Bab 6

15.8K 678 7
                                    

"Ayah... Naomi ingin boneka itu ?" Naomi kecil menarik ujung jaket Samuel-Ayahnya- sambil menunjuk boneka teddy berukuran sedang yang ada di etalase kaca toko.

Samuel mengalihkan perhatiannya dari catatan daftar belanjaan yang di berikan Yuri.
"Nanti ya Naomi. Kita beli semua bahan makanan yang ada di catatan ibu dulu, setelah itu kita kembali untuk membelinya."

"Tapi ayah, Naomi ingin sekarang." Naomi merajuk manja. "Naomi meninggalkan Mr. Tom di rumah." Lanjutnya sambil mengingat boneka teddy kesayangannya.

Samuel mencubit pipi gembul Naomi sanking gemasnya. "Baiklah... apapun demi Putriku tercinta."

Samuel masuk ke dalam toko, membeli boneka teddy yang di tunjuk tadi kemudian memberikannya pada Naomi yang sudah loncat-loncat gembira.

Setelah membeli seluruh bahan makanan, Naomi dan Sam kembali ke penginapan dengan menaiki mobil tua yang Sam pinjam dari pamannya yang tinggal di Hermosa.

"Ayah bagaimana kalau teddy ini ku beri nama Miss Annie?"

Samuel pura-pura berfikir. "Miss Annie tidak terlalu buruk. Ayah setuju."

"Yey! Akhirnya Mr. Tom tidak akan sendirian lagi." Katanya sambil mengelus pita pink yang menempel di telinga Miss Annie.

"Bagaimana kalau kita menikahkan Mr. Tom dan Miss Annie. Ayah akan membelikan boneka-boneka kecil untuk menjadi anak mereka." Ucap Samuel antusias dengan idenya.

Naomi menggeleng. "Mr. Tom dan Miss Annie masih terlalu kecil untuk menikah ayah." Ucapnya polos.

Samuel tertawa. Anaknya ini benar-benar lucu. Naomi membuat hidupnya berwarna, ia tidak bisa membayangkan kehidupannya tanpa Naomi.

"Naomi sendiri ingin menikahi siapa?"

Naomi meletakkan jari telunjuknya di dagu. "Naomi tidak tahu." Jawabnya polos. "mungkin Naomi akan menikahi pangeran seperti Cinderella."

"Kenapa Cinderella? Kenapa tidak Yasmin atau Aurora saja?"

Naomi menggeleng lagi. "Naomi lebih suka Cinderella."

Samuel hanya tersenyum dan mengelus rambut Naomi lembut.

Hujan membuat jalanan berkabut. Walaupun hujan dan musim panas bukan kombinasi yang tepat, namun sepertinya hari ini musim panas memberikan kelonggaran untuk hujan menurunkan tetesan airnya dengan deras.

Naomi memeluk Miss Annie sambil bernyanyi riang. Sesekali Samuel ikut bersuara dan menyanyi bersama Naomi. Dingin akibat hujan di luar tidak mengurangi ke hangatan yang tercipta di dalam mobil tua itu.

Namun semua berakhir saat Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menyalip mobil Samuel. Suara decitan ban mobil yang bergesekan dengan aspal mengalihkan perhatian Naomi dari nyanyiannya.

Belum sempat Naomi bertanya, tiba-tiba suara dentuman keras membuat mobil terguling. Tubuh Naomi terguncang, ia menutup matanya takut. Naomi merasakan pelukan erat ayahnya saat itu.
Suara benturan saling bersautan di iringi derai hujan yang semakin deras.

"Tidak apa-apa Naomi. Ayah melindungimu." Suara lirih Samuel adalah hal terakhir yang di dengar Naomi sebelum pingsan.

Naomi membuka matanya. Ia mengusap air mata yang mengalir deras di pipinya. Mimpi itu lagi. Kecelakaan yang menimpa ia dan Ayahnya 17 tahun yang lalu sudah menjadi mimpi buruk yang sering muncul saat trauma itu kembali datang.

Not a Cinderella storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang