Chapter 3

581 107 12
                                    

Andi POV

Pagi ini aku merasa sangat senang karena aku sudah lumayan dekat sama Anna, walaupun kejadian tadi pagi agak memalukan bagiku tapi gak papalah jadinya aku bisa bikin dia tertawa.

"Kantin yuk, Ndi!" ajak Reno setelah bel istirahat bunyi.

"Gak deh, gue ada urusan di ruang osis. Ajak yang lain aja sana." tolakku pada Reno.

"Iya deh, gue cabut ya." ujar Reno sambil berlalu.

Aku segera keluar menuju ruang osis, karena aku harus menyelesaikan tugas yang diserahkan padaku kemaren sewaktu rapat. Jadi nanti aku bisa langsung pulang 'yeaayy'.

Sesampainya di depan ruang osis, aku mendenger suara ribut di dalam. Jadi aku memutuskan untuk langsung masuk dan ternyata di dalam ada Kenya, Chika, dan 2 orang temannya yang salah satu ku kenal yaitu Anna.

"Andii," pekik Chika saat melihatku.

"Kalian lagi ngapain?" Tanyaku pada mereka.

"Gak ada, gue kesini ngambil novel yang kemaren ketinggal jadi gue ngajak mereka." jelas Kenya.

"Yaudah, kita pergi dulu yaa Andi." ujar Chika sambil mengajak yang lain untuk keluar.

Pandanganku tertuju pada Anna yang sedari tadi hanya diam dan tiba-tiba dia melihat juga ke arahku sambil tersenyum, dan aku balas dengan senyuman juga.

Setelah mereka pergi, aku langsung menyelesaikan tugas sampai waktu istirahat selesai. Saat bel udah bunyi aku langsung masuk kelas untuk melanjutkan pelajaran berikutnya.

•••••

"Urusan lo dah kelar Ndi?" tanya Reno saat aku memasukkan buku pelajaran kedalam tas.

"Udah, yuk balik." ujarku sambil nyandang tas dipundak.

"Lo balik duluan aja Ndi, gue masih ada urusan." ujar Reno sambil nyengir.

"Sok sibuk lo." balasku sambil terkekeh.

"Iyalaah, emang lo aja yang bisa sibuk." cibir Reno.

"Yadeh, gue duluan." ujarku sambil berlalu.

Sesampai di parkiran, aku langsung menaiki motor dan memakai helmku lalu melesat pergi meninggalkan parkiran. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada sosok perempuan yang sedang berdiri di luar gerbang sekolah sambil menelepon, aku pun menghampirinya saat dia hendak berjalan setelah telepon tadi dimatikan.

"Haii.." Sapaku sambil membuka helm setelah menghentikan motorku.

"Hai juga," balas Anna.

"Gak ada yang jemput?" Tanyaku.

"Gak ada, semuanya pada sibuk." jawab Anna sambil tersenyum kecut.

"Kalo gitu, mau bareng?" Ajakku.

"Eh gak papa gue bisa naik bus kok, ntar gue ngerepotin lo lagi," tolak Anna hati-hati.

"Lo gak ngerepotin gue kok, yuk naik." ujarku sambil menyakinkannya.

Anna pun akhirnya naik ke motorku dan berpegangan kecil pada ujung jaketku. Aku pun kembali memakai helm dan mulai melajukan motorku.

"Alamat lo dimana Ann?" Tanyaku.

"Di perumahan Melati Indah." jawab Anna sedikit teriak agar terdengar olehku yang tengah menggunakan helm.

Aku pun kembali melajukan motor dengan sedikit menambah kecepatan. Akhirnya sampai juga dirumah Anna, setelah diberi petunjuk olehnya.

"Makasih ya, Ndi." ujar Anna setelah turun dari motor.

"Iya sama-sama, Na." balasku sambil tersenyum.

Love in High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang