Empat

2.1K 269 0
                                    

Matahari baru saja selesai mencuci mukanya. Bersiap untuk kembali berseri di pagi hari. Ayam-ayam bergegas keluar dari rumah untuk memulai aktivitas rutinnya membangunkan semua penghuni Nibbana. Akan tetapi seseorang sudah lebih dulu memulai kerja sejak mentari masih terlalu lelah untuk bergerak. Siapa lagi orang tersebut kalau bukan Aster. Meski hari ini dia tidak pergi ke makam Edy, tetapi dia tetap terjaga di tengah malam seperti biasa.

Suara gesekan pensil terdengar beriringan dengan kokokan ayam. Debu-debu kecil bekas hapusan berserakkan di atas lantai. Sebentar lagi peta buatannya akan selesai dengan sempurna. Dengan gambar panti yang sengaja dia gambar paling akhir.

"Yeah! Sempurna," ucapnya sembari bertolak pinggang. Memandangi hasil karya yang memakan waktu selama sebulan lebih itu. Tangannya kini dilipat di depan dada. Satunya menopang dagu sembari berpikir. Dia memandangi gambar dalam peta dengan seksama.

Aster sedang memikirkan jalur untuknya memulai petualangan. Dengan segala pertimbangan, dia harus menentukan arah dengan hati-hati. Agar kejadian saat terbang dengan motor polisi tempo hari tak perlu terulang. Aster harus mengerti betul medan yang akan ditempuh, supaya tak perlu membuang-buang waktu dengan berlayar tanpa arah.

Tangannya menggerakkan pensil di atas peta. Akan tetapi ujungnya terangkat agar tak perlu mencoreng maha karyanya. Aster membayangkan sebuah segitiga di dalam peta, di mana tiap sudutnya terletak pada Oakland dan Nibbana. Sedangkan sudut satunya lagilah yang akan dijadikan tempat tujuan.

Aster beranjak dari depan meja. Berjalan menemui lemari kecil di samping tempat tidur. Satu persatu lacinya dibuka, lalu meraba-raba isinya. Dia mencari sebuah benda kecil, berbentuk lingkaran, dan terbuat dari besi. Akhirnya barang tersebut didapat dari laci paling bawah. Sebuah besi bulat berantai kecil tenggelam dalam genggaman. Segera saja Aster menariknya keluar dengan semangat. Meniup debu yang menempel di atasnya.

Sebuah kompas tua yang didapat dari gudang sekolahnya, akhirnya bisa terpakai. Bukan akademi militer, melainkan sekolah yang dia gunakan untuk belajar sebelum terlibat masalah. Saat itu dia tak sengaja melakukan ekspedisi rahasia menjelajahi gudang kecil di belakang sekolah. Sebuah ruangan tua yang usang. Aura menyeramkannya membuat tak ada siswa yang berani mendekat. Hanya saja rasa penasaran Aster selalu mendorong lebih kuat dibandingkan rasa takutnya. Meskipun harus terbatuk-batuk dan sempat beberapa kali terjatuh, namun Aster mendapatkan hadiah yang sebanding. Sebuah kompas usang dengan ukiran yang begitu indah. Sepertinya benda itu sudah dibuat sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Benar-benar benda antik dan langka.

Kompas itu ditaruh di atas peta. Tepatnya menutupi sebagian Nibbana. Aster memperhatikan jarumnya yang bergerak-gerak. Menunggu hingga benda itu berhenti untuk menunjukkan sesuatu. "Barat Laut, ya," gumamnya seorang diri.

Sepasang seputu boots kulit milik Aster bertengger di samping pintu. Menunggu kapan gilirannya untuk digunakan. Aster hanya memandanginya sembari berkata dalam hati. Tenang saja, sebentar lagi kamu akan menemaniku pergi.

Sebuah kaleng berbentuk hampir sama dengan kompas, diambilnya dari belakang lemari. Beserta sebuah sikat kecil yang lembut. Aster duduk di atas lantai, bersama dua benda itu juga sepatu boots-nya. Perlahan isi dari kaleng kecil tadi diusapkan pada permukaan sepatu menggunakan sikat. Mengelusnya perlahan, dengan sangat hati-hati. Mulutnya bersenandung, beriringan dengan nyanyian burung di luar rumah. Perasaan Aster benar-benar membaik sejak kemarin. Meski warna kehitaman terlihat jelas di bawah matanya.

"Aster!" suara Johan terdengar jelas dari luar. Kepalan tangannya mengetuk-ngetuk pintu. Tentu saja Aster bisa dengan jelas mendengarnya, karena posisi mereka hanya terhalangi oleh selembar kayu. Akan tetapi, dia tidak langsung menjawab panggilan itu. Karena nada suara yang terdengar agak sedikit mengandung kemarahan.

Aster [The Secret of The Sea]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang