4. First Date, Maybe?

341 14 0
                                    

Langit semakin gelap. Sinar bulan dan ribuan bintang-bintang perlahan mulai menerangi bumi. Gue melirik was-was jam di pergelangan tangan.

19.35

Sudah tiga puluh lima menit gua mondar-mandir di kamar kost. Lirik pintu. Lirik jam. Lirik jendela. Sampe lirik kamar mandi karena kebelet. Zayn telat ya? Atau lupa?

Padahal gue udah dandan semampu gue broh! Jeans warna biru dongker dan kemeja longgar kotak-kotak menempel dengan sempurna di tubuh gue. Ditambah dengan make-up tipis disekujur wajah.

Terakhir dia BBM pukul 17:30, dan dia bilang mau mandi. Tapi sampai sekarang dia gak BBM lagi. Pengen sih BBM dia duluan, tapi gengsi, tjoy! Masa gue BBM dia duluan sih? Ntar dikira gue pengen banget gitu jalan sama dia? Emang gue cewek apaan?

Cek handphone. Kosong.
Melongok depan pintu. Masih kosong
Udah deh, males gue berharap banyak gini.

Dengan malas gue tengkurap ditempat tidur dan mulai menghidupkan musik di earphone dengan volume besar.

*****


"PING!!!"
"Ra, gue udah didepan nih."
"Keluar dong."
"Ra?"
"Dara?"
"Ra, lo marah?"
"PING!!!"
"PING!!!"
"PING!!!"

19.57

Setelah habis mendengarkan satu album 5 Second Of Summer tiba-tiba Zayn BBM gue tanpa dosa. Dia dateng disaat dandanan gue sudah gak berbentuk dan baju yang sudah kusut disana-sini. Nyebelin.

"RAA!!! DARAAA!!! LO DIDALEM KANN!???" Suara Keke mengedor-gedor kamar gue.

"Iya." Saat buka pintu gue disuguhkan dengan muka Keke yang berekspresi aneh. Senyum, tapi ditahan. Ketawa, tapi enggak juga. Nangis tapi muka nya ceria. Undescribable.

"Lo kenapa? Nahan boker?"

"Palak lo peyang nahan boker! Cieeee mau ngedate ciyeee uhuyyyy!" Ohh jadi itu ekspresi ngegodain gue? Kayaknya Keke harus lebih giat belajar berekspresi.

"Udah ah! Sebel gue." Ya! Gue sebel banget disuruh nunggu sejam! Dikira nunggu enak?

"Sebel kenapa coba? Buru gihh dia udah didepan tuh nungguin lo. Dia tadi BBMin gue mulu nyuruh manggilin lo. Katanya dia BBM lo read aja ya!? Dasar tega! Udah sana buruan pergi. Kasian lo dia nunggu lama-lama." Entahlah. Mood gue sudah hilang rasanya. Kasian dia nunggu lama-lama? Apakabar gue nunggu sejam?

Gue pun dengan malas-malasan mengunci pintu kamar kost dan membuka gerbang tanpa berniat berdandan kembali.

Zayn duduk dengan santai diatas motor bebeknya dengan dua helm ditangan. Wajahnya yang manis terhalangi sinar bulan.

"Udah lama?" Tanya gue saat ngeliat muka berbinar Zayn.

"Lumayan lah, 5 menit."

"Oh cuma 5 menit." Jawab gue dengan jutek. Gue sebel parah, broh!

"Yaudah yuk berangkat." Berangkat katanya? Berangkat!?

"Kemana? Gak mood nih gue." Serius. Gue bener-bener gak mood.

"Lo marah ya karena gue telat? Maaf deh. Gue tadi ketiduran. Bangun udah setengah delapan. Buru-buru deh siap-siap kesini. Maafin yaaa!?" Ya.. ya.. ya alasan diterima.

"Iya." Gue menjawab singkat.

"Yaudah naik yuk. Keburu malem loh."

Jones Love Story "Ketika Cerita Cinta di London Kejauhan."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang