chapter 6

711 43 0
                                    

Perrie?itu namaku.

Zayn?, ya, Perrie menulis surat untuk Zayn. Aku beryanya bertanya "apakah Perrie yang menulis surat ini adalah Perrie edwards,diriku?". "Bukan ini bukan aku! Aku tidak mengingat apapun tentang surat ini"

"Ini surat dari pacarmu?"tanyaku bingung kepada Zayn.

"Ini dari lo, sayang! Lo adalah istri sah gue!"jawabnya sambil menangis di pelukanku.

Aku melepaskan pelukannya.

"Please, jangan bercanda pez!"tambahnya

"Maksudnya apaansih?aku sama sekali gak pernah kenal sama kamu!"gumamku berteriak

Dia menunduk bersujud dihadapanku.

Tiba tiba aku merasakan kepalaku yang amat sangat sakit. Sakit, sakit sekali, aku merasakan bahwa aku terjatuh dipelukannya. Ntahlah, setelah itu semuanya terlihat gelap.

Aku berada didalam sebuah Mimpi, dimana saat itu, Laki laki yang bernama Zayn itu menangis dihadapanku dan tiba tiba sebuah memori aku dengannya terputar seperti sebuah film, dari awal aku mengenalnya hingga sekarang.

Mimpi itu berlangsung seperti sangat lama. Berapa lama aku tidak terbangun dari tidurku?

Aku terbangun dari tidurku,

Terlihat Zayn, tengah menangis meratapi aku.

"Zayn.."lirihku

--
Zayn's Pov

Ada apa dengan Perrie?, dia lupa denganku?suaminya?.
Aku ingin menangis saat ini namun aku menahannya.

Apa yang aku lakukan hingga aku membuatnya begini?. Yatuhan tolonglah aku.

Aku mengajaknya kekamar tempat dimana dia pingsan dan keguguran.

Aku melihat ada sehelai kertas didekat koper dan foto pernikahan kami,

Perrie sedang asyik menatap foto itu, sedangkan aku menangis saat membaca surat itu.

Aku memberikan surat itu padanya, dia terlihat bingung

"Ini surat dari pacarmu?"tanyanya linglung, arghhh..pez, mengapa kau jadi seperti ini?.apakah luka yang ku berikan ini terlalu dalam untukmu?.

Aku mengatakan "ini dari lo, sayang! Lo adalah istri sah gue!" Aku mengungkapkan kekesalan dan kesedihanku dibahunya, aku merasa sangat nyaman berada dibahunya. AKU MENCINTAINYA tapi aku malu untuk mengungkap semuanya.

Dia melihatku benci dan melepaskan pelukanya. Dia bercanda?ataukah dia amnesia?. Amnesia?hanya kepadaku?

"Jangan bercanda, pez!"gumamku sambil menatapnya

"Maksudnya apaansih?aku sama sekali gak pernah kenal sama kamu!"ucapnya.

Degh!

Hancur hatiku saat mendengar ucapannya. Aku bersujud dikakinya dan dia terlihat lemas,dan pingsan aku menahannya agar tidak terjatuh kelantai.

Aku kembali kerumah sakit dan memanggil dokter.

Dokter mengatakan bahwa perrie koma.

Tangisku pecah saat itu,

Mama dan papa sedang berada didekatku, juga mamanya Perrie, ia menenangkanku padahal ia sendiri sangat sedih.

2 hari kemudian

Aku terduduk disamping Perrie, aku menatapnya dan mengelus elus puncak keningnya.

Tubuhnya terbaring lemah dengan selimut dan baju berwarna biru tua, baju rumah sakitnya.

Why Can't We Be Like Them?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang