Kalian semua pasti tahu, tempat-tempat yang aku sukai, kamarku, taman di belakang gedung SM dan tempat favoritku yang lainnya adalah di sini, tempat yang bisa membuatku merasa dekat dengannya, tempat yang membuat ingatanku di masa lalu kembali datang. Tempat yang terletak di atas pegunungan, tempat ini adalah tempat di mana Jong Hwa oppa di makamkan. Sekarang aku berada di sini, tempat ini sangat membuatku merasa nyaman. Di tempat inilah pertama kalinya aku bertemu dengan adiknya Jong Hwa oppa, Kyungsoo memang dia tidak menangis saat Jong Hwa oppa di makamkan, namun aku tau dia sangat merasa kehilangan.
Aku mungkin memang tidak tahu apa yang ada di pikirannya, ataupun bagaimana dengan perasaanya. Yang kutahu dia pasti merasa dunia ini tidak adil untuknya. Aku juga merasakan itu, bahkan aku lebih merasa kecewa karena Luge tidak hadir di pemakaman itu. Dia menghilang, menghilang tanpa jejak, dia bahkan tidak pernah menghubungiku lagi. Bahkan aku tidak tahu apakah dia masih hidup atau telah mati? Apakah dia tahu hanya dia harapanku satu-satunya, hanya dia yang bisa membuatku melupakan kenangan buruk saat dirimu mati di pangkuanku oppa.
"Tidak, tidak aku tidak boleh menangis, aku tidak boleh mengharapkan seseorang yang belum tentu mengingatm Yoo Ra"Walaupun aku berkata bahwa aku tidak akan menangis, tapi air mata yang aku tahan tidak bisa aku tahan lagi, aku menangis sambil menatap makam oppa.
"Kumohon Luge kembalilah, aku membutuhkanmu sekarang".
FLASHBACK
"Kejar aku Yoo-chan"Anak laki-laki berambut hitam itu berlari menjauhi gadis yang hanya cemberut melihat tingkah anak itu.
"Kembalilah baka oniisan, jika kau tidak mengembalikan bukuku, aku tidak mau memanggilmu dengan sebutan Luge lagi"Ucap anak perempuan itu duduk di taman, di sebelah anak laki-laki yang sedang membaca buku.
"Ya!! Kalo kau tidak memanggilku Luge aku tidak akan mengembalikan bukumu"Ancam anak laki-lagi yang berlarian tadi.
"Jong Hwa oppa, lihat Luge dia tidak mau mengembalikan bukuku"Ucap Yoo Ra menarik lengan baku Jong Hwa, Jong Hwa yang di perlakukan seperti itu hanya tersenyum dan tetap melanjutkan kegiatannya.
"Ya!!, oppa kau mendengarku atau tidak?"Yoo Ra berhenti menarik lengan baju Jong Hwa.
"Kurasa Jong Hwa sekarang lebih mementingkan bukunya dari pada kau Yoo-chan"Ujar Luhan yang terduduk di bawah pohon yang berada bebrapa langkah dari kursi yang di duduki Jong Hwa dan Yoo Ra.
"Diamlah baka oniisan, kalian membuat kesal, aku akan pulang ke rumah sekarang"Yoo Ra berkata sembari berjalan mundur, karena dia berjalan mundur dia tidak tahu bahwa di belakangnya terdapat batu yang lumayan besar, alhasil dia terjatuh karena batu itu.
"Aduh, ittai kakiku sakit"Ringis Yoo Ra memegang lututnya yang berdarah.
"Baka, seharusnya kau tadi tidak berjalan mundur"Ucap Luhan mendekati Yoo Ra diikuti Jong Hwa di belakangnya.
"Hiks ini semua karena kau baka oniisan"Yoo Ra menyalahkan Luhan.
"Sudah lah kau bisa berdiri Yoo-chan?"Tanya Jong Hwa yang berlutut di dekat Yoo Ra.
"Entalah, kakiku sakit".
"Jika kau tidak bisa berdiri ayo naik ke punggungku, aku akan mengendongmu sampai ke rumah"Ujar Jong Hwa yang berlutut di depan Yoo Ra, Yoo Ra sedikit tidak enak jika harus di gendong oleh Jong Hwa masalahnya jarak dari taman ke rumah itu sangat jauh.
"Tapi oppa jarak dari tamab ke rumah itu kan jauh, kau pasti akan kelelahan jika mengendongku".
'"Tidak apa-apa, naiklah sekarang"Setelah mengucapkan itu Yoo Ra langsung mendekati punggung Jong Hwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate : Snowdrop [Han Yoo Ra Version]
Fanfiction"Seperti bunga snowdrop yang melambangkan harapan, aku juga akan menjadi snowdrop yang akan melanjutkan harapanmu yang telah gugur" -Han Yoo Ra- "Aku selalu berusaha menjadi payungmu, payung yang akan selalu melindungimu dari badai salju yang aka...