Pohon

74 18 6
                                    

    Bara api diranting kayu kering jika dibiarkan akan menjadi butiran debu, tetapi apabila tiupan angin berhembus kencang maka api tersebut bisa melahap habis ranting dan batang pohon kering tersebut

Jika Angga tidak memberi tahuku dengan segera, mungkin angga akan senasib dengan pohon kering itu.

Dengan terpaksa akhirnya Angga mau memberi tahuku
     "Kamu tadi jatuh di tainya Bipo... Hahaha. Dan muka Ara tadi dipenuhi sama tainya Bipo, iiuuhh.", jelasnya sambil menahan tawa
     "Angga bohongkan?", tanyaku
     "Yaelah, hari ini masih bohong gak zaman Ra. Lagian ngapain bohong sama adik sendiri, gak ada manfaatnya tau", jelas Angga

     Diriku terkejut dan langsung bercermin, dan mulai meraba muka cantikku yang putih dan halus.

     "Kamu masih cantik kok Ara",  pergi meninggalkan kamarku

Siang berganti malam, musim rambutan telah berganti menjadi musim durian, gak ada panas dan gak ada hujan. Tumben tumbenan angga berkata seperti itu.
Mendengar perkataan yang keluar dari mulut Angga membuat telingaku naik seratus meter. Aku tak menyangka Angga akan memuji ku. Walaupun terkadang Angga juga pernah berbohong kepada ku tapi aku tau sebenarnya dia melakukan itu karena untuk kebaikan. Walaupun begitu Angga tetap saudara terbaik ku. Dialah yang membuat aku semangat dan tersenyum.

                        ***

#semakin banyak chapter semakin panjang ceritanya, semakin dapet feelnya

Masih awal...

baca terus ya...

Jangan lupa
Vomentnya 👌👊✌(★^O^★) +daftar bacaan

Missing StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang