2

317K 9.9K 226
                                    

Sehabis magrib keluarga Chandra menuju tempat diadakannya pesta tersebut. Mama benar karena disana bukan hanya Nanas anak remaja yang ada kecuali dua adeknya itu nggak masuk hitungan.

Di ballroom hotel keluarga Chandra bertemu dengan keluarga Shadiq yang memang teman bisnis Papa. Mereka saling menyapa satu sama lain. Sementa Papa dan temannya bicara bisnis, Mama dan istri temannya papa mulai ngerumpi. Khas ibu-ibu nggak dimana-mana kalo udah ketemu pasti begitu. Nanti kalo gue udah gede gue nggak mau jadi ibu-ibu rumpi kek gitu.

"Wah sudah lama yah kita nggak ketemu jeng Dian" ucap tante itu menyebut nama Mama sambil cipika cipiki.

"Iya yah jeng Resti, terakhir ketemu karena ada acara suami-suami kita"

"Jeng ini anak-anaknya udah gede yah cantik dan cakep-cakep lagi" tante Resti memandangi gue dan ade-ade gue satu per satu.

"Iya jeng anak-anak kenalan dulu sama tante Resti"

"Nazilla tante" ucap gue sambil tersenyum dan mencium tangan tante Resti.

"Aduh manisnya, tante jadi kepengen anak cewek liat kamu. Sekolah dimana Nak ?" tanya tante Resti sambil mengelus kepala gue.

"Di SMA 17 tante"

"Lho berarti kamu satu sekolah dong sama Alif, kalian saling kenal ?" tante Resti bertanya sambil menatap gue dan orang yang dia sebut Alif. Yang sedang duduk di sebelah Mamanya dengan tampang datar tanpa ekspresi.

Suer lempeng banget mukanya. Lalu di sebelahnya ada dua anak kembar tampan yang umurnya skitar 6 tahun yang ngegemesin sibuk sendiri sama Adik gue Idam. Pasti nama mereka Ba dan Ta. Kan secara habis alif, ba, ta, tsa, oke gue mulai ngawur. Lalu manusia lempeng bernama Alif tersebut memandangi gue dengan pandangan menilai kemudian dia menjawab.

"Enggak Bun, aku nggak kenal"

lalu dengan cueknya gue ngejawab "aku juga nggak kenal tante"

"Kok bisa ya padahal kalian satu sekolah" Mama menimpali tante Resti. Aduh Mama mana mungkin gue kenal semua orang d sekolah, mereka jumlahnya ratusan Ma masa iya mau aku datengin satu per satu buat kenalan, Mama mulai aneh deh.

"Terus yang ini siapa namanya ?" tante Resti melanjutkan acara perkenalan ini. Yang di jawab Achyar dengan menyebut namanya, lalu selanjutnya bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan dia tanyakan ke gue dan berlanjut sama dengan Idam.

Lalu giliran Mama yang berkenalan dengan anak-anaknya tante Resti dimulai dari Alif lalu si kembar identik Keni-Keno yang gemesin banget. Kemudian kami juga yang berstatus anak-anak saling berkenalan.

Malam itu kuhabiskan dengan si kembar unyu. Mereka ternyata cepet akrab sama gue, kalo di ajak bicara lumayannyambung karena bahasa mereka masih agak cadel. Mereka berceloteh film-film cartoon yang mereka tonton dan kebetulan gue juga pecinta cartoon, anime dan animasi.

Jadilah obrolan kami para anak kecuali si lempeng Alif yang ternyata kakak kelas gue di sekolah. Oke dari tadi dia cuma ngeliatin kami datar tanpa suara. Gue mulai bertanya nih orang apa patung sih kok ada gambar tiada suara?

Lalu si kembar mulai cerita tentang sekolahnya, tentang kebohongan suster kalo disuntik itu nggak sakit mereka bahkan memperlihatkan bekas suntikan dilengan atasnya. Lalu tentang siapa lebih keren captain america ato iron man. Bahkan kami bermain yang mana Keno ?

Alif mengawasi kami dengan tatapan seolah olah bekata ''Nih anak satu sumpah ya cerewet banget, nggak cape apa dia ngomong mulu, nggak ada bedanya ama ade gue si kembar, tontonannya juga cartoon anak-anak umur 6 tahun. Nih gue curiga dia anak kecil terperangkap di badan anak SMA''. Kemudian Alif ngawasin bocah-bocah di depannya.

Menikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang