Sekitar dua minggu sejak gue nonton bareng dengan Adel, gue bisa dibilang hampir setiap saat selalu menghabiskan waktu gue yang tidak sedikit dengan dia. Pulang bareng, mendengarkan cerita Dari dia, mengantar dia membeli alat tulis, menemani dia makan, Dan lain lain. Gue tidak pernah merasa keberatan melakukan semua itu. sebagai teman yang baik, gue akan selalu berusaha untuk ada satu sama lain. Gue tidak pernah memiliki ekspektasi kalo suatu saat gue sedang membutuhkan sesuatu maka dia akan ada buat gue. Gue hanya melakukan tugas gue, mencoba menjadi teman yang baik. Tetapi karena suatu masalah yang terjadi sekitar dua hari yang lalu, gue Dan dia saling menjauh. Bahkan tadi pagi sampai saling tuduh menuduh didepan kelas.
"Lu ada masalah yan ama dia?" Tanya faad ke gue, saat gue Dan dia sedang berjalan menuju kantin.
"Hah? Emang iya apa?" Gue bertanya balik, pura-pura tidak tau.
"Lah makanya gue nanya lu bego" kata faad sambil mencoba mendorong gue tapi malah dia yang terdorong.
"Tau darimana?"
"Itu tadi pagi berantem gitu di depan kelas"
"Lu ngeliat?" Tanya gue ke Faad.
"Kayanya enggak deh yan, Gue Dan tiga puluh delapan orang dikelas ini kayanya ga ngeliat" Jawab Faad secara sarkastik.
Gue diam sejenak. lalu Gue menceritakan semua yang terjadi Dari awal mula munculnya masalah tersebut, Ke saling No Contact, sampai tadi pagi gue saling bersenandung satu sama lain.
Faad menyarankan ke gue, kalo emang masalahnya benar seperti itu, Maka mau gak mau gue emang harus menjauh. Gue sebenarnya tidak ada niat sama sekali untuk menjauh. Kontak Blackberry Messenger dia pun aslinya gue masih ada. Tetapi tadi malam gue Cek kembali ternyata nama dia sudah tidak ada di daftar kontak gue. Itu artinya kontak BBM gue sudah di Delete Contact oleh dia.
Gue bahkan sampai bertanya ke beberapa teman, gue bercerita, gue meminta saran kepada mereka. Semua saran mereka sama, Menjauh. Jadilah mulai Dari hari ini, gue mau ga mau harus memutuskan untuk benar-benar menjauh Dari dia. Kita menjadi Stranger. Stranger yang dulu pernah saling mengenal baik satu sama lain.
***
"Woi anjing" Teriak Reza ke kuping gue sambil memukul meja agak kencang."Hah? Apaan?" Tanya gue sambil kaget Dan kebingungan.
"Ngelamun mulu, Liat itu bego guru lagi jelasin"
"Bodo amat, entar juga ngerti sendiri"
Gue mengintip sebentar kedepan, melihat guru pelajaran Matematika yang sedang mengajarkan materi sambil menulis soal latihan di papan tulis. Gue melihat ke samping kanan dan kebelakang, semua teman-teman gue sedang sibuk mengerjakan soal yang ada di papan tulis. Beberapa malah sampai jalan-jalan ke depan, bertanya cara mengerjakan soal yang di papan tulis ke teman-teman gue yang cenderung dikenal sebagai murid yang pintar. Sementara gue disini, menunggu Jara untuk mengerjakan soalnya agar bisa gue foto nanti, lalu gue kerjakan. Gue melihat kesebelah gue, Reza terlihat sangat memahami soal yang ada didepan. Kepalanya mengangguk pelan sambil berkata kalau dia sepertinya mengetahui caranya bagaimana.
"Lu ngerti?" Tanya gue ke Reza.
"Kagak" Jawab dia datar.
Kadang-kadang gue memiliki keinginan untuk memasukan Reza kedalam tong sampah. Tapi karena gue rasa hidup dia sudah cukup miris, jadi gue memutuskan untuk tidak melakukannya.
Gue kembali menengok kebelakang, melihat ke Jara sambil bertanya apakah dia sudah selesai mengerjakan soalnya. Dia bilang dia sudah selesai mengerjakan semuanya Dan dia sudah bersiap untuk mengumpulkannya. Tetapi sebelum dia berjalan kedepan, buku dia gue ambil, gue foto semua caranya, kemudian gue berikan kembali ke Jara. Gue melihat tampang-tampang kekecewaan teman gue karena Jara sudah mengumpulkan. Sementara gue disini tertawa jahat dalam hati, mengerjakan soal di papan tulis sambil melihat caranya Dari Jara. Hidup memang kadang tidak adil.
Setelah pelajaran Matematika berakhir adalah waktunya istirahat. Saat gue sedang menikmati setiap sendok Dari kuah Soto di kantin, tiba-tiba gue mendengar suara samar-samar dari speaker yang ada di kantin. Karena gue tidak bisa mendengar suaranya dengan jelas, gue pun langsung bergegas ke kelas untuk mendengarkan pemberitahuan oleh para guru.
Diperjalanan gue ke kelas, gue melihat hampir setiap kelas sudah ramai oleh Orang-orang. Gue berdiri dibelakang kerumunan teman-teman gue di dalam kelas sambil menunggu pemberitahuan lewat speaker. Ternyata para guru mengumumkan kalau untuk tiga hari kedepan, hari Rabu, Kamis, Dan Jumat diliburkan. Itu berarti semua murid SMAN X mendapatkan libur selama Lima hari yang bisa dibilang cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Cinta Yang Telah Terlupakan
Teen FictionBercerita tentang kehidupan Bryan, murid SMAN X yang sedang berusaha memperbaiki kehidupan cintanya yang selama ini terlalu menyedihkan Dan monoton. berhasil dekat dengan orang yang dicintainya-hanya untuk menjadi orang yang tidak dianggap Dan dilup...