Part 9

178 7 2
                                    

"Jangan terlalu keras pada wanita itu Alex" ucap bibi nya, "aku tidak bermaksud untuk bersikap keras padanya bi" jawab Alex sambil mengusap wajahnya.

"Dia tampak seperti helena" ucap bibinya, "ya mereka berdua tampak mirip, awalnya pun aku tak percaya kalau dia bukan Helena" jawab Alex

"Jangan-jangan dia adalah hasil renkarnasi dari Helena" ujar bibinya,
"apakah mungki?" Tanya Alex,
"Ayolah Alex, itu bisa saja, sudah 126 tahun yang lalu Helena meninggalkan kita" ucap bibinya

Alex hanya terdiam, andai saja dia bisa memutar waktu, dia akan menuruti kata-kata Helena untuk mengubah nya menjadi vampir seperti dirinya.
Sayangnya dia kalah cepat dengan waktu. Dia benci untuk mengingat bagaimana kecelakaan itu merenggut nyawa Helena. Andai saja dia tidak berantem dengan Helena, mungkin saja Helena masih ada disini. Bersamanya

"Stop menyalahkan dirimu sendiri Alex, seberapa besarpun kau menyalahkan dirimu itu tidak akan mengembalikan Helena kesini" omel bibinya

-

Veronika mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya diruangan ini. Dia bangun dan melihat ke arah jendela, pemandangan padang rumput yang sangat asri di tambah dengan sungai yang membelah padang rumput tersebut menjadi dua.

Veronika memutuskan untuk pergi kesana nanti. Diapun bergegas membersihkan dirinya lalu menuju ruang makan, pasti Alex dan bibinya sekarang sudah selesai sarapan, mengingat ini sudah jam 10.

-

"Maaf aku telat bangun" ucap Veronika
"Tidak apa-apa dear" kata bibinya sambil tersenyum lembut
"Makanlah, hanya ada roti dan selai dirumah karna bibi belum pergi berbelanja, tidak apa-apakan?" tanya bibinya Alex sembari memberikan roti dan selai
"Tidak apa-apa bi, ini saja sudah cukup" jawab Veronika seraya menerima roti dan selai yang diberikan oleh bibinya Alex

"Alex kemana bi?" Kata Veronika sambil menggigit roti nya
"Ntah lah mungkin sedang ditaman belakang" jawab bibinya
"Taman belakang?" Ulang Veronika
"Ia dear, kalau kau ingin menyusul kau bisa lewat pintu yang di ujung lorong itu" kata bibi sembari menunjung sebuah lorong
"Terima kasih bi" jawab Veronika dan mempercepat makan nya

-

Veronika mempercepat langkahnya menyusuri lorong yang diberi tahu bibinya Alex tadi, Veronika memerhatikan lorong ini dengan seksama, dia merasa sedikit aneh karna dari tengah sampai ujung lorong itu seperti bangunan jaman dulu, sangat berbeda dengan dalam rumah tersebut yang sagat modern

Tapi Veronika tak ambil pusing, ketika dia ingin membuka pintu, pintu tersebut lebih dulu di buka dan di sambut dengan suara berat nya Alex

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Alex
"Aku ingin kesana" tunjuk Veronika ke arah belakang Alex

Alexpun mundur memberi jalan buat Veronika

"Jangan bermain di dekat sungai karna itu sangat licin dan juga sungainya lumayan dalam, aku tidak bisa berlama-lama disini" kata Alex memperingatkan Veronika

Veronika tersenyum dan mengangguk sebagai insyarat kalau dia mengerti

Veronika memejamkan mata dan menghirup dalam-dalam udara segar ini. Setelah lama berdiam diri, Veronika langsung menyusuri padang rumput ini.

Hari ini cuacanya cukup mendung tapi sesekali matahari mengintip di celah-celah awan, ini adalah hari yang pas menurutnya

Dia bermain ayunan yang terdapat di tengah-tengah padang rumput lalu berjalan-jalan menyusuri sungai, lalu dia memutuskan untuk duduk di jembatan

Veronika duduk sambil memainkan kalung nya, setelah beberapa lama memainkan kalung nya, dia memutuskan untuk masuk kerumah

Tapi ketika dia bangun kalung nya tersangkut oleh pagar jembatan tersebut, kalung nya putus dan kalungnya langsung jatuh ke dalam sungai dan nyangkut di bebatuan dasar sungai tersebut.

Veronika bisa melihat jelas kalungnya di dasar sungai itu. Veronika langsung turun dari jembatan dan berusaha menggapai kalung nya dari pinggiran sungai tersebut, dengan mencondongkan badan nya ke arah sungai.

Dia akui sungai ini cukup dalam tak mungkin dia bisa menggapai nya tanpa alat.
Dengan masih posisi berlutut di pinggiran sungai, Veronika berfikir untuk mengambil ranting di dekat pohon di tengah padang rumput itu

Tapi belum sempat ia berdiri dengan benar, dia kehilangan keseimbangan dan tercebur kedalam sungai tersebut

-

Alex yang sedang dikamarnya kaget mendengar suara teriakan Veronika, Alex pun menyibakan tirai jendelanya lalu melihat adanya genangan air yang cukup banyak di pinggiran sungai

Dengan cepat Alex langsung berlari ke sungai lalu langsung menyelamatkan Veronika yang sempat terbawa arus

Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Immortal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang