Why?

12 3 0
                                    

Aku benar-benar bodoh kenapa aku bisa pergi begitu saja, harusnya aku tidak bolos tadi, pasti mereka akan curiga karena aku tidak bicara langsung pada mereka sebab kepulanganku yang tiba-tiba.

Semuanya terjadi begitu saja, aku seperti tidak sadar aku melakukan hal itu, bahkan aku bisa-bisanya bolos sekolah hanya untuk hal seperti ini, ini sangat kekanak-kanakkan. Aku sendiri tidak menyangka diriku dapat melakukannya.

Aku juga belum sempat menyuruh supirku untuk menjemputku, dan akhirnya di sinilah aku sekarang, berjalan seorang diri, aku tidak tahu harus kemana. Aku hanya bisa mengikuti kemana kakiku berjalan.

Beberapa orang yang berlalu lalang disini mungkin akan heran melihatku, anak dengan seragam sekolah sudah berada di luar area sekolah dijam pelajaran, yang seharusnya aku duduk di bangku sambil memperhatikan papan yang sudah penuh oleh tulisan, tapi apa? Aku malah berjalan di sini tanpa arah.

Rambutku yang awalnya rapih kini jadi berantakan oleh angin yang berhembus melewati sela-sela helaian rambutku, aku tidak memedulikan hal itu, yang ku pedulikan sekarang adalah bagaimana caranya agar aku bisa menolong Floy.

Tapi rasanya ini sangat berat, tentu saja ini terasa berat, menyomblangkan sahabatku sendiri dengan orang yang sudah hampir lima tahun kusukai, aku hanya bisa memujinya dalam hatiku, bahkan aku tidak dapat mengutarakannya langsung.

Tapi aku harus bisa menolong Floy, dia sudah terlalu baik untuk menjadi seorang sahabat, dia benar-benar bisa menjadi moodboaster-ku saat aku sedang sedih, aku tidak ingin menghianatinya, Floy tidak boleh tahu jika aku menyukai Fian, tidak akan, dan tidak akan pernah.

Tidak kusangka seiring aku berjalan, kakiku berhenti di sebuah hutan , rumput hijau dan pepohonan, juga bunga yang bertebaran dimana-mana. Ini tempat yang biasa kami hampiri sewaktu kecil, hutan ini seperti hutan tersembunyi.

Tidak ada orang yang pernah kesini kecuali kami, itu menurut kami, tapi aku menyetujuinya, setiap aku pergi kesini tidak ada satupun orang kecuali kami, dan juga terdapat rumah pohon yang begitu indah, masa-masa kecil kami banyak kami habiskan di sini.

Saat kami bertumbuh besar, tak jarang kami menghampiri tempat ini, walau sekadar berkumpul sebentar, tapi tempat ini memang sangat nyaman. Ini menjadi salah satu tempat dimana aku bisa meluapkan semua emosiku, marah, sedih, gembira, dan lain halnya.

Hening, sunyi, dan nyaman, itu yang bisa ku deskripsikan untuk tempat indah ini, maka dari itu aku suka meluapkan semuanya di sini, tidak seorangpun yang akan mengetahuinya, tempat ini sudah seperti diary ku, menerima semua yang ku utarakan.

Aku mendudukkan diri di rumah pohon, menekuk lututku, memperhatikan pemandangan dari jendela yang cukup besar di sini, rumah ini dibangun cukup tinggi di atas pohon, maka dari itu aku bisa melihat semuanya dari atas, terasa tentram dan damai jika berada disini

Aku mengingat dimana kami selalu bersenang-senang disini, menghabiskan waktu tanpa kenal lelah, bermain bersama bahkan hingga hujan turun kami tetap larut dalam permainan. Aku terlalu cinta pada mereka, terlalu sayang pada mereka, mereka bahkan sudah ku anggap keluargaku sendiri.

Benar-benar sahabat yang selalu menemaniku dalam kedaan apapun, aku terlalu sayang untuk menghancurkan itu semua, dengan perjuangan kami membangun tali persaudaraan ini, dan aku tidak ingin semuanya hancur begitu saja hanya karena cinta, pria, dan... Sakit hati. Arghh aku benci semua itu.

"AAAAAAAAA," aku berteriak semauku, menghembuskan semuanya melalui perantara udara yang sejuk, meluapkannya dengan air mataku, aku terisak mengingat hatiku yang kini kacau. Aku takut menyakiti hatinya, hati Floy, hati sahabatku sendiri.

Entah apa yang akan aku lakukan kedepannya, yang pasti aku ingin persahabatan kami tetap utuh, dan dengan itu aku harus bisa mengorbankan Fian untuk sahabatku, mengorbankan pria yang kusukai sejak lima tahun yang lalu. Mengorbankan cinta dan merelakan sakit hati yang akan sangat amat dalam nantinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang