Jujur, dia memang anak yg cantik,baik ,dan kebetulan, dia seumuran denganku. Aku dan Alan pertama kali bertemu dengannya saat orang tua kami mengadakan arisan di rumahnya. Dia berkenalan dengan semuanya,termasuk aku dan Alan.
Saat aku sedang asik bermain dengan Alan,dia datang untuk ikut bermain dengan kami. Tentu saja kami menerima permintaannya, dan kami bermain bersama. Menyenangkan. Tetapi beberapa hari kemudian, aku jarang menemui Alan lagi. Tak jarang, saat aku pergi kerumahnya untuk mengajaknya bermain, dia slalu tidak ada, dan kalian tau dia dimana? Ya! Dia berada di rumah Vanessa. Kata mama Alan, Vanessa-lah yang sering mengajaknya bermain ke rumahnya pagi-pagi sekali. Awalnya aku biasa saja karna kejadian ini,toh aku bisa pergi ke rumah Vanessa dan ikut bermain bersama mereka. Tetapi saat aku bermain bersama dia dan Alan di depan teras rumahnya, ntah kenapa aku merasa tidak di anggap disana.. Bahkan saat aku datang kerumahnya,Alan-lah yang pertama kali menyapaku, dan Vanessa hanya melihatku,tersenyum,lalu mengajak Alan bermain kembali. Sudah jam 1 siang, aku pun mulai merasa lapar, jadi aku ajak Alan untuk pulang bersama. Dan kalian tau apa yg terjadi?

Aku     : "Alan, ayo kita pulang, sudah siang.. Dan sekarang aku mulai lapar" (sambil menarik lengan bajunya)

Vanessa : "Eh Alan tidak perlu pulang, dia akan makan siang disini. Kalau kamu mau pulang, pulang sendiri saja ya"

Aku kaget dan sedikit tersinggung karena ucapannya barusan, karna tak acuh, aku kembali menanyai Alan.

Aku     : "Alan, kau mau pulang kan? Jangan tinggalkan aku sendiri.." (Dengan nada memohon aku meminta kepadanya)

Alan  : "hm... Baiklah. Vanessa, aku pu...." (Belum sempat Alan selesai berbicara, Vanessa langsung menarik tangan Alan)

Vanessa  : "Alan, kamu jangan pulang.. Mamaku sudah meminta izin kepada mamamu kalau kamu akan bermain disini sampai makan siang nanti.."

Setelah itu dia menarik Alan masuk ke rumahnya dan membiarkan aku sedirian di luar.

Aku     : "Alaaaan!!!!" (Aku berteriak memanggilnya,dan tanpa sadar aku meneteskan air mata)

             ................ Tidak ada jawaban.
Akhirnya aku berlari ke rumah dengan isakan tangis, dengan perasaan marah dan sakit. Sesampai di rumah, aku langsung menghantam pintu kamar, lalu menangis di tempat tidur.
Apa yang terjadi pada Alan?
Apa dia tidak mau bermain denganku lagi?
Apa dia sudah bosan denganku?
Apa salahku hingga membuat dia seperti itu?
Vanessa menyebalkan. Anak itu benar2 keterlaluan..!!
Karna sibuk menangis di kamar, tanpa sadar aku tertidur.
Esoknya, aku memilih untuk tetap di rumah,menonton TV, dan tidak bermain dengan siapa-siapa.
Dan waktu sudah menunjukkan jam 3 siang, aku masih tetap di posisi ini. Berbaring sambil menonton Tv. Tapi tak lama kemudian, terdengar suara anak laki2 berteriak memanggil namaku di depan rumah. Suaranya sudah familiar di telingaku . Si Alan. Awalnya tak ku gubris teriakannya, dan tetap melanjutkan menonton Tv. Tetapi setelah setengah jam berlalu, dia masih tetap didepan rumah.. Karena melihatnya kepanasan seperti itu, akhirnya aku pergi untuk menemuinya di luar.

Aku      : "Ada apa?!" (Tanyaku dengan ketus)

Alan     : "Kau marah ya sama aku?" (Dengan nada pelan dia bertanya padaku)

Aku     :  "Tidak!! Untuk apa aku marah kepadamu?! Dan kenapa kau kemari?! Tidak bermain dengan Vanessa?! Biasanya kau sudah disana bermain dengannya setiap hari!!" (Dengan kesal aku lontarkan semuanya dengan nada tinggi)

Alan     : (terdiam lalu menunduk)  aku minta maaf.....Aku tahu kau marah kepadaku, tetapi bukan aku yang menginginkan seperti itu, lagian aku menganggapnya sebagai teman, dan aku hanya membantunya berbaur dengan yang lain karna dia masih baru disini. Kemarin saat dia menarik-ku ke dalam, di dalam rumahnya kami sempat berkelahi, karna memaksaku masuk dan membiarkanmu di luar. Akhirnya setelah perkelahian mulut itu, aku pergi keluar dri rumahnya dan menyusulmu. Tetapi kau sudah sampai rumah, aku tidak ingin menganggumu saat itu. Jadi aku memilih pulang, dan membicarakan ini besok. Salma, kau sudah mengerti aku, mana mungkin aku meninggalkanmu hanya gara-gara Vanessa meminta bantuanku. Kau tetap sahabat baikku,Salma..."
(Sambil meneteskan air mata dia menjelaskan semua kepadaku, yang membuat mataku berkaca kaca juga, lalu kami berpelukan)

Aku     : "aku juga minta maaf" (dengan nada pelan aku mengucapkan kata2 itu)

Alan    : "Kita tetap bermain bersama lagi kan?"

Aku     : "Ya...  Dan jangan jadi anak yang kurang ajar seperti itu lagi ya? Awas!!"

Alan    : "Siap bos! Hahahaha "

Akhirnya kami berbaikan dan bermain bersama lagi seperti sebelumnya,tanpa pertikaian kecil lagi, yang membuat kami hancur berantakan.

JurangHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin